Isi Artikel Utama

Abstrak

Sampah menjadi permasalahan yang pelik di daerah perkotaan. Pertumbuhan volume sampah tidak diikuti dengan kecepatan yang sama pada penambahan tempat penampungan akhir.  Salah satu upaya mengatasinya adalah dengan menekan jumlah sampah akhir melalui gerakan bank sampah. Namun ternyata selain masalah kebiasaan, salah satu kendala yang dihadapi adalah terbatasnya area rumah untuk dapat memilah dan menyimpan sampah sebelum disetor ke bank sampah, yang mana selama bank sampah tidak dapat buka setiap saat. Bertempat di Bank Sampah Permata Cimanggis, penulis berusaha menawarkan program pengadaan station sederhana untuk menampung sampah di level rumah tangga. Dengan menerapkan prinsip partisipasi, tawaran disampaikan dalam forum diskusi dengan masyarakat. Dari proses diskusi dengan pengelola bank sampah, beberapa anggota bank sampah dan pengurus RW, akhirnya disepakati sebuah sistem baru di bank sampah, yaitu sistem setor mandiri. Dalam sistem ini RW menyediakan tempat untuk menyimpan sampah. Pengelola menyediakan peralatan yang memungkinkan nasabah untuk dapat melakukan setor sampah secara mandiri tanpa harus menunggu bank sampah buka. Dengan cara demikian diharapkan simpanan sampah tidak perlu menumpuk di rumah. Masalah keterbatasan area di rumah, menjadi terpecahkan.

Kata Kunci

Bank Sampah Partisipasi Masyarakat Sistem Setor Mandiri

Rincian Artikel

Referensi

  1. Ahmad, S., & Hendrasarie, N. (2023). Pelatihan penerapan 5R (Reuse, Reduce, Recycle, Replace, Replant) dan pengembangan bank sampah pada Dusun Kembang, Desa Kembang Belor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Jurnal Abdimas Madani dan Lestari, 5(1), 70–79.
  2. Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi (Edisi ke-2). Pustaka Pelajar.
  3. Daniel, V. (2009). Easy Green Living: Langkah Mudah Menyelamatkan Bumi dari Kisah-Kisah Inspiratif Seorang Duta Lingkungan. Hikmah.
  4. Goss-Sampson, M. A. (2022). Statistical analysis in JASP: A guide for students (5th ed., JASP v0.16.1). University of Greenwich. https://jasp-stats.org/
  5. Gunawan, M. A., & Ansyoari, M. M. (2023). Factors affecting community participation in the waste bank program in the city of Semarang. Jurnal Ekonomi, 12(3), 2197–2207.
  6. Hendrasarie, N., & Mahendra, D. E. (2020). Pemanfaatan sampah sayur dari pasar tradisional untuk produksi bioetanol. Jurnal Serambi Engineering, 5(3), 1115–1122.
  7. Herlambang, A., Sutanto, H., & Wibowo, K. (2010). Produksi gas metana dari pengolahan sampah perkotaan dengan sistem sel. Jurnal Teknologi Lingkungan, 11(3), 389–399. https://doi.org/10.29122/jtl.v11i3.1184
  8. Jumar, F. N., & Kalalinggie, R. (2014). Strategi pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Journal Administrative Reform, 2(1), 771–782.
  9. Nisa, M. A., Wati, N. L., Nur, A. A., Fitria, F., Apriani, K. N., & Fajrin, R. R. (2022). Training on waste management into a useful product in Bunipah Village, Banjar Regency. Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 7(1), 12–20. https://doi.org/10.26905/abdimas.v7i1.5791
  10. Saputro, T., Nurpeni, N., Astuti, W., Hasini, H., Nasution, S. R., Eka, E., & Zuhdi, S. (2022). Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di bank sampah. Jurnal Kebijakan Publik, 13(3), 246–251.
  11. Selomo, M., Birawida, A. B., Mallongi, A., & Muammar, M. (2016). Bank sampah sebagai salah satu solusi penanganan sampah di Kota Makassar. Jurnal MKMI, 12(4), 232–240.
  12. Sinaga, A., Sutrisno, E., Sri, D., & Budisulistiorini, H. (2012). Perencanaan pengomposan sebagai alternatif pengolahan sampah organik (Studi kasus: TPA Putri Cempo-Mojosongo). Jurnal Presipitasi: Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 7(1), 13–22. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/view/1445
  13. Sumaryadi, I. N. (2013). Sosiologi pemerintahan: Dari perspektif pelayanan, pemberdayaan, interaksi, dan sistem kepemimpinan pemerintah Indonesia. Ghalia Indonesia.
  14. Sumodiningrat, G. (2009). Pemberdayaan masyarakat. PT Gramedia Pustaka Utama