Main Article Content

Abstract

Perilaku pencarian pertolongan kesehatan yang utama atau paling banyak dilakukan jika penduduk sakit adalah melakukan pengobatan mandiri / swa medikasi (self medication) dengan membeli obat di warung, toko swalayan dan apotek. Masyarakat hanya mengandalkan iklan, referensi keluarga, teman, tetangga yang tidak memiliki dasar pendidikan kefarmasian sebagai panduan dalam menggunakan obat. Hal tersebut potensial menimbulkan permasalahan di bidang kesehatan. Metode kegiatan didasarkan pada model promosi kesehatan, melalui pemberian edukasi dan pelatihan kader terpilih tentang penggunaan obat secara rasional. Kegitan ini melibatkan ibu-ibu PKK dusun Candi 3, Desa Sardonoharjo, Sleman. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK di dusun Candi 3 dan terbentuknya kader bola salju yang akan membantu masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan rasional.

Keywords

Apoteker Farmasi Obat Swamedikasi.

Article Details

Author Biography

Yosi Febrianti, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Indonesia

Department of Pharmacy UII

References

  1. Glanz, K., Rimmer, B.K.,and VIswanath, K. 2008. Health Behavior and Health Education, Theory, Research and Practice. 4edition John Wiley & Sons. USA.
  2. Kementrian Kesehatan RI, 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS 2013.
  3. Kementrian Kesehatan RI. 2015. Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat: Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK.02.02/MENKES?427/2015. Jakarta.
  4. Kristina, S.A., Prabandari, Y.S., Sujaswadi, R. 2008. Prilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat Kecamatan Depak dan Cangkringan Kabupaten Sleman. Majalah Farmasi Indonesia No. 19 (1).