Article Sidebar
ANALIS IS ELEMEN KUNCI WEBSITE BERDASAR KONSEP SHEDROFF PADA WEBSITE PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
- Hana Isnaini Al Husna 2. Syifaun Nafisah
- Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, Konsentrasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, [email protected]
- Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,
197812262008012017@uin-suka . ac.id
Abstrak
Website perpustakaan harus dapat menyampaikan informasi kepada pemustaka dengan cara yang mudah, cepat, menarik dan informatif. Penelitian ini menganalisis website perpustakaan Universitas Islam Indonesia, dengan metode kualitatif dengan jenis field research. Hasil analisis website berdasarkan konsep 6 (enam) elemen kunci Shedroff (1997) adalah : 1) Content (isi)website telah memenuhi standar sebuah web, tetapi statistik web tidak update, tidak online dan bahasa yang tidak konsisten. 2) Information Design(organisasi dan navigasi), disusun teratur sesuai kategori, mudah ditemukan, tidak banyak scroll, tetapiterdapat dua tombol searchyang membingungkan. 3) Performance, web didesain untuk sivitas akademika, tidak memiliki suara, tidak banyak desain dinamis dan tidak banyak desain interaktif, sehingga waktu download tidak lama. Traffic pengunjung mengalami penurunan pada tahun 2017 (pages 787.070) dan 2018 (pages 435.844). 4) Compatibility, website sesuai dengan judul pada URL. 5) Visual Design, menggunakan theme enfold telah disesuaikan dengan Branding Guidelines UII. 6) Interaction Design, sudah adaptif desain, belum memiliki feed back, livecomment, replay, dan belum dapat diakses oleh kaum difabel.
Kata kunci : perpustakaan, website, library, shedroff,elemen kunci
Abstrak
The library website must be able to convey information to users in an easy, fast, interesting and informative way. This study analyzes of the website of the Indonesian Islamic University Library (UII), using qualitative methods with the type of field research. The results of website analysis based on the concept of 6 (six) key elements Shedroff (1997), are: 1) W ebsite c ontent has met the standards of a web. But w eb statistic s are not update , not online and i nconsistent language. 2) Information Design (organization and navigation), organized according to category, easy to find, not many scrolls , but t here are two confusing search buttons. 3) Performance, website designed for academicians, has no sound, not a lot of dynamic designs and not a lot of interactive designs, so the download time is short . Visitor traffic has decreased in 2017 (pages 787,070) and 2018 (pages 435,844). 4) Compatibility, the website matches the title in the URL. 5) Visual Design, using the theme enfold has been adjusted to UII's Branding Guidelines. 6) Interaction Design, has been adaptive design, does not have feed back, live comment, replays, and cannot be accessed by people with disabilities.
Keywords: library, website, library, shedroff, key elements
Website atau disebut juga dengan situs adalah kumpulan halaman yang digunakan untuk menyajikan informasi baik berupa teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, atau gabungan dari beberapa hal tersebut baik yang bersifat statis atau dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dengan masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman atau hyperlink dan berada pada lingkungan yang umum yang biasa disebut dengan internet 1. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web yang lainnya disebut hyperlink, sedangkan hubungan antara teks yang dijadikan sebagai media penghubung disebut hypertext. Dalam perkembangan membangun sebuah web, pengelolaan konten sebuah website dianggap sangat penting. Hal tersebut dikarenakan konten yang dioptimalkan akan mendapatkan peringkat yang tinggi pada mesin pencari.
Mesin pencari tersebut akan meng-index secara teratur konten-konten terbaru dari sebuah website, kemudian menyimpan dalam basis data mesin pencari tersebut. Basis data adalah sistem yang terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan 2. Sebagai contoh google akan menyimpan pada basis data google. Website berdasarkan sifat dan style nya dikelompokkan menjadi website statis dan dinamis Ippho Santoso dalam 3. Website statis dikenal dengan web yang mempunyai halaman tidak berubah (tetap), dengan perubahan pada satu halaman dapat dilakukan secara manual dengan cara mengedit code yang menjadi struktur dari website tersebut. Sedangkan Website dinamis jika dilihat dari strukturnya web ini dapat di update sesering mungkin, dapat dilihat oleh user danjuga disediakan halaman backend apabila akan meng update kontennya.
