Main Article Content
Abstract
Childfree menjadi sebuah isu yang hangat diperbincangkan dikalangan masyarakat khususnya pasangan muda. Childfree adalah sebuah kesepakatan yang dilakukan oleh pasangan suami isteri untuk tidak memiliki anak selama masa pernikahannya. Padahal selama ini dalam kontruksi budaya masyarakat Indonesia, anak dianggap sebagai satu anugrah yang berfungsi sebagai perekat keharmonisan sebuah keluarga sehingga kehadirannya senantiasa dinanti-nantikan oleh pasangan yang sudah menikah bahkan keluarga besarnya. Dengan pendekatan normatif al-Qur’an dan Sunnah dapat diketahui bahwa memiliki keturunan adalah sebuah anjuran dalam Islam bukanlah sebuah kewajiban. Sehingga childfree tidak termasuk pada kategori perbuatan yang dilarang, karena setiap pasangan suami istri memiliki hak untuk merencanakan dan mengatur kehidupan rumah tangganya termasuk memiliki anak. Kendati demikian, meski tidak ada ayat yang secara langsung melarang childfree, sebagai manusia yang meyakini Allah SWT, pilihan untuk childfree bisa dikatakan sebagai pilihan yang tidak bijaksana karena Allah SWT menjamin kelangsungan hidup setiap hambanya. Tegas disebutkan bahwa dalam Islam anak dipandang sebagai anugrah yang harus disyukuri karena anak adalah pemberian Tuhan. Setiap manusia yang diberikan amanah menjadi orangtua harus menjalani peran tersebut dengan baik dan totalitas.
Kata kunci : Childfree, Hukum Islam, Anak, Pernikahan, Al-Qur’an dan Sunnah
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2022 al-Mawarid Jurnal Syari'ah & Hukum
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
- Bakr, Abu. (tt). Hashiah I'anah At-Talibin. Indonesia : Dar al- Kutub Al-Arabiyah
- Buthi, Said Ramadhanal-. (2010). Fiqh al-Sirah al Nabawiyah, Terj: Fuad Syaifuddin Nur. Jakarta: Mizan Publika
- Fauzi, Al-. (2017). “Keluarga Berencana Perspektif Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan”, Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Volume 3, Nomor 1
- Ghazali, Abu Hamid Al-. (tt). Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn. Beirut, Dârul Ma’rifah
- https://bincangsyariah.com/kalam/hukum-childfree-dalam-islam/ diakses pada hari Jum’at, 1 Oktober 2021, pukul 15.00 WIB
- https://islam.nu.or.id/post/read/130891/hukum-asal-childfree-dalam-kajian-fiqih-islam diakses pada hari Senin, 20 September 2021, pukul. 12.30 WIB
- Katsir,Ibnu. ( 1998) Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4, Penerj. Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. Surabaya:Bina Ilmu,
- Kementerian Agama. (2012). Ummul Mukminin Al-Qur’an dan Terjemahan untuk Wanita. Jakarta Selatan : Penerbit Wali
- Menjadi manusia, 2021, 1 September. Childfree by choice : semua hal itu egois.
