Main Article Content

Abstract

Indonesia, sebagai negara multikultural dengan keragaman agama dan etnis, menghadapi tantangan kompleks dalam menjaga kerukunan umat beragama. Penelitian ini mengeksplorasi peran kearifan lokal sebagai mediator dalam hubungan moderasi beragama terhadap kerukunan umat beragama. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional dan analisis Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM), studi ini melibatkan 100 responden dari berbagai latar belakang keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan tiga temuan utama. Pertama, moderasi beragama memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kearifan lokal (β = 0,346, p < 0,001), mengindikasikan bahwa sikap moderat dalam beragama mendorong pelestarian nilai-nilai budaya lokal. Kedua, kearifan lokal berpengaruh positif terhadap kerukunan umat beragama (β = 0,454, p < 0,001), menunjukkan bahwa praktik budaya tradisional berkontribusi pada harmonisasi hubungan antarumat beragama. Ketiga, moderasi beragama memiliki dampak kuat terhadap kerukunan umat beragama (β = 0,847, p < 0,001). Secara khusus, penelitian mengungkap peran mediasi kearifan lokal dalam hubungan moderasi beragama dan kerukunan umat beragama (β = 0,293, p = 0,001). Temuan ini menggarisbawahi bahwa kearifan lokal tidak sekadar menjembatani perbedaan, melainkan memperkuat mekanisme integrasi sosial melalui nilai-nilai toleransi, musyawarah, dan solidaritas.

Keywords

Moderasi Beragama Kearifan Lokal Kerukunan Umat Beragama Resolusi Konflik Integrasi Sosial

Article Details

References

Read More