Main Article Content

Abstract

Fitur Paylater telah menjadi populer karena memberikan kemudahan bagi konsumen yang ingin membeli barang atau memenuhi kebutuhan pembayaran lainnya, namun tidak mampu membayarnya secara langsung. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran nanti atau secara berkala. Aplikasi dengan fitur Paylater menawarkan manfaat yang serupa dengan kartu kredit, tetapi lebih praktis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan data melalui studi pustaka. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif dan filosofis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kredit barang dalam aplikasi Paylater, terkait dengan denda atas keterlambatan pembayaran cicilan, bertentangan dengan prinsip ekonomi Islam karena melibatkan bunga atau imbalan tambahan. Oleh karena itu, transaksi menggunakan Paylater diperbolehkan selama harga ditentukan sebelum transaksi dilakukan, dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah dan persyaratan-persyaratan tertentu dalam hukum jual beli Islam.


The Paylater feature has become popular due to its convenience for consumers who wish to purchase goods or fulfill other payment needs but are unable to pay immediately. This feature allows users to make deferred or periodic payments. Applications with the Paylater feature offer benefits similar to credit cards but with added convenience. This research employs a qualitative descriptive method, gathering data through literature review. The approach used is normative and philosophical. The findings indicate that the credit system in Paylater applications, specifically regarding penalties for late installment payments, contradicts the principles of Islamic economics due to the involvement of interest or additional charges. Therefore, Paylater transactions are permissible as long as the price is determined prior to the transaction, adhering to the principles of Sharia and specific requirements within Islamic laws of trade.

Keywords

Transaksi Paylatter Jualbeli Hukum Islam

Article Details

How to Cite
ulum, ziadil, & Asmuni, A. (2023). TRANSAKSI PAYLATER PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH), 5(1), 59–72. https://doi.org/10.20885/mawarid.vol5.iss1.art5

References

  1. A. F., Hasan. 2018. Fiqh Muammalah dari Klasik hingga Kontemporer (Teori dan Praktek). Repository UIN Maulana Malik Ibrahim.
  2. A., Hidayat, Azizah N., dan Ridwan M. 2022. “Pinjaman Online dan Keabsahannya Menurut Hukum Perjanjian Islam.” Jurnal Indragiri Penelitian Multidisiplin.
  3. A. M. K., Salim. 2006. Shahih Fiqh Sunnah, terj. Abu Ihsan Al-Atsari. Vol. 5. Jakarta: Pustaka At-Tazkia.
  4. A. P., Alystia, Aini A. N., Yanti P. Y., dan Jamahsyari Y. F. 2022. “Penggunaan Poster Ilustrasi Untuk Memberikan Pemahaman Kepada Siswa SMA Mengenai Hukum Penggunaan Shopee Paylater Dalam Pandangan Islam The Use of Illustration Posters to Provide Understanding to High School Students About The Law of Using Shopee Paylater.” Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia.
  5. Abu Zahra, Muhammad. t.t. Zahratu Al-Tafaasiir. Daar Al-Fikr Al-Araby.
  6. Al-Mahbubah, Rif’atul Muzayanah, dan Ana Nurwakhidah. 2021. “The Frame Of Sharia Econnomic On Paylater Payment System.” ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam 12(1). doi: 10.32678/ijei.v12i1.288.
  7. Amin, al-Syahir Biibmi ’Abidin, Muhammad. 1966. Haasiyah Raddu al-Muhktar, ’Ala al-Dari al-Muhktar: Syarhu Tanwiri al-Abshar. 2 ed. Dar al-Fikr.
  8. Amin Bin Umar Abidin, Muhammad. 2003. Raddu Al-Muhktaar ’Ala Al-Daari Al-Muhktar Syarh Tanwir Al-Abshar. Alimul Al-Kutub.
  9. Ananda, Amtricia. 2022. “Analisis Hukum Islam TTerhadap Pinjaman Uang Elektronik Shopee Paylater Pada Marketplace Shopee.” 5.
  10. Anon. t.t. “Fatwa – Laman 3 – DSN-MUI.” Diambil 29 Desember 2022 (https://dsnmui.or.id/kategori/fatwa/page/3/).
  11. Ar-Riyawi, Fastabikul Randa. 2021. “Hukum Shopee Pay dan Shopee Paylater dalam Tinjauan Syariat Islam.” Yayasan Pendidikan Bayt Al Fath. Diambil 18 Desember 2022 (https://www.baytalfath.or.id/hukum-shopee-pay-dan-shopee-paylater-dalam-tinjauan-syariat-islam/).
  12. DSN MUI. 2001. “Fatwa Dewan Syari’ah Nasional-Majelis Ulama Indonesia No: 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Al-Qordh.”
  13. H. S., Rasjid. 2014. Fiqh Islam. Bandung - Jawa Barat: Sinar Baru Algensindo.
  14. Jannah, Miftahul, dan Ahmad Musadad. 2021. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Fitur Layanan Shoppe Paylater.” 1(1).
  15. Nawawi. t.t. Al-Majmu’ Syarhul Madzhab. Al-maktabah Al-irsyad.
  16. Prastiwi, Iin Emy, dan Tira Nur Fitria. 2021. “Konsep Paylater Online Shopping dalam Pandangan Ekonomi Islam.” Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 7(1):425. doi: 10.29040/jiei.v7i1.1458.
  17. Qudamah, Ibnu. 1997. Al-Mughni. Daar ’Alim Al-Kutub.
  18. R. A. R., Said. 2020. “Konsep Al-Qur’an Tentang Riba. Jurnal al-Asas.”
  19. S, Sabiq. 2013. Fikih Sunah terj. Abu Syauqina dan Abu Aulia Rahma. Vol. 5. Jakarta: Tinta Abadi Gemilang.
  20. Utami, Budi Putri. 2021. “Praktek Kredit Barang Melalui Shopee Paylater Dari Marketplace Shopee Berdasarkan Hukum Ekonomi Islam Dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.” 1.
  21. Y, Janwari. 2015. Fikih Lembaga Keuangan Syariah. Bandung - Jawa Barat: Remaja Rosda Karya.