Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis relevansi kedudukan advokat sebagai penegak hukum dalam perspektif hukum Islam. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan normatif, sejarah, dan sosiologis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa relevansi kedudukan advokat sebagai penegak hukum perspektif hukum Islam dapat terbaca melalui dua analisis. Pertama, analisis peran advokat sebagai penegak hukum di Indonesia dalam perspektif Islam yakni: a. bahwa advokat memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan pelindungan agar tercapainya maqâṣid syari’ah. b. bahwa Allah memerintahkan para hambanya (advokat yang beriman) untuk menjadi penegak keadilan, tidak cenderung kekanan maupun kekiri, bersungguh-sungguh dan tidak menyimpang pada aturan. Kedua, analisis kedudukan dan fungsi advokat dikaitkan dengan lembaga Hakam, Mufti, dan Muṣlih ‘alaih yang dikenal dalam Islam. Bahwa lembaga Hakam, Mufti, dan Muṣlih ‘alaih memiliki kesamaan fungsi dengan advokat.


The purpose of this study was to analyze the relevance of the position of advocates as law enforcers in the perspective of Islamic law. The type of research used is literature research with normative, historical, and sociological approaches. The results of this study suggest that the relevance of the position of advocates as law enforcers from the perspective of Islamic law can be seen by means of analysis. First, the analysis of the role of advocates as law enforcers in Indonesia in the Islamic perspective is: a. that advocates have a very vital role so that they can be advocates for maqashid al-syari’ah. b.that Allah commands His servants (believing advocates) to be enforcers of justice, not inclined to friendship or leftists, earnest and not keeping the rules. Second, the analysis of the position and function of advocates is associated with the boards of Hakam, Mufti, and Muṣlih ‘alaih known in Islam. The Hakam, Mufti, and Muṣlih ‘alaih institutions function as advocates.

Keywords

advokat penegak Hukum Hukum Islam

Article Details

How to Cite
Asmuni, A. (2024). RELEVANSI KEDUDUKAN ADVOKAT SEBAGAI PENEGAK HUKUM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH), 6(1), 35–52. https://doi.org/10.20885/mawarid.vol.6.iss1.art3

