Main Article Content

Abstract

This study analyzes changes in the inheritance system of Pusako Tinggi assets and their impact on the Minangakabau customary inheritance system. As empirical legal research, it addresses the changes in the behavior of the Minangkabau indigenous people related to inheritance in Pusako Tinggi assets. To gain a better understanding of the main problem, philosophical, sociological, and case approaches were used. Data were collected by observation, interview, and document study, and they were analyzed in a descriptive-qualitative manner with an inductive conclusion. The results of the study revealed that the following factors caused some changes in the inheritance system of Pusako Tinggi assets in the Minangkabau indigenous people: (1). The influence of the Islamic inheritance system; (2) Registration and Granting of Higher Inheritance Rights; (3) Pusako Tinggi land trade; (4) The weakening power of mamak. Changes in the inheritance system for Pusako Tinggi assets in the Minangkabau people have an impact on: (1) elimination of nephews’ inheritance rights; (2) changes in Mamak’s responsibilities; (3) no addition of pusako tinggi; (4) the development of migratory culture; (5) the use of Pusako Tinggi land for investment.
Keywords: inheritance system, Pusako Tinggi, Minangkabau


Perubahan Sistem Pewarisan Aset Pusako Tinggi Dan Dampaknya Terhadap Sistem Pewarisan Adat Minangkabau


Abstrak
Kajian ini menganalisis perubahan sistem pewarisan harta benda Pusako Tinggi dan dampaknya terhadap sistem pewarisan adat Minangkabau. Sebagai penelitian hukum empiris, membahas tentang perubahan perilaku masyarakat adat Minangkabau terkait pewarisan harta benda Pusako Tinggi. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah utama, pendekatan filosofis, sosiologis, dan kasus digunakan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen, dan dianalisis secara deskriptif-kualitatif dengan kesimpulan induktif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa faktor-faktor berikut menyebabkan terjadinya perubahan sistem pewarisan harta kekayaan Pusako Tinggi pada masyarakat adat Minangkabau: (1). Pengaruh sistem waris Islam; (2) Pendaftaran dan Pemberian Hak Waris yang Lebih Tinggi; (3) perdagangan tanah Pusako Tinggi; (4) Melemahnya daya mamak. Perubahan sistem pewarisan harta kekayaan Pusako Tinggi pada masyarakat Minangkabau berdampak pada: (1) penghapusan hak waris keponakan; (2) perubahan tanggung jawab Mamak; (3) tidak ada penambahan pusako tinggi; (4) pengembangan budaya migrasi; (5) pemanfaatan tanah Pusako Tinggi untuk investasi.
Kata Kunci: sistem pewarisan, Pusako Tinggi, Minangkabau

Keywords

inheritance system Pusako Tinggi Minangkabau

Article Details

How to Cite
Afnaini, & M. Syamsudin. (2023). Changes In The Inheritance System Of Pusako Tinggi Assets And Their Impact On The Minangkabau Traditional Inheritance System. Prophetic Law Review, 4(2), 222–240. https://doi.org/10.20885/PLR.vol4.iss2.art5

References

  1. The 1945 Constitution.
  2. Law No. 5 of 1960 on Basic Agrarian Regulations.
  3. Law No. 1 of 1957 on Fundamentals of Regional Government.
  4. Law No. 6 of 2014 on Villages and Regional Regulation of the Province of West Sumatra Number: 16 of 2008 concerning Customary Land and Its Utilization based on the decision of the Supreme Court of the Republic of Indonesia which decided on the Pusako Tinggi property dispute in Minangkabau.
  5. Regional Regulation of West Sumatra No. 16 of 2008 on Utilization of customary land.
  6. Circular Letter of the Governor of the Level I Region of West Sumatra No. DA. 6980/III-27/1983.
  7. PMNA/KBPN No. 5 of 1999 concerning Guidelines for Settlement of Customary Law Rights Issues.
  8. Constitutional Court Decision Number: 35/PUU-X/2012 dated 16 May 2013.
  9. Amir MS, Adat Minangkabau: Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang (PT.Mutiara Sumber Widya 2003).
  10. Amir MS, Tanya Jawab Adat Minangkabau, Hubungan Mamak Rumah Dengan Sumando (2nd Edition), (PT. Mutiara Sumber Widya 2003).
  11. Chaidir A, Hukum Adat Indonesia: Meninjau Hukum Adat Minangkabau (Rhineka Cipta 1997).
  12. Djazifah ER N, Proses Perubahan Sosial di Masyarakat (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta 2012).
  13. Hazairin. Hukum Kewarisan Bilateral, (Tinta Emas 1974).
  14. Kamal I, Beberapa Aspek dari Hukum Kewarisan Matrilineal ke Bilateral di Minangkabau (Padang: Center for Minangkabau Studies, 1968).
  15. Kasnawi MT and Asang S, Konsep dan Pendekatan Perubahan Sosial (IPEM4439/Modul1) (Universitas Terbuka, 2014).
  16. Roucek and Warren, Pengantar Sosiologi, (PT. Bina Aksara 1984).
  17. Syarifuddin A, Pelaksanaan Hukum Pewarisan Islam Dalam Adat Minangkabau. (Prenada Media Group 2004).
  18. Saptomo A, ‘Dibalik Sertifikat Hak Atas Tanah dalam Perspektif Pluralisme Hukum’, (2004) 1 Jurisprudence 2.
  19. Nurul Firmansyah, ‘Pemulihan Hak Ulayat Pasca-HGU’ <http://www.qbarpadang.or.id/en/oponi/111-pemulihanhakulayatpasca-hgu>, accessed 26 August 2018.
  20. Interview with Epi Mardian DT Paduko MajoKayo, Wali Nagari Situmbuk, Monday, August 20 2018 at the Situmbuk Wali Nagari Office, 11:00-12:00 WIB.
  21. Interview with Datuk Sinaro, Nagari Sungai Tarab Traditional Density on Monday, September 3 2018 at the KAN Office, Sungai Tarab, Sungai Tarab Subdistrict, Tanah Datar Regency, 11:00 – 12:00 WIB.
  22. Interview with Emrizal, Wali Nagari Sungai Tarab, Monday, 27 August 2018 at the Wali Nagari Sungai Tarab Office, 14:00 - 15:00 WIB.
  23. Interview with H Irman Idrus, Wali Nagari Baringin on Monday, 24 September 2018 at the Wali Nagari Baringin Office, Limample Subdistrict, Tanah Datar Regency, West Sumatra, 110:00 – 11:30 WIB.