Main Article Content
Abstract
Perpustakaan dalam konteks Islam beranjak dari tradisi teks dan konteks. Tradisi teks lebih awal dari tradisi konteks, yang dapat ditelusuri melalui tradisi agama Islam. Untuk mempelajari ataupun mengkaji suatu agama, maka paling tidak ada lima bentuk gejala agama yang perlu diperhatikan diantaranya adalah naskah-naskahlliteratur sumber ajaran. Perpustakaan Islam merupakan bagian dari sebuah peradaban Islam yang muncul serta mengalami perkembangan sejak awal Islam, yakni pada masa kenabian, masa Khulafa al-Rashidin, serta pada masa daulah-daulah Islam. Jika melihat dalam konteks historis, perkembangan perpustakaan Islam mengalami peningkatan yang signifikan pada masa daulah-daulah, sehingga tulisan ini memfokuskan pada perkembangan perpustakaan Islam pada masa Daulah Bani Umaiyyah. Hal tersebut dianggap penting karena selain para khalifah pada masa tersebut terlibat secara langsung atau berkontribusi besar dalam perkembangan perpustakaan, yang di dalamnya terdapat aktor-aktor yang berkontribusi atau punya andil besar di dalamnya, serta faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran perpustakaan Islam, sehingga hal tersebut menjadi menarik untuk dikaji secara eksploratif dengan pendekatan historis. Kemunduran dan kevakuman dalam dunia Islam diawali dengan jatuhnya wilayah-wilayah Muslim setelah terjadinya perang fisik saat melawan musuh-musuhnya, dan juga dari kalangan .umat Islam itu sendiri. Selain faktor manusia, kehancuran perpustakaan Islam juga disebabkan oleh gejala alam, sepeiti gempa bumi. Perlu ada kesadaran bersama bagi masyarakat untuk merekonstruksi pemikiran mereka bahwa kemajuan tidak dapat dicapai tanpa penguasaan ilmu pengetahuan. Salah satu pilar tersebut adalah tersedianya perpustakaan yang memadai sebagai sumber informasi.