Bilah Samping Artikel

Unduh
pdf
Statistik
Baca Penghitung : 202 Unduh : 53

Isi Artikel Utama

Abstrak

Pendidik PAUD memiliki peran dalam pembentukan karakter anak sejak dini. Anak usia dini berada pada masa emas di mana peran orangtua, guru, dan lingkungan sekitar dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak. Kenyataannya dalam proses pendidikan anak di sekolah, anak belum siap berpisah dengan orang tuanya, anak menjadi tantrum dan tidak kooperatif untuk belajar, bahkan perbedaan cara mendidik anak antara orang tua dan pendidik menimbulkan persoalan tersendiri. Perbedaan pendapat antar pendidik, serta beban administratif pendidik yang cenderung meningkat menyebabkan pendidik mengalami berbagai kesulitan yang memengaruhi tugas, peran, dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan adversity quotient pada pendidik PAUD dengan harapan hasil pelatihan dapat membantu pendidik lebih tangguh mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi. Adapun metode pelatihan dilaksanakan dengan memberikan ceramah, ice breaking, dan memberikan pre-test dan post-test kepada peserta pelatihan. Hasil analisis kegiatan pelatihan adversity quotient melalui Uji T Wilcoxon test diketahui sebanyak 50 data (N = 50) menunjukkan nilai post-test lebih besar dari nilai pre-test, dengan rata-rata peringkat sebesar 25.50 dan total peringkat sebesar 1275.00. Adapun pada hasil uji statistik diketahui nilai Z -6.187 (p 0.000). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan yang dilaksanakan efektif memberikan kontribusi meningkatkan pemahaman peserta, mengingat nilai perolehan post-test lebih tinggi daripada pre-test.  Melalui kegiatan ini peserta memiliki pemahaman lebih baik bahwa setiap persoalan ada solusinya dan oleh sebab itu diperlukan kemampuan untuk bertahan dalam situasi sulit dan tetap bersemangat mencari penyelesaian melalui berbagai cara, bahkan menjadikan kesulitan sebagai peluang agar dapat mengatasi persoalan sebaik mungkin.

Kata Kunci

Adversity quotient educators tough personality

Rincian Artikel

Lisensi

Hak Cipta (c) 2025 Sri Kandariyah Nawangsih, Maria Yuliana Wangge Wangge, Kimmy Katkar Katkar, Agung Santoso Pribadi

Creative Commons License

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Referensi

  1. Andriyani, J. (2014). Coping Stres pada Wanita Karier yang Berkeluarga. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah, 20(2).
  2. Astuti, S. (2023). Strategi Meningkatkan Produktivitas Kerja Dosen: Pendekatan Riset terhadap Kemampuan Perencanaan Strategi, Adversity Quotient, dan Pemberdayaan (Cetakan 1). Malang: Media Nusa Creative.
  3. Azizah, A. N. N., & Djamhoer, T. D. (2021). Studi Deskriptif Adversity Quotient pada Guru PG/TK X Bandung. Jurnal Riset Psikologi, 1(1), 12–17. https://doi.org/10.29313/jrp.v1i1.88
  4. Budiani, I. A. P., Dantes, N., & Dantes, K. R. (2014). Determinasi Kecerdasan Emosional Dan Adversity Quotient (Aq) Terhadap Sikap Profesional Ditinjau Dari Status Profesi Guru SMP Di Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Jurnal Pendidikan Dasar Ganesha, 4(1).
  5. Firdaus, Y., Sumardi, S., & Istiadi, Y. (2019). Efektivitas Pengajaran Guru ditinjau dari Adversity Quotient dan Integritas. Jurnal Manajemen Pendidikan, 7(1), 700–706. https://doi.org/10.33751/jmp.v7i1.954
  6. Juliani, M. (2019). Kecerdasan Adversitas sebagai Salah Satu Faktor Penentu dalam Mengoptimalkan Pencapaian Target Kompetensi Asuhan Kebidanan. International Journal of Natural Science and Engineering, 2(2), 48–52. https://doi.org/10.23887/ijnse.v2i2.17149
  7. Mangansige, I., & Wibowo, D. H. (2020). Antara Tanggung Jawab dan Karir (Gambaran Adversity Quotient pada Guru Pembimbing Khusus). Humanitas (Jurnal Psikologi), 4(3), 283–296. https://doi.org/10.28932/humanitas.v4i3.2876
  8. Novitasari, & Permatasari, N. (2022). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini. Ahlimedia Press.
  9. Nur, M., Kurnaedi, N., Surya, H., Mutiarahmah, L., & Khairunnisa, N. (2024). Pelatihan Strategi Coping Stress (Problem and Emotion Focused) untuk Guru PAUD dalam Menangani Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Reguler. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 9(4), 982–990. https://doi.org/10.30653/jppm.v9i4.1075
  10. Nur, M., Sari, N., & Surya, H. (2023). Coping Stress Guru PAUD di Sekolah Reguler yang Menangani Peserta Didik Berkebutuhan Khusus. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(6), 6730–6740. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i6.5466
  11. Sukardewi, D. N., Dantes, N., & Natajaya, I. N. (2013). Kontribusi Adversity Quotient (AQ), Etos Kerja, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kota Amlapura. Jurnal Administrasi Pendidikan Indonesia, 4(1).
  12. Weno, J. H., & Matulessy, A. (2016). Adversity Quotient, Komitmen Kerja dan Kreativitas Guru SD Kelas satu. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 4(02). https://doi.org/10.30996/persona.v4i02.558
  13. Yogisutanti, G. (2019). Pencegahan Kelelahan Kerja dan Stres Kerja pada Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Desa Babakan Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1).
  14. Zenivansari, B. G., & Dewanti, R. (2024). Gambaran Stress Kerja pada Guru TK dan PAUD di Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kec. Porong Kab. Sidoarjo. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(5), 4513–4523. https://doi.org/10.54371/jiip.v7i5.4322