Main Article Content

Abstract

Nyeri dan kecemasan merupakan dua gejala yang paling sering dirasakan oleh penderita kanker. Pengobatan terhadap keluhan penderita kanker ini dapat ilakukan melalui terapi komplementer sebagai pelengkap. Salah satu teknik relaksasi yaitu PMR yang dilakukan dengan cara menegangkan otot secara sementara, kemudian kembali diregangkan dimulai dari kepala sampai kaki secara bertahap. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masayarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan adaptasi pasien kanker terhadap nyeri dan kecemasan yang dirasakannya.  Kegiatan dilakukan selama satu hari dengan latihan bertempat di ruangan serbaguna di wisma RSMH Palembang. Sebelumnya pada awal kegiatan dilakukan pengukuran terkait nyeri dan kecemasan. Selanjutnya akhir sesi latihan dilakukan pengukuran lagi untuk nyeri dan kecemasan. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wisma RSMH Palembang, 12 orang pasien kanker yang menghadiri kegiatan tersebut. Selama penyuluhan peserta penyuluhan antusias dalam mendengarkan, melaksanakan senam, mengulangi gerakan senam dan berdiskusi dengan narasumber. Terdapat penurunan nyeri dan kecemasan sebelum dan sesuedah dilakukan PMR. PMR bekerja meningkatkan kerja saraf parasimpatis dan menurunkan stimulasi sistem saraf simpatis serta hipotalamus sehingga pengaruh stres fisik terhadap keduanya menjadi minimal. Berdasarkan pemahaman inilah latihan PMR mampu mengurangi distress akibat gejala fisik.

Keywords

Nyeri kecemasan Progressive Muscle Relaxation

Article Details

Author Biography

Jum Natosba, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Indonesia

MATERNITY DEPARTEMENT

References

  1. Blindes, L. M., Hill, O. W., & Merskey H. (2008). Abdominal pain and the emotional.
  2. Journal Pain, 5, 179-191.
  3. Butar-Butar, D., Yustina, I., & Harahap, I. A. (2015). Hubungan karakteristik nyeri dengan kecemasan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Pirngadi Medan. Idea Nursing Journal, 1(1): 51-60.
  4. Casey, A., & Benson, H. (2012). Panduan Harvard Medical School:Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.
  5. Haryati., & Sitorus, R. (2015). Pengaruh latihan progressive muscle relaxation terhadap status fungsional dalam konteks asuhan keperawatan pasien kanker dengan kemoterapi di RS.dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar. Jurnal Medula, 2 (2), 167-177.
  6. Kaplan, H. I., Sadock, B. J, & Grebb, J. A. (2010). Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.
  7. LeMone, P., & Burke, K. (2008). Medical Surgical Nursing:Critical Thinking in Client Care 4th Ed. New Jersey:Pearson Prentice Hall.
  8. Maryani, A. (2009). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Kecemasan dan Mual Muntah Setelah Kemoterapi pada Pasien Kanker Payudara di RS.dr.Hasan Sadikin Bandung. Tesis dipublikasikan. Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
  9. Mashudi. (2011). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Kadar GLukosa Darah Pasien Diabates Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Tesis dipublikasikan. Jakarta: Universitas Indonesia.
  10. Melzack, R., & Wall, P. D. (2006). Pain mechanisms : a new theory. Science New Series Journal, 150 (36), 20-26.
  11. NANDA International. (2011). Diagnosis Keperawatan:Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC.
  12. Ramadhani, N., & Putra, A. A. (2008). Pengembangan Multimedia Relaksasi.(Online). Diakses di http://staf.ugm.ac.id/relaksasi_otot.pdf pada 30 Mei 2018.
  13. Ramania, E. N., Natosba, J., & Adhisty, K. (2017). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Nyeri dan Kecemasan Pasien Kanker Serviks. Skripsi. PSIK FK UNSRI. Tidak dipublikasikan
  14. Rasjidi. (2010). Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta: Agung Seto.
  15. Rasjidi, I. (2009). Deteksi dan Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta: Agung Seto.
  16. Setyoadi & Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik. Jakarta: EGC.
  17. Shute, C. (2013). The challenges of cancer pain assessment and management. Ulster Medical Journal 82(1):40-42.
  18. Simamora, L. L., Sinaga, F., & Olivia, C. (2014). Pengaruh Relaksasi Otot Progresif
  19. Terhadap Nyeri Menstruasi pada Remaja di Asrama Putri STIKes Santo
  20. Borromeus. Diakses di http://ejournal.stikesborromeus.ac.id/ pada 2 Juni 2018.
  21. Soewondo, S. (2012). Stress, Manajemen Stress, dan Relaksasi Progresif. Jakarta: LPSP3 UI.
  22. Syarif, H., & Putra, A. (2014). Pengaruh progressive muscle relaxation terhadap penurunan kecemasan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi: a randomized clinical trial. Idea Nursing Journal, 5(3), 1-8.
  23. Tobing, D. L. (2012). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Terhadap Perubahan Ansietas, Depresi, Kemampuan Relaksasi, dan Kemampuan Memaknai Hidup Klien Kanker di RS. Dharmais Jakarta. Tesis dipublikasikan. Jakarta: Pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan Kekhususan Keperawatan Jiwa Universitas Indonesia.
  24. Varvogli, L. & Darviri,C. (2011). stress management techniques:evidence-based procedures that reduce stress and promote health. Health Science Journal 5(2):74-89 E-ISSN:1791-809X.