Pada perkembangan website yang bersifat revolusioner dalam dunia industri, muncul istilah web 1.0, 2.0, 3.0 dan web 4,0 yang berdampak pada dunia perpustakaan sehingga sering mendengar istilah library 1.0, 2.0, 3.0 dan 4.0 sebagai bentuk adopsi dari perkembangan istilah web tersebut. Library 4.0 mempunyai ciri : intelligent, makerspace, teknologi konteks-aware, open source, big data, layanan cloud, augmented reality dan tampilan State-of-the-art 4. Website Perpustakaan yang diadopsi dari library 1.0 sampai 4.0 dijadikan sebagai media informasi perpustakaan untuk menampilkan konten dan layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Bentuk informasi dan layanan tersebut misalnya katalog online public access catalog (OPAC), news, profile company, online reference service, pathfinder, repositories, dll.
Website perpustakaan harus dapat memenuhi fungsi umum sebuah website seperti : fungsi komunikasi, fungsi informasi, fungsi hiburan dan fungsi transaksi 5. Fungsi website di perpustakaan tentu saja memiliki tujuan yaitu untuk menyampaikan informasi kepada pemustaka dengan cara yang mudah dan cepat. Website pepustakaan juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar pemustaka dan pustakawan, sebagai alat survei, pencarian katalog, dll. Tidak kalah penting dari fungsi tersebut, website perpustakaan harus tampil menarik dengan konten yang update bagi para pembacanya. Website perpustakaan yang baik, harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu untuk sebuah website. Sehingga website yang dibuat menjadi ideal dan mampu memenuhi kebutuhan pembacanya. Website yang ideal menurut 6 harus memenuhi 6 (enam) elemen kunci yaitu : 1) Content, 2) Information Design,3) Performance, 4) Compatibility, 5) Visual Design, dan 6) Interaction Design.
Artikel ini akan menganalisis website perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dengan menggunakan teori 6 (enam) elemen kunci menurut 6. Metodologi penelitian pada artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis pengamatan lapangan. Latar belakang dalam penulisan artikel ini adalah dengan perubahan semua website yang ada di lingkungan UII dengan menggunakan theme enfold. Hal tersebut dikarenakan adanya Peraturan Universitas Islam Indonesia No. 10 Tahun 2018 yang mengatur tentang Penggunaan Merek (Branding Guidelines) Universitas Islam Indonesia. Sehingga website perpustakaan ikut berubah sesuai dengan peraturan tersebut. Hasil analisis tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kesesuaian pengembangan website berdasarkan pendekatan shedroff.
Terdapat beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian yang dilakukan antara lain : analisis perbandingan Website Perpustakaan Universitas Islam Indonesia dengan Website Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri di Yogyakarta (UGM, UNY, UIN Sunan Kalijaga dan ISI) dengan menggunakan metode “7C’s frameworks”meliputi context, content, community, customization, connection dan commerce7 . Kesimpulan dalam penelitian tersebut adalah terdapat perbedaan mendasar dari website Perpustakaan UII dengan perpustakaan perguruan tinggi negeri di Yogyakarta, yaitu : 1) warna dan navigasi, 2) tidak memiliki fasilitas komunikasi langsung dengan pemustaka seperti online chat customization. Untuk navigasi perpustakaan UII belum mempunyai navigasi yang mendukung sebuah website perpustakaan yaitu mempermudah pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan seperti pencarian koleksi dan koleksi e-journal yang dilanggan Perpustakaan UII. Konten Website perpustakaan yang belum mempunyai dukungan online email adalah Perpustakaan UNY dan ISI. Persamaan website perpustakaan UII dan perpustakaan perguruan tinggi negeri di Yogyakarta dilihat dari Community adalah mempunyai link atau tautan ke website lain.
Penelitian kedua adalah Tugas Akhir dengan judul Analisa Usabilitas Pada Interface Website Pascasarjana FTI UII Menggunakan Metode Performance Measurement 8. Metode usabilitas website yang digunakan menggunakan performance measurement. Dengan metode performance measurement dapat diperoleh data kuantitatif meliputi : 1) rata-rata presentase total efektivitas sebesar 92% (rata-rata presentase terbesar responden 97% dan terkecil 90%) . 2) Rata-rata presentase total efisiensi sebesar 91% (rata-rata presentase responden terbesar sebesar 97% dan terkecil sebesar 90%). Permasalahan yang teridentifikasi pada website dengan tampilan saat ini terdapat 7 permasalahan, yaitu : tata letak content, link yang tersedia, minimalis warna, minimal scrolling, format font (warna & ukuran), pengulangan penulisan Jurusan, perbaikan isi content dan perubahan warna link berita yang sudah diakses. Pengukuran kepuasan responden terhadap desain webite pascasarjana FTI UII yang lama dan yang baru mendapatkan nilai kepuasan : 1) website lama tingkat kepuasan sebesar 54%, artinya kepuasan responden cukup/netral (neutral). 2) website yang baru dengan nilai 83% artinya sangat baik (very good).
