Main Article Content

Abstract

Perpustakaan dikatakan sebagai lembaga yang berfokus pada penyediaan informasi harus terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman dan semakin beragamnya jenis informasi yang dibutuhkan pemustaka. Sebagai upaya menyikapi hal tersebut, pengelolaan perpustakaan harus dilakukan oleh pustakawan yang mempunyai kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan serta bersikap professional agar pelayanan prima di perpustakaan dapat tercipta. Pelayanan prima menjadi penentu dalam tercapainya kebutuhan pemustaka. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka (library research). Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi seperti apa yang harus dimiliki pustakawan untuk menciptakan pelayanan yang prima di perpustakaan. Pelayanan prima dapat terwujud dengan keterampilan yang spesifik, seperti kemampuan melakukan manajemen pekerjaan, kemampuan untuk mengantisipasi segala kemungkinan, kemampuan dalam mengelola suasana kerja dan kemampuan untuk beradaptasi dengan ilmu pengetahuan yang ada kedalam kondisi yang baru. Pustakawan juga diharapkan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara professional serta berkualitas sehingga dapat menyediakan pelayanan prima di perpustakaan.

Keywords

Kompetensi Pustakawan Pelayanan Prima Perpustakaan

Article Details

References

  1. Arif, M, N, R. (2010). Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta.
  2. Azmar, N. J. (2016). Peran pustakawan dalam meningkatkan Layanan di Perpustakaan. Iqra: Jurnal Perpustakaan Dan Informasi, 9(2), 223-234.
  3. Daryanto & Setyobudi, I. (2014). Konsumen dan Pelayanan Prima. Yogyakarta: Gava Media.
  4. Carl-abrc.ca, 2010, Core Competencies for 21st Centu- ry Carl Librarians, Canadian Association of Research Libraries
  5. Harmawan. (2016). Kompetensi Pustakawan: Antara Harapan dan Kerisauan.
  6. Ibrahim, A. (2014). Konsep Dasar Manajemen Perpustakaan dalam Mewujudkan Mutu Layanan Prima dengan Sistem Temu Kembali Informasi Berbasis Digital. Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, 2(2). 129-138.
  7. Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43, Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
  8. Mustika, P. (2017). Profesionalisme pustakawan. Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 27-36.
  9. Nafiudin, I. (2019). Pengaruh Kompetensi dan Kinerja Pustakawan Terhadap Kualitas Pelayanan Perpustakaan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) se-Kota Bandar Lampung (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
  10. Ngatini, N. (2018). Pelayanan Prima: Upaya Pustakawan Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan. Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 1(1). 53-70.
  11. Priansa, D, J. (2014). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
  12. Purwono. 2013. Profesi Pustakawan Menghadapi Tantangan Perubahan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  13. Rahmayanty, N. (2010). Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu.
  14. Rifauddin, M. (2017). Keterampilan Sosial Pustakawan dalam Memberikan Pelayanan Bermutu di Perpustakaan. Khizanah al-Hikmah: Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, 5(1), 102-112.
  15. Reyhan, M. M., & Hermintoyo, H. (2019). Peran Pustakawan Dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Repositori Perpustakaan Perguruan Tinggi Pada Perpustakaan Universitas Indonesia. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 8(3), 204-216.
  16. Saputra, D, I. (2018). “Pelayanan Prima (Service Excellence) Di PT. Nur
  17. Siregar, M, R, A. (2015). Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Pustakawan (Pengelola Perpustakaan). IQRA’: Jurnal Perpustakaan dan Informasi, 9 (2), 211-222.
  18. Syafitri, E. R., & Nuryono, W. (2020). Studi Kepustakaan Teori Konseling Dialectical Behavior Therapy. Jurnal BK Universitas Negeri Surabaya, 11, 53-59.
  19. Signe Spencer, M. Lyle Spencer. (1993). Competence at Work Modelas for Superrior Performance. New York, USA: John Wily & Son.
  20. Usman, H. (2015). Teori, Praktik & Riset Pendidikan. 4th ed. Jakarta: Bumi Aksara.