Isi Artikel Utama

Abstrak

Pengembangan wisata di Desa Suka Makmur bertujuan untuk menciptakan destinasi ekowisata berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi alam dan budaya lokal. Proses dimulai dengan tahap persiapan dan sosialisasi yang melibatkan musyawarah warga untuk menyamakan persepsi mengenai model pengembangan kawasan Sikabung-Kabung. Keterlibatan masyarakat dalam diskusi ini memastikan adanya dukungan luas terhadap pengembangan wisata berbasis ekowisata yang memanfaatkan daya tarik aliran sungai yang jernih dan produk lokal. Pelatihan yang dilakukan meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata dan promosi digital, memperluas jangkauan pemasaran dan menarik lebih banyak pengunjung. Hasil pelatihan ini tercermin dalam peningkatan jumlah wisatawan berkat promosi yang lebih efektif dan pengelolaan yang lebih profesional. Pembangunan infrastruktur seperti lahan parkir, toilet, dan musholla, serta upaya pelestarian lingkungan melalui reboisasi, mendukung kenyamanan pengunjung dan keberlanjutan ekosistem. Program ini berhasil menggabungkan pengembangan wisata dengan pelestarian lingkungan dan budaya lokal, menawarkan manfaat ekonomi yang lebih besar sambil memastikan keberlanjutan jangka panjang.

Kata Kunci

Ecotourism Management Community Empowerment Tourism Infrastructure Development

Rincian Artikel

Referensi

  1. Connell, D. J., Hall, J., & Shultis, J. (2017). Ecotourism and forestry: a study of tension in a peripheral region of British Columbia, Canada. Journal of Ecotourism, 16(2), 169–189. https://doi.org/10.1080/14724049.2016.1255221
  2. Gautama, B. P., Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi, I. I. (2020). Pengembangan desa wisata melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355–369. https://doi.org/10.31949/jb.v1i4.414
  3. Kunjuraman, V. (2022). Local community participation challenges in community-based ecotourism development in Sabah, Malaysian Borneo. Community Development Journal, 57(3), 487–508. https://doi.org/10.1093/cdj/bsaa065
  4. Kunjuraman, V., Hussin, R., & Aziz, R. C. (2022). Community-based ecotourism as a social transformation tool for rural community: A victory or a quagmire? Journal of Outdoor Recreation and Tourism, 39(June 2021), 100524. https://doi.org/10.1016/j.jort.2022.100524
  5. Satria, D. (2009). Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan Di Wilayah Kabupaten Malang. Journal of Indonesian Applied Economics, 3(1), 1–2009. https://doi.org/10.21776/ub.jiae.2009.003.01.5
  6. Scheyvens, R., & Scheyvens, R. (2015). Ecotourism and the Empowerment of Local Communities Ecotourism and the empowerment of local communities. Tourism Management, 20(APRIL 1999), 245–249.
  7. Stronza, A., & Pêgas, F. (2008). Ecotourism and conservation: Two cases from Brazil and Peru. Human Dimensions of Wildlife, 13(4), 263–279. https://doi.org/10.1080/10871200802187097
  8. Su, M. M., Wall, G., & Xu, K. (2016). Heritage tourism and livelihood sustainability of a resettled rural community: Mount Sanqingshan World Heritage Site, China. Journal of Sustainable Tourism, 24(5), 735–757. https://doi.org/10.1080/09669582.2015.1085868
  9. Taufiq, A. (2021). Pengembangan Wisata Air Pada Telaga Bembem Di Padukuhan Trasih Desa Giriasih Kecamatan Purwosari Gunungkidul. Jurnal Abdimas Madani Dan Lestari (JAMALI), 3(2), 46–57. https://doi.org/10.20885/jamali.vol3.iss2.art1
  10. Ternovykh, E. V., & Durova, L. V. (2019). Establishment of the differentiated economic mechanism of company bankruptcy prevention as a basic element of sustainable development of rural areas. Earth and Environmental Science 341, 1–7.