Main Article Content

Abstract

Purworejo menjadi salah satu sentra penghasil rempah-rempah di Jawa Tengah. Terdapat sekitar 75 pabrik jamu mengandalkan bahan baku dari Purworejo. Daerah penyumbang rempah-rempah terbanyak di Kabupaten Purworejo adalah Desa Pelutan.  Rempah-rempah tersebut antara lain kapulaga, kemukus, temulawak, kencur, kunyit, jahe, serai wangi. Potensi tanaman tradisional rempah-rempah yang ada selama ini belum diarahkan dan dikembangkan menjadi suatu produk bernilai jual dan baru menjadi komoditas perdagangan bahan baku. Masyarakat belum memiliki kesadaran yang tinggi akan potensi yang ada di sekitar lingkungan mereka untuk dikelola sendiri menjadi produk bernilai jual yaitu minyak atsiri. Permasalahan tersebut diakibatkan dari tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam mengolah hasil pertanian tersebut sangat rendah, di samping itu tidak adanya penyuluh dan pendamping tentang pengembangan potensi pertanian yang ada. Berdasarkan permasalahan tersebut maka masyarakat perlu diberdayakan supaya dapat mengolah potensi yang ada menuju peningkatan ekonomi warga. Model pemberdayaan yang digunakan adalah metode partisipatif Participatory Rural Apraisal (PRA). Pertimbangan dipilihnya metode ini adalah bahwa yang menghadapi masalah adalah mitra, oleh karena itu keterlibatan mitra dalam penentuan pemecahan masalah yang dihadapi dan penyelesaiannya sangat diperlukan. Solusi yang diterapkan dalam mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara: 1). pendampingan cara pemilihan dan pemanfaatan bahan baku, 2). pengolahan bahan baku menjadi produk minyak atsiri dan 3). pendampingan pemasaran minyak atsiri, 4). pengadaan teknologi tepat guna. Kegiatan pemberdayaan yang dilaksanakan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah dan masyarakat Desa Pelutan. Pengolahan potensi desa berupa rempah-rempah menjadi produk berbasis minyak atsiri, dapat menjadikan Desa Pelutan sebagai sentra industri berbasis minyak atsiri dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Keywords

lemongrass essential oil Pelutan Village

Article Details

References

  1. Anonim. 2019. Profil Desa Pelutan, Kecamatan Gebang, Purworejo. Laporan KKN angkatan 59 Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
  2. Anonim. 2019. Portal resmi Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. http://purworejokab.go.id/web/komoditas-pangan-&ampamp-holtikultura.html
  3. Santoso, H.B. 1992. Bertanam dan Penyulingan Serai Wangi. Kanisius, Yogyakarta.
  4. Cook, dkk., 2016. Essential Oils: Isolation, Production and Uses. Encyclopedia of Food and Health.
  5. Wany, Aakanksha., et al. 2013. Chemical Analysis And Therapeutic Uses Of Citronella Oil From Cymbopogon Winterianus: A Short Review. International Journal of Advanced Research. India.
  6. Han X, Parker TL. Lemongrass (Cymbopogon flexuosus) essential oil demonstrated anti-inflammatory effect in pre-inflamed human dermal fibroblasts. Biochim Open. 2017;4:107–111. Published 2017 Mar 21. doi:10.1016/j.biopen.2017.03.004
  7. Boukhatem MN, Ferhat MA, Kameli A, Saidi F, Kebir HT. Lemon grass (Cymbopogon citratus) essential oil as a potent anti-inflammatory and antifungal drugs. Libyan J Med. 2014;9:25431. Published 2014 Sep 19. doi:10.3402/ljm.v9.25431
  8. Tongnuanchan, P etc. 2014. Essential Oils: Extraction, Bioactivities, and Their Uses for Food Preservation. Journal of food science, vol.79. issue 7. Page R1231-R1249
  9. Zhang C, Liu R, He J, Ma Z, Zhang X. Chemical Compositions of Ligusticum chuanxiong Oil and Lemongrass Oil and Their Joint Action against Aphis citricola Van Der Goot (Hemiptera: Aphididae). Molecules. 2016;21(10):1359. Published 2016 Oct 12. doi:10.3390/molecules21101359
  10. Li C.C, Yu H.F, Liu Y.T, Yao H.T. 2018. Effects of lemongrass oil and citral on hepatic drug-metabolizing enzymes, oxidative stress, and acetaminophen toxicity in rats. J Food Drug Anal. 26(1):432-438. doi: 10.1016/j.jfda.2017.01.008.
  11. Yulianti, S dan Suyanti. 2012. Panduan Lengkap Minyak Atsiri. Penebar Swadaya, Jakarta.
  12. Fitri, N., etc. 2017. A Comparative Study of Water-Steam Distillation with Water-Bubble Distillation Techniques to Increase the Quality of Patchouli Essential Oil. Proceeding IOP. 1823, 020123 (2017); doi: 10.1063/1.4978196
  13. Ma’mun dan Nurdjannah, N. 1993. Pengaruh Perajangan dan Lama Pelayuan terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Serai Dapur (Cymbopogon citratus Stapf). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bul. Litro. Vol VIII. No. 1. Hal: 42 – 45.
  14. Rusli, M.S. 2010. Sukses Memproduksi Minyak Atsiri. Agromedia Pustaka, Jakarta.
  15. Botta, Walmince., dkk., 2015. Potensi Senyawa Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) Dari Tumbuhan Cymbopogon Nardus L. Sebagai Agen Antibakteri. Jurnal FT-UMJ. ISSN : 2407 – 1846
  16. Dikki, dkk., 2016. Karakterisasi Dan Aktivitas Repelen Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L), Akar Wangi (Vetiveria zizanoides L.), Nilam (Pogestemon cablin), Cengkeh (Syzgium aromaticum) Asal Kabupaten Garut Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti Betina. Jurnal Farmasi.
  17. Edward-Jones V, 2013,Alternative Antimicrobial Approaches to Fighting Multidrug-Resistant Infections. In: Fighting Multidrug Resistance With Herbal Extracts, Essential Oils and Their Components. Rai M, Kon K, (Eds.), Amsterdam: Academic Press.
  18. Wany, Aakanksha., et al. 2013. Extraction And Characterization Of Essential Oil Components Based On Geraniol And Citronellol From Java Citronella (Cymbopogon Winteranius Jowitt). Plant Growth Regal. Springer Science & Business Media Dordrecht.
  19. Falcão, M., Pereira, M.A.A., Fianco, A.L.B. and Torres, Fernando. (2012). Determination of antibacterial activity of vacuum distillation fractions of lemongrass essential oil. Phytochem, 11, 4.
  20. Guenther. 1990. Minyak Atsiri, Jilid II. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
  21. Fitri, N dkk. 2015. Pengembangan Model Techno-industrial Cluster Minyak Atsiri. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. Vol.4 no.3.