Isi Artikel Utama
Abstrak
Pada tahun 2023 UNNES meraih penghargaan The Most Sustainable University pada ajang UI Greenmetric World University rangking. Ini merupakan peringkat 5 nasional dari total 145 Universitas dan peringkat 37 dunia dari total 1.183 Universitas di Dunia. Pencapaian ini menjadi bukti konsistensi unnes sebagai universitas berwawasan konservasi. Sejalan dengan komitmen tersebut, masing-masing dosen di program studi mengembangkan berbagai riset terkait dengan karya yang berbasis pada sustainability. Salah satu yang dikembangkan adalah penggunaan zat warna alam pada produk tekstil. Pewarna alam dari kulit kayu Mahoni (Swietenia mahagoni) berpotensi sebagai sumber pewarna alami. Data Badan Pengembang Konservasi UNNES mencatat terdapat 12.320 pohon Mahoni di sekitar kampus UNNES. Artinya ketersediaan pohon Mahoni sangat banyak jika dimanfaatkan sebagai pewarna alam. Dengan adanya potensi tersebut maka dilakukan identifikasi masalah, kemudian ditemukan bahwa banyak ibu-ibu rumah tangga yang membutuhkan keterampilan untuk mendukung pendapatan keluarga. Hal ini ditemukan di kelompok masyarakat Kelurahan Kalisegoro. Dengan demikian akan dilakukan training dan edukasi dengan memberikan ketrampilan berupa pelatihan membuat ecoprint untuk kelompok ibu-ibu PKK Kelurahan Kalisegoro. Harapannya perempuan dapat menjadi tonggak pengentasan kemiskinan khususnya bagi keluarganya. Target luaran dalam program ini adalah publikasi jurnal nasional, informasi ke media cetak atau online dan video profile pelaksanaan kegiatan.
Kata Kunci
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2025 Widowati Widowati, Atika Atika, Roudlotus Sholikhah Sholikhah, Sita Nurmasitah, Dwi Putri Asih

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
- Kant, R. (2011). Textile dyeing industry is an environmental hazard.
- McMullan, G., Meehan, C., Conneely, A., Kirby, N., Robinson, T., Nigam, P., ... & Smyth, W. F. (2001). Microbial decolourisation and degradation of textile dyes. Applied microbiology and biotechnology, 56, 81-87.
- Arora, J., Agarwal, P., & Gupta, G. (2017). Rainbow of natural dyes on textiles using plants extracts: Sustainable and eco-friendly processes. Green and Sustainable Chemistry, 7(1), 35-47.
- Mukti, M. W. P., Sumantra, I. M., & Karuni, N. K. (2023). Studi Pemanfaatan Warna Alam Pada Produk Tekstil. HASTAGINA: JURNAL KRIYA DAN INDUSTRI KREATIF, 3(02), 207-213.
- Kurniati, K. (2022). Analisis Penggunaan Kulit Kayu Mahoni Sebagai Pewarna Alami Pada Kain Mori Primissima Dengan Teknik Ikat Celup-Analysis Of The Use Of Mahogany Bark as A Natural Dye On Mori Fabrics Primissima With The Tie Dip Technique. Journal HomeEc, 17(2), 49-52.
- Hambali, M., & Noermansyah, F. (2015). Ekstraksi antosianin dari ubi jalar dengan variasi konsentrasi solven, dan lama waktu ekstraksi. Jurnal Teknik Kimia, 20(2).
- Hernani, H., Risfaheri, R., & Hidayat, T. (2017). Ekstraksi Pewarna Alami Dari Kayu Secang Dan Jambal Dengan Beberapa Jenis Pelarut. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 34(2), 113-124.
- Kusumasari, D., & Rahmi, A. N. (2019). Business preservation of batik Indonesia (heritage), challenges and the solution. Jurnal Ilmu Manajemen dan Ekonomika, 12(1), 9-14. dan Batik, B. B. K. (2006). Bahan Baku untuk Batik. Yogyakarta: BBKB.
- Sholikhah, R., Widowati, W., & Nurmasitah, S. (2021). Pelatihan Pembuatan Ecoprint Pada Ibu-Ibu Pkk Di Kelurahan Gunungpati Kota Semarang.
- Balai Pengabdian Batik dan Kerajinan. (1975). Pengabdian lilin lebah (malam tawon). Yogyakarta: Departemen Perindustrian BPBK.
- Dewi, I.W. (2018). Pengembangan UMKM batik warna alam Kampung Batik Laweyan Surakarta. Jurnal Agronomika. 13(01): 214-217.
- Anshori, Y., & Kusrianto, A. (2011). Keeksotisan batik jawa timur. PT. Elek Media Komputindo–2011-ISBN: 978-602-00-1195-0.
- Rice, M. K., Wada, Y. I., & Barton, J. J. (2012). Shibori: the inventive art of Japanese shaped resist dyeing (p. 304). Kodansha America, Incorporated.
- Lambert, E., & Kendall, T. (2010). The Complete Guide to Natural Dyeing: Techniques and Recipes for Dyeing Fabrics, Yarns, and Fibers at Home. Interweave Press.