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, maka penelitian ini akan melengkapi hasil analisis yang telah ada dengan metode yang berbeda yaitu sheddrof, untuk mengetahui apakah 6 (enam) elemen kunci pengembangan website perpustakaan UII telah tercapai atau tidak.
- LATAR BELAKANG
- KAJIAN PUSTAKA
- KAJIAN TEORI
Dalam membangun website perpustakaan tentu saja harus memperhatikan kebutuhan dasar dari pengguna website. Pertama kali pengguna akan tertarik dengan tampilan antar muka (interface) sebuah website. Sehingga dari tampilan antar muka (interface) yang menarik akan membuat orang mendapatkan nilai experience setelah melihat website. Apalagi perpustakaan merupakan pusat informasi, sehingga dalam menyebarluaskan informasinya, perpustakaan harus mempunyai website yang menarik dan berorientasi pada pelayanan informasi. Desain website menjadi hal yang utama dalam membangun sebuah web perpustakaan, agar pengguna perpustakaan merasa mendapatkan “value” dari web tersebut.
Web merupakan suatu sistem (Sibero, 2013)yang berkaitan dengan dokumen untuk digunakan sebagai media menampilkan teks, gambar, multimedia, dan lainnya pada jaringan internet 9. Web dapat juga diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait di mana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) 10. Jika sebuah website tidak memenuhi kebutuhan dari pengakses maka website tersebut tidak memenuhi tujuan organisasi dalam menyediakan layanan web tersebut. Suatu organisasi dalam membangun website, sebaiknya memfokuskan pada kebutuhan dan mengevaluasi perkembangan desain terhadap pengakses 11. Sebuah desain website terdiri dari beberapa elemen penyusun yaitu : fungsi, isi, bentuk, organisasi, dan interaksi. Tujuan dibangunnya sebuah website selain sebagai sarana hubungan antara manajemen dengan konsumen, juga sebagai bentuk akuisisi, retensi dan ekstensi konsumen 12. Menurut 13 website dinilai baik, apabila minimal dapat memenuhi syarat kegunaan atau usability yang terlihat efektif, efisien, aman ketika digunakan, mempunyai kegunaan yang baik, mudah dipelajari dan mudah diingat. Usability sebuah website menurut 14 adalah jika user dapat dengan mudah mengoperasikan web dengan mudah dan efektif.
Selanjutnya menurut 6 merumuskan 6 (enam) elemen kunci dalam membangun sebuah website, yaitu:
Dalam website, Isi/content merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Karena isi/content merupakan infomasi yang harus disampaikan kepada pengunjung web. Menurut Huning (2011) sistematika web harus memperhatikan beberapa faktor : letak menu/informasi yang disampaikan, kelengkapan materi, kedalaman isi, ketepatan isi dengan pengunjung web, kemudahan dalam pencarian, sistematika dalam menyampaikan informasi dan kemudahaan dipahami. Menurut 12, membangun sebuah web ada 2 (dua) faktor yang berperan yaitu : aksesibilitas dan usability. Aksesibilitas dapat diartikan isi sebuah website dapat diakses oleh siapa saja termasuk oleh orang dengan kekurangan fisik seperti kebutaan, tuna rungu, tuna wicara dan biasa disebut dengan kaum difabel. Sedangkan usability dapat diartikan dengan kegunaan. Fokus dari usability adalah pengakses web. Web harus memudahkan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan secara efektif, efisien dan memuaskan.
Dalam membangun website, harus memperhatikan struktur dan organisasi untuk dapat memberikan kemudahan kepada pengakses. Website yang baik dalam struktur dan organisasinya, memiliki ciri mudah dalam mencari informasi, nampak rapi dalam penyusunan berita dan gambar-gambar. Content/Isi dari website menjadi menarik dan informatif jika didukung oleh pengorganisasian web yang baik. Navigasi adalah gabungan dari struktur representasi informasi website dan mekanisme link yang mendukung pengunjung untuk melakukan penjelajahan situs.
Desain web merupakan arsitektur informasi yang tersusun secara rapi, efektif dan sistematis. Inti dari desain arsitektur adalah menyusun informasi yang tepat (organisasi) dan mudah ditemukan. Aspek dalam struktur rancangan harus memenuhi aspek : form, fungsi, navigasi, interface, interaksi, visual, dan maksud informasi itu sendiri. Desain Visual menjadi salah satu aspek dalam struktur rancangan web. Sisi estetis website menurut 12, terdiri dari elemen : grafis, warna, gaya, serta tata ruang dan tipografi.
