Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Ketaatan pengobatan hipertensi merupakan prediktor penting dalam keberhasilan terapi hipertensi. Namun, data menunjukkan rendahnya ketaatan minum obat pada pasien, yang berdampak pada peningkatan risiko komplikasi (misal, stroke) dan menurunkan kualitas hidup Tujuan: menggambarkan hasil publikasi terkini mengenai metode intervensi peningkatan ketaatan minum obat antihipertensi di Indonesia.


Metode: Penelusuran artikel dilakukan dengan pendekatan untuk Scoping Review dengan pencarian kata kunci di Garuda (“kepatuhan hipertensi”, “ketaatan hipertensi” dan PubMed ((adherence OR compliance) AND (hypertension OR blood pressure) AND Indonesia), untuk artikel terpublikasi di tahun 2017 sampai Juli 2023.


Hasil: Terdapat 39 artikel yang memenuhi kriteria, 2 diantaranya dipublikasikan di jurnal internasional. Proporsi artikel yang dipublikasi di jurnal nasional terakreditasi adalah 75,7% (28 dari 37 jurnal nasional). Sebagian besar penelitian dilakukan pada pasien puskesmas baik yang termasuk di program pelayanan penyakit kronis (prolanis), rawat jalan maupun rawat inap. Selain di puskesmas, rumah sakit/klinik, penelitian dilakukan pada pasien di apotek. Program posyandu dan posbindu menjadi wahana penelitian intervensi ketaatan pengobatan di masyarakat. Intervensi edukasi melalui berbagai pendekatan dan media merupakan metode yang paling banyak dilaporkan; berupa edukasi saja atau kombinasi dengan metode lain. Pemberian edukasi terutama dilakukan oleh apoteker. Layanan kunjungan rumah (pharmacy home care) dilaporkan efektif meningkatkan ketaatan pengobatan. Selain media edukasi konvensional (poster, leaflet), dilaporkan juga penggunaan video dan media interaktif lain berbasis digital. Sistem pengingat minum obat diberikan antara lain melalui self-reminder card, kotak obat harian, kalender fungsional serta pengingat melalui layanan pesan singkat di gawai. Pendekatan intervensi yang disesuaikan dengan faktor penghambat ketaatan (targeted and tailored intervention) dilaporkan efektif untuk meningkatkan ketaatan pengobatan. Selain ketaatan pengobatan, beberapa penelitian melaporkan juga luaran lain seperti penurunan tekanan darah atau peningkatan pengetahuan pasien. Terdapat 2 artikel yang melaporkan tidak efektifnya intervensi edukasi saja untuk meningkatkan ketaatan minum obat.


Simpulan: Hasil review ini menunjukkan intervensi peningkatan ketaatan minum obat terutama dilakukan melalui metode edukasi, dengan apoteker memegang peran utama. Pemanfaatan teknologi dan kombinasi metode intervensi yang sesuai dengan pasien perlu dikembangkan di penelitian selanjutnya.

Article Details