Isi Artikel Utama

Abstrak

Peningkatan manajemen kesehatan yang bermutu merupakan fondasi utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tantangan utama yang dihadapi PUSKESMAS adalah pengelolaan data kesehatan yang kurang optimal, menghambat pemantauan program dan respons terhadap penyakit. Implementasi teknologi Geographic Information System (GIS) di UPTD PUSKESMAS Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, sebagai luaran program pengabdian masyarakat Universitas Telkom, bertujuan mengatasi permasalahan ini. GIS memungkinkan pemetaan data kesehatan masyarakat secara spasial, seperti lokasi pasien dan distribusi penyakit, memfasilitasi analisis dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Pengembangan aplikasi GIS ini melibatkan pengumpulan data awal, desain sistem, dan Focus Group Discussion dengan staf PUSKESMAS. Hasilnya menunjukkan peningkatan integrasi data, visualisasi spasial, dan efisiensi pengambilan keputusan, terutama dalam pemetaan penyakit tidak menular. Sosialisasi sistem kepada pengguna menunjukkan respons positif dan meningkatkan pengelolaan sumber daya kesehatan. Kemudahan sistem dalam pemutakhiran data menjadi aspek positif dalam operasionalnya. Pengembangan lebih lanjut disarankan untuk mencakup berbagai aspek kesehatan lainnya guna memaksimalkan manfaat teknologi ini bagi masyarakat. Pada akhirnya, implementasi GIS di PUSKESMAS Urug sangat berpotensi meningkatkan kualitas dan responsivitas pelayanan kesehatan dan layak menjadi referensi bagi PUSKESMAS lainnya. 

Kata Kunci

Sistem Informasi GIS Puskesmas Kesehatan Masyarakat

Rincian Artikel

Referensi

  1. Azela, E. (2013). Rancang bangun GIS untuk lokasi PUSKESMAS di Pangkalpinang pada Dinas Kesehatan berbasis web (Doctoral dissertation, STMIK Atma Luhur).
  2. Damopolii, R. V. (2016). Implementasi kebijakan pemerintah daerah dalam pelayanan kesehatan masyarakat (Studi di Kecamatan Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu). Politico: Jurnal Ilmu Politik, 3(1), 1168.
  3. Erkamim, M., Mukhlis, I. R., Putra, S. T., Mirza Adiwarman, S. T., & Hermawan, E. (2023). Sistem informasi geografis (SIG). Yogyakarta: PT. Green Pustaka Indonesia.
  4. Hidayat, R., & Sukamto, A. (2019). Pengelolaan data kesehatan di PUSKESMAS. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 102–110.
  5. Jaya, I. N. S. (2002). Aplikasi sistem informasi geografis untuk kehutanan. Bogor: Laboratorium Inventarisasi Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan IPB.
  6. Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman pelayanan kesehatan primer. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  7. Kamel Boulos, M. N., & Geraghty, E. M. (2020). Geographical tracking and mapping of coronavirus disease COVID-19/severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) epidemic and associated events around the world: How 21st century GIS technologies are supporting the global fight against outbreaks and epidemics. International Journal of Health Geographics, 19(8). https://doi.org/10.1186/s12942-020-00202-8
  8. Makatumpias, S., Gosal, T. R., & Pangemanan, S. E. (2017). Peran kepala PUSKESMAS dalam meningkatkan kinerja aparatur sipil negara (Studi di Kecamatan Kepulauan Marore Kabupaten Kepulauan Sangihe). Jurnal Eksekutif, 1(1).
  9. Moghadam, S., & Piri, I. (2024). Evaluation of the social and economic base in the spatial distribution of the diabetes prevalence: A case study of Zanjan City. Journal of Health Education and Health Promotion, 10(1), 11–17.
  10. Peraturan Presiden (Perpres) No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020–2024. Jakarta, 17 Januari 2020.
  11. Putra, D. P., Setiawan, R., & Amalia, N. (2020). Pemantauan penyebaran penyakit menggunakan sistem informasi geografis. Jurnal Informatika, 8(1), 55–62.
  12. Pramono, A. E., Rokhman, N., & Nuryati, N. (2018). Telaah input data sistem informasi kesehatan di PUSKESMAS Gondokusuman II Kota Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Vokasional, 3(1), 44–52.
  13. Rahman, A. F., & Amin, M. (2021). Implementasi GIS dalam pengelolaan data kesehatan. Jurnal Teknologi Informasi, 9(3), 77–85.
  14. Rahmawati, L., Febrian, W. D., Fachruzzaki, F., Mardiyati, S., Lengam, R., & Suarnatha, I. P. D. (2024). Pengembangan sistem informasi geografis (SIG) untuk analisis spasial dalam pengambilan keputusan. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP, 7(2), 4058–4068.
  15. Rogers, D., & Randolph, S. (2003). Studying the global distribution of infectious diseases using GIS and RS. Nature Reviews Microbiology, 1, 231–237. https://doi.org/10.1038/nrmicro776
  16. Sieng, K. T., & Eboy, O. V. (2021). Pemetaan jejak warisan untuk tujuan pelancongan lestari menggunakan GIS di Tambunan. Jurnal Kinabalu, 27(1), 57–79.
  17. Susanto, T. (2018). Distribusi sumber daya kesehatan di PUSKESMAS. Jurnal Administrasi Kesehatan, 6(4), 203–210.
  18. Tjilen, A. P., Waas, R. F. Y., Ririhena, S. W., Tambaip, B., Syahruddin, S., Ohoiwutun, Y., & Prihandayani, R. D. (2023). Optimalisasi potensi desa wisata melalui manajemen pengelolaan yang berkelanjutan: Kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat lokal. Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia, 2(6), 38–49.
  19. Tunçay, T., Kılıç, Ş., Dedeoğlu, M., Dengiz, O., Başkan, O., & Bayramin, I. (2021). Assessing soil fertility index based on remote sensing and GIS techniques with field validation in a semiarid agricultural ecosystem. Journal of Arid Environments, 190, 104525.
  20. Wei, W. (2012). Research on the application of geographic information system in tourism management. Procedia Environmental Sciences, 12, 1104–1109. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2012.01.394