- Lestari, K. I. (1997). Pengembangan zat warna tumbuh-tumbuhan untuk batik. Laporan Penelitian, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik. Yogyakarta.
- Mulyono, N., Wijaya, C. H., Fardiaz, D., & Rahayu, W. S. (2012). Identifikasi komponen kimia damar mata kucing (Shorea javanica) dengan metode pirolisis-GC/MS. Jurnal Natur Indonesia, 14(02).
- Rachmawati, M. A. (2011). Esterifikasi gondorukem maleat dengan gliserol.
- Rosyida, A., & Zulfiya, A. (2013). Pewarnaan bahan tekstil dengan menggunakan ekstrak kayu nangka dan teknik pewarnaannya untuk mendapatkan hasil yang optimal. Jurnal Rekayasa Proses, 7(2), 52-58.
- Alamsyah, A. (2018). Kerajinan batik dan pewarnaan alami. Endogami: Jurnal ilmiah kajian antropologi, 1(2), 136-148.
Referensi
Kant, R. (2011). Textile dyeing industry is an environmental hazard.
McMullan, G., Meehan, C., Conneely, A., Kirby, N., Robinson, T., Nigam, P., ... & Smyth, W. F. (2001). Microbial decolourisation and degradation of textile dyes. Applied microbiology and biotechnology, 56, 81-87.
Arora, J., Agarwal, P., & Gupta, G. (2017). Rainbow of natural dyes on textiles using plants extracts: Sustainable and eco-friendly processes. Green and Sustainable Chemistry, 7(1), 35-47.
Mukti, M. W. P., Sumantra, I. M., & Karuni, N. K. (2023). Studi Pemanfaatan Warna Alam Pada Produk Tekstil. HASTAGINA: JURNAL KRIYA DAN INDUSTRI KREATIF, 3(02), 207-213.
Kurniati, K. (2022). Analisis Penggunaan Kulit Kayu Mahoni Sebagai Pewarna Alami Pada Kain Mori Primissima Dengan Teknik Ikat Celup-Analysis Of The Use Of Mahogany Bark as A Natural Dye On Mori Fabrics Primissima With The Tie Dip Technique. Journal HomeEc, 17(2), 49-52.
Hambali, M., & Noermansyah, F. (2015). Ekstraksi antosianin dari ubi jalar dengan variasi konsentrasi solven, dan lama waktu ekstraksi. Jurnal Teknik Kimia, 20(2).
Hernani, H., Risfaheri, R., & Hidayat, T. (2017). Ekstraksi Pewarna Alami Dari Kayu Secang Dan Jambal Dengan Beberapa Jenis Pelarut. Dinamika Kerajinan Dan Batik, 34(2), 113-124.
Kusumasari, D., & Rahmi, A. N. (2019). Business preservation of batik Indonesia (heritage), challenges and the solution. Jurnal Ilmu Manajemen dan Ekonomika, 12(1), 9-14. dan Batik, B. B. K. (2006). Bahan Baku untuk Batik. Yogyakarta: BBKB.
Sholikhah, R., Widowati, W., & Nurmasitah, S. (2021). Pelatihan Pembuatan Ecoprint Pada Ibu-Ibu Pkk Di Kelurahan Gunungpati Kota Semarang.
Balai Pengabdian Batik dan Kerajinan. (1975). Pengabdian lilin lebah (malam tawon). Yogyakarta: Departemen Perindustrian BPBK.
Dewi, I.W. (2018). Pengembangan UMKM batik warna alam Kampung Batik Laweyan Surakarta. Jurnal Agronomika. 13(01): 214-217.
Anshori, Y., & Kusrianto, A. (2011). Keeksotisan batik jawa timur. PT. Elek Media Komputindo–2011-ISBN: 978-602-00-1195-0.
Rice, M. K., Wada, Y. I., & Barton, J. J. (2012). Shibori: the inventive art of Japanese shaped resist dyeing (p. 304). Kodansha America, Incorporated.
Lambert, E., & Kendall, T. (2010). The Complete Guide to Natural Dyeing: Techniques and Recipes for Dyeing Fabrics, Yarns, and Fibers at Home. Interweave Press.
Lestari, K. I. (1997). Pengembangan zat warna tumbuh-tumbuhan untuk batik. Laporan Penelitian, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik. Yogyakarta.
Mulyono, N., Wijaya, C. H., Fardiaz, D., & Rahayu, W. S. (2012). Identifikasi komponen kimia damar mata kucing (Shorea javanica) dengan metode pirolisis-GC/MS. Jurnal Natur Indonesia, 14(02).
Rachmawati, M. A. (2011). Esterifikasi gondorukem maleat dengan gliserol.
Rosyida, A., & Zulfiya, A. (2013). Pewarnaan bahan tekstil dengan menggunakan ekstrak kayu nangka dan teknik pewarnaannya untuk mendapatkan hasil yang optimal. Jurnal Rekayasa Proses, 7(2), 52-58.
Alamsyah, A. (2018). Kerajinan batik dan pewarnaan alami. Endogami: Jurnal ilmiah kajian antropologi, 1(2), 136-148.