Performa sebuah website ditentukan oleh kecepatan ketika website diakses oleh pengguna.
Kesesuaian sebuah situs dapat dilihat dari tema yang dikehendaki oleh pemilik situs. Cara mendeteksi kesesuaian web dengan cara mengetikkan alamat URL nya pada web browser, jika sesuai apa yang diketikkan maka yang muncul akan sama. Kesesuaian web juga harus memperhatikan web browser yang digunakan oleh pengakses, seperti Mozilla Forefox, Google Chrome, Internet Explorer, dsb.
- Isi ( content )
- Organisasi dan Navigasi
- Desain Visual
- Performa
- Kesesuaian / Kompatibilitas
- Interaktivitas
Salah satu tujuan dalam membangun sebuah web adalah berkomunikasi dua arah antara pengakses web dan pemilik web 12 .Beberapa fasilitas seperti chat, replay, komentar, like, share, unlike dapat ditambahkan sebagai komunikasi dan kontrol pengakses terhadap web. Kelengkapan web site yang baik ditandai oleh adanya fasilitas : forum diskusi, messages board (rolling messages), download, email, chatting, fasilitas member/user, polling, shopping chart,buku tamu dan komen 15. Menurut 6 interaktivitas dapat dibentuk oleh beberapa hal, yaitu:
- Umpan balik dan kontrol pengakses situs,
- Kreativitas dan produktivitas,
- Komunikasi,
- Adaptivitas dalam desain.
- METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan informasi berupa data yang akan digunakan dalam penelitian. Beberapa langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Metode Penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah jenis penelitian lapangan atau field research, dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menganalisis website Perpustakaan Uinversitas Islam Indonesia yang terdapat pada alamat URL : https://library.uii.ac.id/. Dalam penelitian ini digunaka pendekatan kualitatif karena hasil analisis dalam artikel ini memaparkan temuan-temuan data lapangan yang meliputi : 1) Content, 2) Information Design,3) Performance, 4) Compatibility, 5) Visual Design, 6) Interaction Design. Sedangkan jenis penelitian lapangan atau field researchmenurut 16, adalah penelitian yang sering digunakan dalam studi etnografi (ethnographic study). Sedangkan menurut 17, penelitian lapangan juga disebut dengan istilah panelitian participant observation.
- Jenis Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif bertujuan mengumpulkan informasi dan data. Pada penelitian ini data didapatkan melalui :
Wawancara yang dilakukan merupakan jenis terstruktur, Peneliti telah mengetahui beberapa informasi yang akan digali dari narasumber. Informan pada artikel ini yaitu Bapak Moh. Jamil, sebagai Kepala Divisi Informasi Teknologi dan Jaringan (ITJ) yang telah membangun website .
Observasi dalam penelitian ini adalah Non participant Observation. Menurut Moleong (2005) observasi non partisipant adalah penelitian dimana peneliti tidak ikut terlibat secara mendalam. Penelitian ini hanya melakukan pengamatan secara langsung pada website https://library.uii.ac.id/.
- Wawancara
- Observasi
- Dokumentasi,
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa tampilan fisik website https://library.uii.ac.id/.
Teknik Validasi dalam artikel ini menggunakan teknik analisa non test, karena dalam penelitian ini bersifat menghimpun data dalam bentuk naratif. Sedangkan untuk nominal cukup dilakukan dengan validitas isi. Validitas isi dapat digunakan untuk mengetahui kesesuaian isi dari suatu alat ukur. Dalam artikel ini validitas isi menggunakan check list kesesuaian berdasarkan 6 (enam) elemen kunci website 6.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Analysis Interactive Model (Miles dan Huberman, 2007). Langkah-langkah dalam kegiatan analisis interaktif meliputi :
Hasil wawancara, observasi, dan tampilan website https://library.uii.ac.id/ dikumpulkan berdasarkan kategori dan dianalisa sesuai dengan masalah dalam penelitian.
Reduksi data merupakan ringkasan bisa dalam bentuk check listyang didapat dari dari catatan lapangandari awal sampai akhir. Menurut Mantja dalam 18 reduksi data berlangsung secara terus menrus sepanjang penelitian belum di akhiri.