References

  1. Jefry Tarantang, “Etika Advokat Dalam Penyelesaian Sengketa Hukum Keluarga Islam”, Tesis Program Studi Magister Hukum Keluarga, IAIN Palangkaraya, 2017
  2. Andi Batari Oktoviani, “Kedudukan Dan Pertanggung Jawaban Advokat Terhadap Klien Dalam Menangani Perkara Tindak Pidana Korupsi”, Skripsi, IAIN Palopo, 2019.
  3. Diyan Putri Ayu, dkk. Etika Profesi Advokat Dalam Perspektif Hukum Islam, Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam 3, no. 1 (2021),https://ejournal.insuriponorogo.ac.id/index.php/almanhaj/article/down load/692/384/
  4. Adib Khoirul Umam, “Kedudukan Advokat Dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokad Perspektif Hukum”, Jurnal Hukum dan Syari’ah 5, no. 2 (2014): https://doi.org/10.18860/j.v5i2.4019
  5. Raden Muyazin Arifin, “Urgensi Profesi Advokat Dalam Penegakan Hukum Di Indonesia”, Jurnal Ar-Risalah 15, no. 2 (2017):
  6. http://ejournal.iaiibrahimy.ac.id/index.php /arrisalah/article/view/18
  7. Andri Nurwandi, “Problematika Profesi Advokat Dalam Beracara di Lingkup Pengadilan Agama”, Jurnal Penelitian Medan Agama Vol. 9, No. 1 (2018): 51,http://jurnal.uinsu.ac.id/index.p hp/medan/article/v iew/3964
  8. Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014).
  9. Bachtiar, Metode Penelitian Hukum, cet. I, (Banten: Unpam Press, 2019).
  10. Umar Sholahudin, “Pendekatan Sosiologi Hukum Dalam Memahami Konflik https://journal.trunojoyo.ac.id/dimensi/article/view/3759.
  11. Rahmat Rosyadi dan Sri Hartini, Advokat Dalam Perspektif Islam Dan Hukum Positif, cet. I, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003).
  12. Zaini Dahlan, Qur’an Karim dan Terjemahan Artinya (Yogyakarta: UII Press, 1997).
  13. M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Volume 10, (Jakarta: Lentera Hati, 2002).
  14. Arbakmis Lamid, “Studi Kritis Terhadap Penjelasan Alinia Kedua Pasal 16 Undang-undang No 18 Tahun 2003 Tentang Advokat Non Muslim di Pengadilan Agama Perspektif Maqasid Syari’ah”, Disertasi Doktor, Riau: UIN Sultan Syarif Kasim, 2020.
  15. Abu ‘Abdillah Muhammad ibn Ismail al-Bukhari, Ṣaḥîḥ Al-Bukhârî, Cet. 1, (Bairût: Dâr Ibn Kaṡîr, 1423 H/2002 M).
  16. Arief Muda Rianto, “Bantuan Hukum dalam Perkara Pidana di Indonesia ditinjau dari Perspektif Maqasid Al-Syari’ah”, Skripsi, Banda Aceh: UIN Ar-Raniry Darussalam, 2020.
  17. Inda Areskha, “Mewujudkan Keadilan Konstitusional Bagi Fakir Miskin (Bantuan Hukum Perspektif Hukum Islam)”, Skripsi, Lampung: UIN Raden Intan, 2017.
  18. Rachmadani, “Kompetisi Advokat Syariah Dalam Penanganan Perkara Perdata dan Pidana Di Kota Kendari”, Jurnal Pemikiran Islam 5, no. 1 (2019): 103, https://ejournal.iainkendari.ac.id/zawiyah/Articl e/download/1012/1036.
  19. Muslim Al-Yusuf, Târikh al-Maḥâmî ba’ḍi ad-Daulah Al-Islâmiyyah, (Maktabah Al-Qanûniyyah, 3011 M).
  20. Bandar Al-Yahya, Al-Mahâmmatu fî al-Fiqh al-Islâmî, (Makkah: Um al-Qurâ’, 1426 H).
  21. Ahmad Fathoni, “Peran Advokat Dalam Membantu Penyelesaian Sengketa Perceraian Di Pengadilan Agama Tulung Agung”, Skripsi, IAIN Tulungagung.
  22. Mardani, Hukum Perikatan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013).
  23. Asmuni Mth, “Eksistensi Pengacara Dalam Perspektif Islam”, Al-Mawarid: Jurnal Hukum Islam 12, no. 11 (2004): 29, https://www.neliti.com/publications/26015/eksistensi-pengacara-dalam-perspektif-Islam.
  24. Haniatul Mas’udah, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Succes Fee Advokat Dalam Perkara Perdata (Studi Kasus di Kantor Advokat M. Nurudluha,
  25. SF., S.Ag., S.H., & Patners, Law Office and Mediator Hidayatun Rohman AM, S.H., M.H., & Patners)”, Skripsi, IAIN Salatiga,
  26. Ahmad Mukhlishin, dkk. “Metode Penerapan Hukum Berfatwa”, Jurnal Hukum Islam 3, no. 2 (2018): 170, http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/alistinbath/article/download/444/439
  27. Siti Hajar Binti Zainal, “Kedudukan Mufti Di Negeri Johor (Kajian Atas Jabatan Musti Dalam Struktur Ketatanegaraan Negeri Johor)”, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2009.
  28. Nawawi. N, “Teknik Pembentukan Fatwa Hukum”, widyaiswara madya Balai Diklat Keagamaan Palembang
  29. Kaserun AS. Rahman, Kamus Modern Arab-Indonesia Al-Kamal, (Surabaya: Pustaka Progressif, 2010).
  30. Lihat juga Rina Antasari, “Pelaksanaan Mediasi dalam Sistem Peradilan Agama (Kajian Implementasi Mediasi dalam Penyelesaian Perkara di Pengadilan Agama Kelas I A Palembang)”, Jurnal Intizar 19, no. 1 (2013):. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intizar/article/view/4 07/358
  31. John kenedy, “Mediator John Kenedi, Mediator Pemberi Jasa Hukum Dalam Islam, Jurnal Mizani 26, no. 1 (2016): 103, http://repository.iainbengkulu.ac.id/4598/1/Mediator%20Pemb eri%Jasa%Hukum%20Dalam%20Islam.pdf
  32. Kadafi Bind Zaid, Advokat Indonesia Mencari Legitimasi: Studi tentang Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia, (Jakarta: Pusat Studi Hukum &Kebijakan Indonesia, 2001).
  33. Komisi Yudisial, Dialektika Pembaharuan Sistem Hukum Indonesia, Jakarta: Komisi Yudisial, 2012
  34. Raden Muyazin Arifin, “Urgensi Profesi Advokat Dalam Penegakan Hukum Di Indonesia”, Jurnal Ar-Risalah .. Loc. Cit.
  35. Pandji Patriosa dkk, Urgensi Kedudukan Advokat sebagai Penegak Hukum dalam SIstem PEradilan Pidana di Indonesia, Jurnal Hukum, Maret 2015,
  36. Abd al Wahhab Khallaf, