Main Article Content

Abstract

COVID-19 membuat pemerintah lokal dan pusat memberlakukakn pembatasan sosial. Hal ini bisa berdampak pada produktivitas masyarakat, terutama akademisi. Data sekunder bisa menjadi solusi untuk membantu penelitian akademisi. Studi ini bertujuan untuk mengobservasi apakah banyak pembatasan pada pandemi corona seperti sekarang berpengaruh terhadap jumlah paper tentang perpustakaan pada universitas top di Indonesia. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis data sekunder. Studi ini menggunakan data sekunder yang tersimpan pada halaman website Scopus. Sampel studi ini yakni 5 top universitas indonesia versi webometric. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada penurunan yang signifikan akibat pandemi. Justru 3 universitas mengalami peningkatan jumlah publikasi. Hal ini dikarenakan ketersediaan data sekunder yang melimpah di era digital. Studi ini juga memperlihatkan bahwa karya ilmiah jenis article dan conference paper menjadi favorit bagi akademisi.

Keywords

COVID-19 karya ilmiah publikasi Scopus work from home

Article Details