Isi Artikel Utama
Abstrak
Pembalut merupakan kebutuhan pokok perempuan yang aktif secara reproduksi. Bersamaan dengan hal tersebut masih banyak perempuan yang belum memahami tentang kesehatan menstruasi dan memilih menggunakan pembalut sekali pakai. Padahal setiap perempuan dapat menggunakan lebih dari 300 pembalut dalam setahun, tergantung pada durasi dan volume pendarahan. Pada akhirnya sampah pembalut tersebut akan menumpuk di TPST dan menjadi permasalah lingkungan karena 1 buah pembalut memerlukan 500-800 tahun untuk terdegradasi. Di samping itu penggunaan pembalut sekali pakai memiliki dampak buruk bagi kesehatan reproduksi perempuan. Dalam hal ini perempuan dihadapkan pada stigma negatif penyumbang sampah dan di saat bersamaan terancam kesehatannya. Maka dari itu program pengabdian ini berkolaborasi dengan Biyung Indonesia berusaha memberikan ruang aman bagi perempuan untuk belajar dan berbicara mengenai hak menstruasi sehat dengan 3 sesi kegiatan yakni; kegiatan edukasi dan workshop pembuatan pembalut kain, kegiatan edukasi dan workshop pembuatan misting spray, dan kampanye sosial media yang diikuti oleh 25 orang santri pesantren dan remaja putri Karanglo, bertempat di Pondok Pesantren Al Bayt Al Qur'an, Karanglo, Yogyakarta.
Kata Kunci
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2025 Puji Hariyanti, Rumiani Rumiani, Ibnu Darmawan

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
- Saribanon, N., dkk. (2016). Haid dan Kesehatan Menurut Ajaran Islam. Jakarta: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Nasional.
- Econusantara. (2022). Transformasi pembalut sekali pakai: Dari penyelamat wanita menjadi monster limbah. Diakses pada 11 Agustus 2023, dari https://econusantara.org
- Pandangan Jogja. (2023). Sampah jadi masalah lingkungan nomor 1 di Yogya, ngalahin masalah air. Diakses pada 11 Agustus 2023, dari https://kumparan.com
- Sasetyaningsih, D. (2018). 3 alasan berhenti menggunakan pembalut sekali pakai. Diakses pada 11 Agustus 2023, dari https://sustaination.id
- Utama, T. I. Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari Demak bagikan 660 pembalut gratis. Diakses pada 11 Agustus 2023, dari https://jateng.tribunnews.com
Referensi
Saribanon, N., dkk. (2016). Haid dan Kesehatan Menurut Ajaran Islam. Jakarta: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Nasional.
Econusantara. (2022). Transformasi pembalut sekali pakai: Dari penyelamat wanita menjadi monster limbah. Diakses pada 11 Agustus 2023, dari https://econusantara.org
Pandangan Jogja. (2023). Sampah jadi masalah lingkungan nomor 1 di Yogya, ngalahin masalah air. Diakses pada 11 Agustus 2023, dari https://kumparan.com
Sasetyaningsih, D. (2018). 3 alasan berhenti menggunakan pembalut sekali pakai. Diakses pada 11 Agustus 2023, dari https://sustaination.id
Utama, T. I. Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari Demak bagikan 660 pembalut gratis. Diakses pada 11 Agustus 2023, dari https://jateng.tribunnews.com
