Main Article Content
Abstract
Public awareness of the importance of health is increasingly developing towards a better direction. One method is by consuming supplements and herbal medicines to increase the body's resistance to avoid certain diseases. The consumption of safe, high-quality and useful herbal supplements and medicines needs to be cultivated and preserved by the community. Therefore, community service was carried out which consisted of 3 stages of activities, namely distributing questionnaires before counseling, counseling, and distributing questionnaires after counseling to see whether there was an influence of counseling on knowledge. The aim of this activity is to increase public awareness of the misuse and wrong use of supplements and herbal medicines. Community service was carried out at Harapan Sehati Hospital in the Bojonggede area, Bogor Regency with a total of 30 participants. are used for the counselling. Data were collected using a questionnaire consisting of demographics, knowledge and behavior of participants regarding the use of supplements and herbal medicines. Data processing uses descriptive analysis methods, and the non-parametric Wilcoxon Signed Rank Test. The majority of participants were women (83.3%) and aged 17-25 years (43.3%). As many as 66.7% of participants were college graduates and 96.7% worked as private employees. The percentage of participants who had good knowledge about supplements and traditional medicine before (pre) counseling was 43.3%. Good knowledge becomes 80% after (post) counseling. The data shows a p-value of 0.001 (<0.05), which means there is an influence of counseling, or there is a significant difference between knowledge before and after being given education. It can be concluded that this series of activities is effective in increasing knowledge about the use of supplements and herbal medicines, so it is hoped that it can prevent misuse.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2025 Dian Farida Ismyama, Ema Nillafita Putri Kusuma , Aas Sa’adah, Ema Hermawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Alhaddad, M. S., Abdallah, Q. M., Alshakhsheer, S. M., Alosaimi, S. B., Althmali, A. R., & Alahmari, S. A. (2014). General public knowledge, preferred dosage forms, and beliefs toward medicines in western Saudi Arabia. Saudi Med J, 35(6), 578-584.
- Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2022). Penjelasan Publik Temuan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetika Mengandung Bahan Kimia Obat serta Bahan Dilarang/Berbahaya Tahun 2022. BPOM [Internet]. [diunduh 2023 Des 10]. Tersedia pada: https://www.pom.go.id/siaran-pers/penjelasan-publik-temuan-obat-tradisional-suplemen-kesehatan-dan-kosmetika-mengandung-bahan-kimia-obat-serta-bahan-dilarang-berbahaya-tahun-2022
- Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2023). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 16 tahun 2023 Tentang Pengawasan Peredaran Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen Kesehatan.
- Dawood, O. T., Hassali, M. A., & Saleem, F. (2017). Factors affecting knowledge and practice of medicine use among the general public in the State of Penang, Malaysia. Journal of Pharmaceutical Health Services Research, 8(1), 51-57.
- Subroto, A., & Harmanto, N. (2013). Pilih jamu dan herbal tanpa efek samping. Elex Media Komputindo.
- Rahasasti, I. D., & Laeliyah, N. (2020). Pengaruh edukasi farmasi terhadap pengetahuan dan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi peserta prolanis di puskesmas kaliwedi kabupaten cirebon. Syntax Idea, 2(7).
- Kartikasari, B. D., & Setyobudi, Y. E. (2018). The effect of educational self-medication for dysmenorrhea treatment using over the counter drugs pengaruh edukasi swamedikasi terhadap penanganan dismenore dengan obat bebas-bebas terbatas. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 15(2), 99-104.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan.
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019, 22.
- Medisa, D., Suryanegara, F. D. A., Natalia, D. A., Handayani, P. F., Kusuma, D. P. I., & Nugraheni, D. A. (2020). Public knowledge of self-medication in Ngaglik subdistrict of Sleman regency. JKKI: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 250-256.
- Mulyani, S., & Nurlinawati, N. (2020). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Dan Diskusi Kelompok Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Putri Ayu. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 4(2), 241-249.
- Nafisah, N.D., Supriyadi, R., Zuhairini, Y. (2021). Pengaruh Edukasi Personal Secara Langsung Terhadap Pengetahuan Masyarakat Mengenai Penyakit Ginjal Kronik. Jurnal Sains dan Kesehatan. 6(2), 67-73.
- Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: rineka cipta, 193.
- Nurmawaty, D., Shorayasari, S., & Nabila, A. (2023). Perbedaan Pengetahuan Ibu Tentang Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Melalui Media Leaflet Di Yayasan Harapan Anak Indonesia Jakarta Utara Tahun 2022. Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 2(1), 54-59.
- Pane, M., Rahman, A., & Ayudia, E. (2021). Gambaran penggunaan obat herbal pada masyarakat indonesia dan interaksinya terhadap obat konvensional tahun 2020. Journal of Medical Studies, 1(1), 40-62.
