Main Article Content
Abstract
The huge potential of genetic resources has made Indonesia one of the goals of bioprospection and even biopiracy from other countries which has actually harmed the Indonesian state both legally and economically. Referring to the importance of managing genetic resources and traditional knowledge, there have been many political results of national law that have been created to regulate the protection and management of genetic resources and traditional knowledge. One of the products of the political law is Law no. 13 of 2016 concerning Patents. Therefore, this study aims to examine the legal protection aspects of genetic resources and traditional knowledge in terms of Law Number 13 of 2016 concerning Patents, opportunities and challenges for Indonesia in utilizing the protection of the SDG to empower an economy based on biodiversity and traditional knowledge. This research is a normative research with qualitative data analysis. Normative research is carried out with a literature study approach consisting of primary and secondary legal materials. The research results show that Law No. 13 Year 2016 regarding Patents have loaded a better legal protection against patent-based genetic resources and traditional knowledge (GR-TK) both preventive and repressive. The opportunity for GR-TK potential is if database can be managed centrally, systematically and completely, it will facilitate utilization and arrangement of benefit sharing access so that benefits felt by Indonesia as country that owns GR-TK are more optimal. The challenge faced is that management of GR-TK database systematically and completely by a special authority has not been established by Government. Arrangements regarding benefit sharing in GR-TK utilization has not made the technical regulations governing them.
Article Details
References
- Berlianty, Teng. (2017). Formulasi Pengaturan Disclosure Requirements Sumber Daya Genetik sebagai Hak Paten. Jurnal Kertha Patrika. Vol. 39, No.2, Agustus 2017.
- Citrawinda, Cita. (2016). Permohonan Paten Terkait Jasad Renik Ditinjau dari Peraturan Perundang-Undangan, Media HKI, Vol. XIII/Edisi III.
- Hadjon. (1987). Pelindungan Bagi Rakyat di Indonesia. Surabaya: PT.Bina Ilmu.
- Justisia, Tami. (2012). Perlindungan Sumber Daya Genetika. Skripsi. FH UI.
- Mahruzar. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten : Pandangan dan Ulasan Substansi. Media HKI, Vol. XIII/Edisi VI Tahun 2016.
- Marzuki. (2008). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Kencana.
- Nuryanti, A. (2015). Sumber Daya Genetik dan Pengetahuan Tradisional Terkait Sumber Daya Genetik Untuk Kemakmuran. Jurnal MMH, Vol. 44 No 4, Oktober 2015.
- Sudaryat. Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Indonesia dan Optimalisasi Tekhnologi Indornasi, Jurnal Bina Hukum Lingkungan, Vol. 4 No. 2 April 2020. doi: http://dx.doi.org/10.24970/bhl.v4i2.98
- Sumardjono, Maria. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Hukum. Yogyakarta: Fakultas Hukum.
- Utomo, Tomi Suryo. (2010). Hak kekayaan Intelektual di Era global, Yogyakarta: Graha Ilmu.
- Peraturan Terkait
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945).
- Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 Tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (CBD), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3556.
- Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4130.
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Akses pada Sumber Daya Genetik dan Pembagian Keuntungan yang Adil dan Seimbang yang Timbul dari Pemanfaatannya atas Konvensi Keanekaragaman Hayati, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5412.
- Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten Tentang Paten, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5922.
- Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 251.
- Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2019 Mengenai Perubahan Jenis dan Tarif Layanan Kekayaan Intelektual.
- Tim Perumus Naskah Akademik RUU Paten. 2015. Naskah Akademik RUU Paten. Jakarta : BPHN Kemenkumham.
- Agreement on TRIPs, Section 5, dari Article 27 Patentable Subject Matter..
- Nagoya Protocol on Access to Genetic Resources and the Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising from their Utilization to the Convention on Biological Diversity, Article 6.
- The Budapest Treaty on the International Recognition of the Deposit of Microorganisms for the Purposes of Patent Procedure.
- World Intellectual Property Organization, Agreement between the World Intellectual Property Organization and the WTO (1995) and TRIP’s Agreement (1994), (Geneva: WIPO, 1997).
References
Berlianty, Teng. (2017). Formulasi Pengaturan Disclosure Requirements Sumber Daya Genetik sebagai Hak Paten. Jurnal Kertha Patrika. Vol. 39, No.2, Agustus 2017.
Citrawinda, Cita. (2016). Permohonan Paten Terkait Jasad Renik Ditinjau dari Peraturan Perundang-Undangan, Media HKI, Vol. XIII/Edisi III.
Hadjon. (1987). Pelindungan Bagi Rakyat di Indonesia. Surabaya: PT.Bina Ilmu.
Justisia, Tami. (2012). Perlindungan Sumber Daya Genetika. Skripsi. FH UI.
Mahruzar. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten : Pandangan dan Ulasan Substansi. Media HKI, Vol. XIII/Edisi VI Tahun 2016.
Marzuki. (2008). Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: Kencana.
Nuryanti, A. (2015). Sumber Daya Genetik dan Pengetahuan Tradisional Terkait Sumber Daya Genetik Untuk Kemakmuran. Jurnal MMH, Vol. 44 No 4, Oktober 2015.
Sudaryat. Perlindungan Hukum Sumber Daya Genetik Indonesia dan Optimalisasi Tekhnologi Indornasi, Jurnal Bina Hukum Lingkungan, Vol. 4 No. 2 April 2020. doi: http://dx.doi.org/10.24970/bhl.v4i2.98
Sumardjono, Maria. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Hukum. Yogyakarta: Fakultas Hukum.
Utomo, Tomi Suryo. (2010). Hak kekayaan Intelektual di Era global, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Peraturan Terkait
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945).
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 Tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity (CBD), Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3556.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4130.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pengesahan Akses pada Sumber Daya Genetik dan Pembagian Keuntungan yang Adil dan Seimbang yang Timbul dari Pemanfaatannya atas Konvensi Keanekaragaman Hayati, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5412.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Paten Tentang Paten, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5922.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 251.
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2019 Mengenai Perubahan Jenis dan Tarif Layanan Kekayaan Intelektual.
Tim Perumus Naskah Akademik RUU Paten. 2015. Naskah Akademik RUU Paten. Jakarta : BPHN Kemenkumham.
Agreement on TRIPs, Section 5, dari Article 27 Patentable Subject Matter..
Nagoya Protocol on Access to Genetic Resources and the Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising from their Utilization to the Convention on Biological Diversity, Article 6.
The Budapest Treaty on the International Recognition of the Deposit of Microorganisms for the Purposes of Patent Procedure.
World Intellectual Property Organization, Agreement between the World Intellectual Property Organization and the WTO (1995) and TRIP’s Agreement (1994), (Geneva: WIPO, 1997).