Isi Artikel Utama

Abstrak

Pedikulosis kapitis merupakan penyakit infestasi kutu rambut (Pediculus humanus capitis) dengan gejala gatal di kepala, walaupun tidak bersifat fatal tetapi penyakit ini dapat mengganggu aktifitas sehari-hari terutama mengganggu konsentrasi anak ketika belajar dan menganggu kualitas tidur. Kutu kepala sering mengenai anak usia sekolah dan orang-orang yang tidak menjaga kebersihan diri. Panti Asuhan merupakan tempat tinggal sekelompok anak yang hidup bersama dan merupakan tempat yang berisiko untuk terjadinya infeksi parasit tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan kutu kepala sehingga diketahui angka kejadian pedikulosis kapitis, melakukan pengobatan pada anak yang terinfeksi dan melakukan edukasi kesehatan berupa penyuluhan dan pelatihan untuk mencegah penyakit tersebut dalam rangka memberantas pedikulosis kapitis di panti asuhan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Panti Asuhan Baiturrahmah Desa Rimbo Panjang Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Khalayak sasaran adalah anak panti asuhan yang berjumlah 31 orang yang terdiri dari 14 orang (45,2%) perempuan dan 17 orang (54,8%) laki-laki. Pada anak panti yang diperiksa didapatkan 100% anak perempuan terinfestasi kutu kepala dan tidak ada anak laki-laki yang terinfeksi oleh Pediculus humanus capitis. Anak yang terinfeksi diberikan pengobatan dengan permethrin 1%. Pada kegiatan ini juga dilakukan pemberian penyuluhan kepada anak panti dan pengurus panti tentang infestasi Pediculus humanus capitis meliputi penyebab, gejala klinis, pengobatan, pencegahan dan pemberantasan infeksi penyakit ini. Setiap anak juga diberikan sisir serit, satu anak satu sisir serit. Diharapkan dengan pengobatan dan edukasi yang sudah diberikan dapat memberantas penyakit tersebut dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 

Kata Kunci

anak panti asuhan pediklulosis kapitis

Rincian Artikel

Referensi

  1. Al-Mashhadany, Z., Hamad, S., & Rahim, S. (2020). Effect of Head Lice Infestation As Ectoparasites on Oxidative Stress Status in Primary School Pupils At Laylan Camp for. Plantarchives.Org, 20(1), 4124–4128. http://www.plantarchives.org/20-2/4124-4128 (6517).pdf
  2. Anggraini, A., Anum, Q., & Masri, M. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Personal Hygiene terhadap Kejadian Pedikulosis Kapitis pada Anak Asuh di Panti Asuhan Liga Dakwah Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 131. https://doi.org/10.25077/jka.v7i1.791
  3. Bartosik, K., Janczaruk, M., Zając, Z., Sędzikowska, A., Kulisz, J., Woźniak, A., Jasztal-Kniażuk, A., Kulbaka, E., & Tytuła, A. (2022). Head Lice Infestation in Schoolchildren, in Poland—Is There a Chance for Change? Journal of Clinical Medicine, 11(3). https://doi.org/10.3390/jcm11030783
  4. Fu, Y. T., Yao, C., Deng, Y. P., Elsheikha, H. M., Shao, R., Zhu, X. Q., & Liu, G. H. (2022). Human pediculosis, a global public health problem. Infectious Diseases of Poverty, 11(1), 1–15. https://doi.org/10.1186/s40249-022-00986-w
  5. Kutman, A., Parm, Ü., Tamm, A. L., Hüneva, B., & Jesin, D. (2022). Estonian Parents’ Awareness of Pediculosis and Its Occurrence in Their Children. Medicina (Lithuania), 58(12). https://doi.org/10.3390/medicina58121773
  6. Leung, A. K. C., Lam, J. M., Leong, K. F., Barankin, B., & Hon, K. L. (2022). Paediatrics: how to manage pediculosis capitis. Drugs in Context, 11, 1–15. https://doi.org/10.7573/dic.2021-11-3
  7. Maryanti, E., Lesmana, S. D., & Novira, M. (2018). Relationship between Risk Factors and Pediculus humanus capitis Infestation in Children at Orphanages in Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Melayu, 1(2), 73–80.
  8. Maryanti, E., & Lestari, E. (2020). Pendidikan kesehatan dalam rangka menuju panti asuhan bebas pedikulosis kapitis di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar. Riau Journal of Empowerment, 3(2), 97–103. https://doi.org/10.31258/raje.3.2.97-103
  9. Mumcuoglu, K., Pollack, R., Reed, D., Barker, S., Gordon, S., & Toloza, A. (2021). International recommendations for an effective control of head louse infestations. International Journal of Dermatology, 60, 272–280.
  10. Noersyamsidar, & Suprihartini. (2022). Gambaran infeksi Pediculus humanus capitis terhadap anak-anak di UPTD Panti Sosial Perlindungan Anak Dharma BJSME. Borneo Journal of Science and Mathematics Education, 2(3), 53–65.
  11. Nutanson, I. ., Steen, C. ., Schwartz, R. ., & Janniger, C. (2008). Pediculus humanus capitis: an update. Acta Dermatoven APA, 17(4), 147–159.
  12. Putri, L. A. (2019). Faktor Risiko Pedikulosis Kapitis di Panti Asuhan. Sriwijaya Journal of Medicine, 2(3), 197–204. https://doi.org/10.32539/sjm.v2i3.81
  13. Sangaré, A. K., Doumbo, O. K., & Raoult, D. (2016). Management and Treatment of Human Lice. BioMed Research International, 2016. https://doi.org/10.1155/2016/8962685
  14. Sungkar, S., Dwinastiti, Y. A., Haswinzky, R. A., Irmawati, F. P., Wardhana, A. W., Sudarmono, P., & Buntaran, S. (2019). Effectiveness Of Wet Combing Compared With 1% Permethrin Lotion For The Treatment Of Pediculosis Capitis. International of Applied Pharmaceutics, 11(06), 108–110.
  15. Syarbaini, S., & Yulfi, H. (2021). Hubungan faktor risiko dengan proporsi infeksi Pediculus humanus capitis pada siswa-siswi Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 di Kota Medan. Jurnal Ilmiah Kohesi, 5(2), 52–58.
  16. Tohit, N. F. M., Rampal, L., & Mun-Sann, L. (2017). Prevalence and predictors of pediculosis capitis among primary school children in Hulu Langat, Selangor. Medical Journal of Malaysia, 72(1), 12–17.