Main Article Content
Abstract
Latar Belakang: Pandemi COVID-19 telah meningkatkan kejadian depresi di berbagai negara, dengan permasalahan kesehatan mental yang semakin menjadi perhatian utama. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian depresi adalah kekurangan vitamin D, yang dikenal dapat memengaruhi kesehatan mental, termasuk potensi pencegahan depresi pada pasien COVID-19.
Metode: Penelitian ini merupakan studi pustaka yang dilakukan dengan menelusuri literatur dari berbagai sumber online antara Juni 2021 hingga Oktober 2021. Sumber literatur yang digunakan termasuk PubMed dan Google Scholar, dengan kata kunci yang berhubungan dengan vitamin D, depresi, dan pandemi COVID-19. Studi ini mencakup artikel yang dipublikasikan dalam 10 tahun terakhir, baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan.
Hasil: Kekurangan vitamin D di tubuh dapat memperburuk gejala depresi pada pasien COVID-19. Vitamin D berperan penting dalam mekanisme biologi di otak, termasuk metabolisme serotonin yang memengaruhi perkembangan gejala depresi. Penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D dapat mengurangi gejala depresi pada pasien COVID-19 dan berpotensi meningkatkan efektivitas terapi antidepresan.
Simpulan: Vitamin D memiliki peran penting dalam pencegahan dan penanggulangan depresi pada pasien COVID-19. Suplementasi vitamin D, terutama pada pasien dengan kekurangan, dapat membantu meringankan gejala depresi dan mempercepat pemulihan pasien COVID-19.
Kata kunci: Vitamin D, depresi, COVID-19, suplementasi, kesehatan mental.
Article Details
Copyright (c) 2025 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.