Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis dengan prevalensi global mencapai 9–10% pada populasi dewasa. Prevalensi ini diperkirakan meningkat dari 366 juta kasus pada tahun 2011 menjadi 552 juta pada tahun 2030 (Petrak, 2013). Individu dengan Diabetes Mellitus memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami depresi dibandingkan populasi tanpa diabetes, yang berdampak pada kontrol glikemik buruk dan peningkatan risiko komplikasi serta mortalitas.


Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi teknik terapi kognitif-perilaku (Cognitive Behavioral Therapy/CBT) pada pasien Diabetes Mellitus dengan komorbiditas depresi.


Metode:
Penelitian ini merupakan tinjauan pustaka yang dilakukan melalui analisis berbagai buku teks, jurnal ilmiah, serta pencarian literatur melalui basis data elektronik. Kriteria pemilihan literatur meliputi penelitian yang membahas hubungan antara Diabetes Mellitus, depresi, dan terapi CBT. Literatur yang digunakan dipilih berdasarkan relevansi dan validitas ilmiah.


Hasil:
CBT merupakan salah satu terapi non-farmakologis yang efektif dalam menangani depresi pada pasien Diabetes Mellitus. Penerapan CBT terbukti dapat mengurangi perilaku negatif, seperti ketidakpatuhan terhadap pengobatan, pola makan yang buruk, dan kurangnya aktivitas fisik. Terapi ini juga berkontribusi dalam peningkatan manajemen diri dan kepatuhan pasien terhadap tatalaksana Diabetes Mellitus.


Simpulan:
Penerapan CBT pada pasien Diabetes Mellitus dengan komorbiditas depresi memberikan manfaat signifikan dalam meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Terapi ini membantu pasien dalam mengelola stres, memperbaiki pola hidup, dan meningkatkan kontrol glikemik. Dengan pendekatan holistik, CBT dapat menjadi bagian dari strategi pengelolaan Diabetes Mellitus yang lebih optimal.


Kata Kunci: Depresi, Diabetes Mellitus, Terapi Kognitif-Perilaku, Komorbiditas, Manajemen Diri.

Article Details