Penyajian data merupakan rangkaian informasi yang memungkinkan suatu riset dilakukan dan dapat menemukan pola yang bermakna yang dapat ditarik kesimpulan dan mengambil tindakan 19,
- Teknik Valida s i
- Teknik Alanisis
- Pengumpulan data (data collection),
- Reduksi data (data reduction),
- Penyajian data (data display),
- penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions)
Penarikan kesimpulan dalam penelitian adalah bagian dari gambaran suatu kegiatan yang utuh 19
- HASIL PEMBAHASAN
Metode yang digunakan untuk menganalisa website library.uii.ac.id dengan study literatur dan pengamatan langsung. Analisis kelengkapan website standar dengan menggunakan 6 (enam) elemen kunci yang penting untuk diperhatikan dalam pembangunan sebuah website menurut 6. Hasil analisis terhadap ke-enam elemen kunci tersebut adalah :
- Berdasarkan isi
Website library.uii.ac.id menyajikan isi berupa konten akademik, berita ter update, jurnal nasional terakreditasi, katalog online, e-journal, e-book, Institutional Repository, alamat, UII Corner, Usulan pengadaan Koleksi Perpustakaan, Kuesioner Kepuasan Pemustaka, dll. Menurut 13 website yang baik minimal dapat memenuhi syarat kegunaan atau usability, seperti efektif, efisien, dan aman ketika digunakan, mudah dipelajari, mudah diingat dan mudah dicari. Sehingga dari hal tersebut diatas dapat dianalisa, isi/content website yang baik. Kelengkapan standar yang harus ada dalam sebuah website dapat dianalisis menggunakan alat bantu check list. Analisa dari website library.uii.ac.id adalah sebagai berikut :
- Tampilan Web :
Gambar 1 Tampilan depan website library.uii.ac.id
Adalah nama dari sebuah halaman web yang letaknya ada di titlebar browser
Gambar 2 Judul website
Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa alamat URL sesuai dengan judul, apabila diketikkan library.uii.ac.id maka akan tampil profil – library of Islamic University of Indonesia.
Gambar 3 Alamat URL
Alamat URL website perpustakaan Universitas Islam Indonesia : library.uii.ac.id
Gambar 4 Header website
Header diartikan cover untuk sebuah buku. Letaknya paling atas dalam website. Ibarat sebuah kop surat, maka header memuat logo yang mencerminkan pemilik website tersebut. Website library.uii.ac.id memuat logo Universitas Islam Indonesia.
Gambar 5 Content website
Isi website library.uii.ac.id telah sesuai dengan tema yaitu menyampaikan informasi mengenai pendidikan.
Gambar 6 Tombol Pencarian
Website library.uii.ac.id memasang sistem pencarian dengan tombol search yang mudah ditemukan oleh pengakses.
Widget WordPress adalah sebuah blok kecil yang melakukan fungsi tertentu. Anda dapat menambahkan widget ini di bagian area sidebar maupun pada area tertentu yang menjadi bagian dari area widget. Selain area sidebar, widget juga biasa digunakan pada bagian footer, header, maupun bagian layout homepage.
Gambar 7 Widget web
Gambar 8 Link Website
Gambar 9 Footer Website
Footer website merupakan salah satu elemen dalam kelengkapan website yang letaknya di halaman terakhir (paling bawah), isinya : contact us, categories, tautan cepat, dll.
Gambar 10 Menu Website
Menu pada Web library.uii.ac.id letaknya mudah ditemukan, setiap menu ada beberapa bagian menu (sub menu) yang disajikan, sehingga telihat rapi. Bahasa yang digunakan tidak konsisten, sebagai contoh statistics, menggunakan Bahasa Inggris.
Adalah jendela yang berisi informasi tertentu yang akan disampaikan oleh pembangun situs. Sebuah link popup di klik maka akan muncul jendela popup dan elemen lainnya pada halaman website. Dan halaman website tidak akan berfungsi sampai popup ditutup.
Gambar 11 Popup Website
Adalah bagian dari website yang letaknya biasanya ada di paling atas dan bersifat melayang/fixed (selalu terlihat meskipun di scroll). Navbar berfungsi mempermudah navigasi sebuah situs. Biasanya berisi linkpenting yang dapat dikunjungi dalam situs tersebut. Web library.uii.ac.id tidak memiliki navbar (navigation bar)
Merupakan sebuah elemen website berbentuk memanjang yang isinya adalah informasi tentang letak, posisi atau jalur halaman. Format Breadcrum biasanya “beranda>kategori posting>Nama/judul posting. Pada website library.uii.ac.id tidak menggunakan breadcrumb.