- Dalam video https://www.youtube.com/watch?v=VqAoFRj_u5E
- diakses pada 22 Spetember 2021, pukul 8.22 WIB
- Mustaqim, Abdul. (2015). “Berbagai Penyebutan Anak dalam Al-Qur’an: Implikasi
- Maknanya dalam Konteks Qura’anic Parenting”. Jurnal Lektur keagamaan, Vol.13, No. 1
- Munawwir, Ahmad Warson. (1997). Kamus al-Munawwir, Surabaya:Pustaka Progresif
- Patnani, Miwa Bagus Takwin, Winarini Wilma Mansoer. “Bahagia tanpa anak ? Arti penting anak bagi involuntary childless”, Jurnal Ilmia Psikologi Terapan Vol 09, No.01, Januari 2021
- Putri, M.A.T. I. I. and A. M. Masykur, “Penerimaan Diri Pada Isteri Yang Mengalami Involuntary Childless (Ketidakhadiran Anak Tanpa Disengaja),” Jurnal Empati, Vol.2, No. 4
- Ramli, Imam. (tt). al-Nihayah. Mesir: Maktabah
- Shobuni, Muhammad Ali Ash-.(2003). Tafsir ayat Ahkam Ash-Shubuni, Penerjemah. Mu’ammal hamidy dan Imron A. Manan. Surabaya: Bina Illmu
- Sulaiman , Abu Daud bin Al-Asy’ats al-Azdi As-Sijistani. (2013). Ensiklopedi Hadis Sunan Abu Daud. Jakarta: Al-Mahira
- Qurthubi , Syeikh Imam Al-. (2008). Tafsir Al-Qurthubi Jilid 9, Penerjemah. Muhyiddin Masridha. Jakarta: Pustaka Azzam
- Yanggo ,Chuzaimah T dan Hafidz Anshary AZ (ed), (1996). Keluarga Berencana Menurut Tinjuauan Hukum Islam dalam Problematika Hukum Islam Kontemporer. Jakarta: Pustaka Firdaus
- Yunus,Mahmud. (1922). Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah Penafsiran al-Qur’an
References
Bakr, Abu. (tt). Hashiah I'anah At-Talibin. Indonesia : Dar al- Kutub Al-Arabiyah
Buthi, Said Ramadhanal-. (2010). Fiqh al-Sirah al Nabawiyah, Terj: Fuad Syaifuddin Nur. Jakarta: Mizan Publika
Fauzi, Al-. (2017). “Keluarga Berencana Perspektif Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan”, Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi Volume 3, Nomor 1
Ghazali, Abu Hamid Al-. (tt). Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn. Beirut, Dârul Ma’rifah
https://bincangsyariah.com/kalam/hukum-childfree-dalam-islam/ diakses pada hari Jum’at, 1 Oktober 2021, pukul 15.00 WIB
https://islam.nu.or.id/post/read/130891/hukum-asal-childfree-dalam-kajian-fiqih-islam diakses pada hari Senin, 20 September 2021, pukul. 12.30 WIB
Katsir,Ibnu. ( 1998) Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4, Penerj. Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. Surabaya:Bina Ilmu,
Kementerian Agama. (2012). Ummul Mukminin Al-Qur’an dan Terjemahan untuk Wanita. Jakarta Selatan : Penerbit Wali
Menjadi manusia, 2021, 1 September. Childfree by choice : semua hal itu egois.
Dalam video https://www.youtube.com/watch?v=VqAoFRj_u5E
diakses pada 22 Spetember 2021, pukul 8.22 WIB
Mustaqim, Abdul. (2015). “Berbagai Penyebutan Anak dalam Al-Qur’an: Implikasi
Maknanya dalam Konteks Qura’anic Parenting”. Jurnal Lektur keagamaan, Vol.13, No. 1
Munawwir, Ahmad Warson. (1997). Kamus al-Munawwir, Surabaya:Pustaka Progresif
Patnani, Miwa Bagus Takwin, Winarini Wilma Mansoer. “Bahagia tanpa anak ? Arti penting anak bagi involuntary childless”, Jurnal Ilmia Psikologi Terapan Vol 09, No.01, Januari 2021
Putri, M.A.T. I. I. and A. M. Masykur, “Penerimaan Diri Pada Isteri Yang Mengalami Involuntary Childless (Ketidakhadiran Anak Tanpa Disengaja),” Jurnal Empati, Vol.2, No. 4
Ramli, Imam. (tt). al-Nihayah. Mesir: Maktabah
Shobuni, Muhammad Ali Ash-.(2003). Tafsir ayat Ahkam Ash-Shubuni, Penerjemah. Mu’ammal hamidy dan Imron A. Manan. Surabaya: Bina Illmu
Sulaiman , Abu Daud bin Al-Asy’ats al-Azdi As-Sijistani. (2013). Ensiklopedi Hadis Sunan Abu Daud. Jakarta: Al-Mahira
Qurthubi , Syeikh Imam Al-. (2008). Tafsir Al-Qurthubi Jilid 9, Penerjemah. Muhyiddin Masridha. Jakarta: Pustaka Azzam
Yanggo ,Chuzaimah T dan Hafidz Anshary AZ (ed), (1996). Keluarga Berencana Menurut Tinjuauan Hukum Islam dalam Problematika Hukum Islam Kontemporer. Jakarta: Pustaka Firdaus
Yunus,Mahmud. (1922). Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah Penafsiran al-Qur’an