Main Article Content

Abstract

Paradigma integrasi sains dan agama telah banyak diteorisasikan oleh banyak sarjana Muslim baik dalam negeri maupun luar negeri seperti Ismail Raji Al Faruqi, Osman Bakar, Sardar, Kuntowijoyo, M. Amin Abdullah dan sarjana Muslim yang lain, namun dalam prakteknya masing masing mempunyai kontekstualisasinya sendiri sendiri. Semangat membaca realitas kauniyah berbasis kehadiran ilahiyah merupakan praktek implementasi teoritis integrasi sains dan agama. Bagi UII integrasi sains dan agama merupakan peluang yang besar selain dari visi dan misi universitas juga mendukung ke arah pemikiran tersebut juga harapan masyarakat yang besar kepada UII sebagai Perguruan Tinggi Islam pertama dan tertua di Indonesia yan berusaha mencetak ulama intelek yang berjiwa ulil albab yakni menggabungkan antara tradisi fikir, dzikir dan ikhtiyar ilmiah yang dibekali dengan ketrampilan dan akhlaqul karimah.

Keywords

Integrasi Sains Agama Universitas Islam Indonesia

Article Details

How to Cite
Achmad, M. (2021). INTEGRASI SAINS DAN AGAMA: Peluang dan Tantangan bagi Universitas Islam Indonesia. ABHATS: Jurnal Islam Ulil Albab, 2(1), 50–68. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/Abhats/article/view/29253