Berfungsi untuk penginputan data dari pengakses website, bisa wajib bisa optional dalam pengisian. Biasanya untuk menjaring penelitian. Library.uii.ac.id menggunakan ini untuk daftar usulan buku atau pada saat penelitian kepuasan pemustaka.
- Judul Website
- Alamat URL
- Header
- Isi/ Content
- Tombol Search
- Widget
- Link,merupakan menu yang mempunyai link dengan website lainnya, seperti jurnal, dll
- Footer
- Menu
- Popup
- Navbar
- Breadcrumb
- Form
- Sidebar
Merupakan bagian yang terdapat pada sisi kanan atau kiri sebuah website, dan terletak disisi konten. Biasanya merupakan informasi tambahan dan navigasi sebuah website. Sidebar diisi dengan widget-widget.
Organisasi website library.uii.ac.id memiliki susunan rapi dan terstruktur. Hal tersebut nampak dalam pengorganisasian isi website telah dikelompokkan ke dalam kategori, sub kategori dan detail sub kategori. Sebagai contoh kategori informasi koleksi, sub kategorinya : koleksi terbaru, statistics, dan resensi buku. Sedangkan detail sub kategori : website access statistics, e-resources usage statistics, circulation statistics, collection statistics dan collection – DDC numbering statistics. Navigasi website, cukup mudah untuk menemukan menu yang disajikan. Kekurangannya adalah terdapat 2 (dua) tombol search yang membingungkan pengunjung. Satu tombol search yang letaknya di pojok kanan atas apabila diketikkan key word , tulisan tidak tampak dan akan tampak jika tulisan di bold. Bahasa pada menu juga tidak konsisten, antara Bahasa Indonesia dan Inggris. Belum memiliki navigasi bar (navbar).
Gambar 12 Website Peprustakaan UII sebelum terjadi perubahan theme
Gambar 12 Website Perpustakaan UII setelah mengalami perubahan
Dari dua desain tersebut dapat dibandingkan perubahan theme pada website library.uii.ac.id, yaitu dengan menggunakan theme resmi untuk semua website UII. Desain visual dan estetis dari web library.uii.ac.id dibangun dengan warna-warna standar yang menjadi lambang citra Universitas Islam Indonesia, yang telah diatur dalam peraturan penggunaan merk Universitas Islam Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor : 1279/Sk-Rek/DOSDM/IX/2014 tentang Pedoman Penggunaan Merek (Branding Guidelines) Universitas Islam Indonesia, Sehingga semua website UII tampilannya sama sesuai aturan baku tersebut. Kelebihannya adalah ciri warna tersebut menjadi ciri khas UII, sehingga orang akan tau warna biru navy, kuning emas, putih menjadi ciri khas dasar warna lambang UII. Kelemahan dengan penyeragaman warna website adalah tidak dapat berinovasi secara bebas dengan ide-idenya sendiri.
Performa website ditentukan oleh kecepatan download yang berkaitan dengan kecepatan internet. Pangsa yang dituju oleh web library.uii.ac.id adalah kalangan sivitas akademika. Desain web library.uii.ac.id tidak menggunakan suara (audio), tidak banyak desain grafis dinamis, tidak banyak desain interaktif dan tidak ada latar belakang musik. Sehingga membuat website tidak membutuhkan waktu lama untuk download. Untuk Performa traffic pengunjung dapat dilihat dari data statistic pada web tersebut :
Sumber : data statistik library.uii.ac.id |
Gambar 13 Traffic pengunjung website
Data pengunjung dari tahun 2014 – 2017 mengalami kenaikan, kemudian turun pada tahun 2018. Pada tahun 2018 unique visitor (pengunjung unik, pengunjung dengan IP address yang berbeda) sebanyak 16.027, number of visit yang artinya jumlah kunjungan sebesar 32.638, pages artinya banyaknya halaman yang dibuka sebesar 435.844. Data statistik yang tersedia tidak up to date dan online, sehingga pengakses kesulitan melihat data terkini. Dari performa traffic mengalami penurunan di tahun 2018. Performa traffic sebuah web menurun dapat disebabkan disebabkan oleh beberapa faktor seperti : belum adanya link ke media sosial, adanya situs lain yang sering dibuka, dari daftar statistik yang ada situs : dspace.uii.ac.id dan journal.uii.ac.id, yang sama-sama dikelola oleh satu admin di perpustakaan, menunjukkan traffic pengunjung di atas library.uii.ac.id.
Gambar 14 Traffic subdomain perpustakaan
Kesesuaian web library.uii.ac.id dapat dikatakan sesuai, karena apabila mengetikkan library.uii.ac.id , maka yang muncul pada judul pada URL sesuai dengan alamat yang kita ketikkan.