- Pavydė, E., Veikutis, V., Mačiulienė, A., Mačiulis, V., Petrikonis, K., & Stankevičius, E. (2015). Public knowledge, beliefs and behavior on antibiotic use and self-medication in Lithuania. International journal of environmental research and public health, 12(6), 7002-7016.
- Waliulu, S. H., Ibrahim, D., & Umasugi, M. T. (2018). Pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan stunting anak usia balita. Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 9(4), 269-272.
- Wulandari, Z., Ugiarto, M., & Hairah, U. (2017). Sistem informasi obat-obatan herbal. In: Prosiding SAKTI (Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi). Samarinda, Indonesia, Maret 2017.
References
Alhaddad, M. S., Abdallah, Q. M., Alshakhsheer, S. M., Alosaimi, S. B., Althmali, A. R., & Alahmari, S. A. (2014). General public knowledge, preferred dosage forms, and beliefs toward medicines in western Saudi Arabia. Saudi Med J, 35(6), 578-584.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2022). Penjelasan Publik Temuan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetika Mengandung Bahan Kimia Obat serta Bahan Dilarang/Berbahaya Tahun 2022. BPOM [Internet]. [diunduh 2023 Des 10]. Tersedia pada: https://www.pom.go.id/siaran-pers/penjelasan-publik-temuan-obat-tradisional-suplemen-kesehatan-dan-kosmetika-mengandung-bahan-kimia-obat-serta-bahan-dilarang-berbahaya-tahun-2022
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2023). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 16 tahun 2023 Tentang Pengawasan Peredaran Obat Tradisional, Obat Kuasi, dan Suplemen Kesehatan.
Dawood, O. T., Hassali, M. A., & Saleem, F. (2017). Factors affecting knowledge and practice of medicine use among the general public in the State of Penang, Malaysia. Journal of Pharmaceutical Health Services Research, 8(1), 51-57.
Subroto, A., & Harmanto, N. (2013). Pilih jamu dan herbal tanpa efek samping. Elex Media Komputindo.
Rahasasti, I. D., & Laeliyah, N. (2020). Pengaruh edukasi farmasi terhadap pengetahuan dan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi peserta prolanis di puskesmas kaliwedi kabupaten cirebon. Syntax Idea, 2(7).
Kartikasari, B. D., & Setyobudi, Y. E. (2018). The effect of educational self-medication for dysmenorrhea treatment using over the counter drugs pengaruh edukasi swamedikasi terhadap penanganan dismenore dengan obat bebas-bebas terbatas. Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas, 15(2), 99-104.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 Tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019, 22.
Medisa, D., Suryanegara, F. D. A., Natalia, D. A., Handayani, P. F., Kusuma, D. P. I., & Nugraheni, D. A. (2020). Public knowledge of self-medication in Ngaglik subdistrict of Sleman regency. JKKI: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia, 250-256.
Mulyani, S., & Nurlinawati, N. (2020). Efektifitas Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Ceramah Dan Diskusi Kelompok Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Putri Ayu. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan Universitas Jambi, 4(2), 241-249.
Nafisah, N.D., Supriyadi, R., Zuhairini, Y. (2021). Pengaruh Edukasi Personal Secara Langsung Terhadap Pengetahuan Masyarakat Mengenai Penyakit Ginjal Kronik. Jurnal Sains dan Kesehatan. 6(2), 67-73.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: rineka cipta, 193.
Nurmawaty, D., Shorayasari, S., & Nabila, A. (2023). Perbedaan Pengetahuan Ibu Tentang Ispa Sebelum Dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Melalui Media Leaflet Di Yayasan Harapan Anak Indonesia Jakarta Utara Tahun 2022. Jurnal Kesehatan dan Kedokteran, 2(1), 54-59.
Pane, M., Rahman, A., & Ayudia, E. (2021). Gambaran penggunaan obat herbal pada masyarakat indonesia dan interaksinya terhadap obat konvensional tahun 2020. Journal of Medical Studies, 1(1), 40-62.
Pavydė, E., Veikutis, V., Mačiulienė, A., Mačiulis, V., Petrikonis, K., & Stankevičius, E. (2015). Public knowledge, beliefs and behavior on antibiotic use and self-medication in Lithuania. International journal of environmental research and public health, 12(6), 7002-7016.
Waliulu, S. H., Ibrahim, D., & Umasugi, M. T. (2018). Pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan dan upaya pencegahan stunting anak usia balita. Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 9(4), 269-272.
Wulandari, Z., Ugiarto, M., & Hairah, U. (2017). Sistem informasi obat-obatan herbal. In: Prosiding SAKTI (Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi). Samarinda, Indonesia, Maret 2017.