- Organisasi dan Navigasi
-
Desain Visual
- Desain Website UII sebelum perubahan theme
- Website UII setelah perubahan menjadi theme enfold
- Performa
- Kesesuaian / Kompatibilitas
- Interaktivitas
Menurut Shedroff (1997), interaktivitas sebuah web dapat dibentuk dalam beberapa hal :
- Interaktivitas web library.uii.ac.id belum ada umpan balik atau feed back, live comment, dalam berkomunikasi masih menggunakan email atau telp. Kreativitas dan produktivitas library.uii.ac.id tidak mengizinkan pengakses untuk melakukan atau membuat sesuatu pada website tersebut.
- Komunikasi interaktif belum tersedia, seperti chat atau terhubung ke media sosial seperti facebok, twitter, linked, dll belum tersedia.
- Adaptivitas website sudah adaptif desain. Sehingga jika dibuka pada handphone , tata letak desain menyesuaikan perangkat pengakses.
- KESIMPULAN
Dari analisa menggunakan 6 (enam) elemen kunci shedroff, sebagian besar syarat sebagai website yang ideal telah terpenuhi, meskipun ada beberapa kekurangan akan tetapi dapat diperbaiki dalam pengembangannya. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
- Ditinjau dari segi isi situs, website tersebut telah memenuhi standar menu yang harus ada dalam website yaitu : a) tampilan web, b) Judul web, c) alamat URL, d) header, e) konten/isi, f) tombol search, g) widget, h) link, i) footer, j) menu, k) popup, l) navbar, m) breadcrumb, n) form, o) Sidebar. Kekurangan dari menu adalah menu statistik yang tidak update dan online dan penggunaan bahasa yang tidak konsisten.
- Ditinjau dari organisasi dan navigasi, menu website teratur sesuai kategori, mudah ditemukan, dan tidak banyak scroll. Navigasi website memiliki 2 (dua) tombol search yang membingungkan. Keyword yang diketikkan pada tombol Search tidak terlihat. Website tidak memiliki navigasi bar (navbar).
- Ditinjau dari desain visual, tampilan yang sekarang menggunakan theme enfold sesuai dengan Surat Keputusan Rektor Nomor :1279/Sk-Rek/DOSDM/IX/2014 tentang Pedoman Penggunaan Merek (Branding Guidelines) Universitas Islam Indonesia, sehingga tampilan seluruh Website UII seragam. Warna yang ditetapkan adalah biru navy, kuning emas dan putih sesuai lambang UII dan merupakan identitas dari Institusi. Desain web tidak mempunyai suara.
- Ditinjau dari performa, website memiliki performa desain yang tidak menggunakan suara (audio), tidak banyak desain grafis dinamis, tidak banyak desain interaktif serta tidak ada latar belakang musik sehingga membuat situs tidak membutuhkan waktu download yang lama. Traffic pengunjung kurang baik karena mengalami penurunan data pengunjung, pada tahun 2018 (pages 435.844) sedangkan tahun 2017 (pages 787.070). Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : website belum ada link ke sosial media, ada website lain di bawah pengelelolaan perpustakaan yang traffic-nya lebih tinggi yaitu : dspace.uii.ac.id dan journal.uii.ac.id.
- Ditinjau dari Kesesuaian website dapat dikatakan sesuai, karena apabila diketikkan library.uii.ac.id , maka yang muncul pada judul pada URL sesuai dengan alamat yang kita ketikkan.
- Ditinjau dari interaktivitas, website belum ada umpan balik atau feed back, live comment, dsb. Kreativitas dan produktivitas website tidak mengizinkan pengaksesnya untuk menambahkan (customize) pada web tersebut. Komunikasi baru dilakukan satu arah yaitu dengan kuisioner dan usulan buku. Komunikasi interaktif belum tersedia, seperti chat, replay, dan belum terhubung dengan media sosial seperti facebok, twitter, linked, Instagram, dll. Adaptivitas website sudah adaptive design. Sehingga jika dibuka pada handphone, maka tata letak desain menyesuaikan perangkat pengakses.
-
SARAN
- Performa website library.ac.id, traficnya turun di tahun 2018. Saran agar traffic website naik antara lain : link ke sosial media dan mengaitkan subdomain yang dikelola oleh Perpustakaan UII yaitu : journal.uii.ac.id dan dspace.uii.ac.id.
- Statistik website sebaiknya updatedan online, dan ditempatkan di depan shingga memudahkan pengguna dalam melihat data statistik terkini.
- Pada website library.uii.ac.id ditambahkan kolom interaktivitas, sehingga ada kolom chat, replay dan terhubung ke media sosial, seperti twitter, Instagram, facebook, linked, dll.
- Sebaiknya ada feed back dari usulan buku online, sehingga yang mengusulkan buku akan mengetahui, apakah buku yang diusulkan telah dibelikan atau ditolak.
DAFTAR PUSTAKA
References
- Hidayat Rahmat. Cara Praktis Membangun Website Gratis. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta; 2010.
- Rosa A.S, Shalahudin M. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika Bandung: Bandung; 2015.
- RahmadiLuthfi Moch. Tips Membuat Website tanpa Coding & Langsung Online. Andi: Yogyakarta; 2013.
- Nooh Y. Library Management Disruptive Times : Skill and Knowledge for an Uncertain Future. Facet Publishing: London; 2015.
- SuyantoBagongSutinah Metode Penelitian Sosial. Kencana: Jakarta; 2005.
- Shedroff Nathan. Recipe for a Successful Website. 1997. Publisher Full Text
- Santoso Budhi. Analisis Perbandingan Website Perpustakaan UII dengan Website Perpustakaan Perguruan Tinggi Negeri Di Yogyakarta (UGM, UNY, UIN Sunan Kalijaga Dan ISI). Jurnal Pustaka Budaya. 2014; Vol 1 No 2
- Sihabuddin M. Dermawan. Analisa Usabilitas pada Interface Website Pascasarjana FTI UII Menggunakan Metode Performance Measurement (Studi Kasus : Pasca Sarjana FTI UII, Sleman, Yogyakarta ). 2017.
- Sibero Alexander FK. Web Programming Power Pack. Mediakom: Yogyakarta; 2013.
- SaputroHendra W. Saputro, Hendra W. (2007). Step by Step: Web Design Theory and Practices. Yogyakarta : Andi Offset.. Andi Offset: Yogyakarta; 2007.
- Bevan N. Usability Issues in Web Site Design. Proceedings of the 6th Interactive Publishing Conference; 1999. Publisher Full Text
- ChaffeyDaveSmith PR. eMarketing eXcellence, Third Edition. Buttersworth Heinemann: Britania Raya; 2008.
- PreeceSharpRogers Interaction Design: Beyond Human-Computet Interaction. L John Wiley & Sons: New York; 2012.
- Nielsen Jakob. Designing Web Usability: The Practice of Simplicity.. New Riders Publishing: India; 2000.
- Anwariningsih Sri Huning. Multi Faktor Kualitas Website. Jurnal Gaung Informatika. 2011; Vol 4, No. 1
- Kanneth D. Bailey. Methods of Social R esearch. Division of Macmillan Publishing Co. Inc.: New York; 1982.
- Neuman W. Lawrence. Social Research Methods (Qualitative and Quantitative Approaches), Ed. 5th. Ally and Bacon: Boston; 2003.
- Harsono Model-Model Pengelolaan Perguruan Tinggi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta; 2008.
- Miles Mattew B, Huberman Amichael. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi.. Universitas Indonesia: Jakarta; 2007.
Main Article Content
Abstract
Website perpustakaan harus dapat menyampaikan informasi kepada pemustaka dengan cara yang mudah, cepat, menarik dan informatif. Penelitian ini menganalisis website perpustakaan Universitas Islam Indonesia, dengan metode kualitatif dengan jenis field research. Hasil analisis website berdasarkan konsep 6 (enam) elemen kunci Shedroff (1997) adalah : 1) Content (isi) website telah memenuhi standar sebuah web, tetapi statistik web tidak update, tidak online dan bahasa yang tidak konsisten. 2) Information Design (organisasi dan navigasi), disusun teratur sesuai kategori, mudah ditemukan, tidak banyak scroll, tetapi terdapat dua tombol search yang membingungkan. 3) Performance, web didesain untuk sivitas akademika, tidak memiliki suara, tidak banyak desain dinamis dan tidak banyak desain interaktif, sehingga waktu download tidak lama. Traffic pengunjung mengalami penurunan pada tahun 2017 (pages 787.070) dan 2018 (pages 435.844). 4) Compatibility, website sesuai dengan judul pada URL. 5) Visual Design, menggunakan theme enfold telah disesuaikan dengan Branding Guidelines UII. 6) Interaction Design, sudah adaptif desain, belum memiliki feed back, live comment, replay, dan belum dapat diakses oleh kaum difabel.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2020 UNILIB : Jurnal Perpustakaan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.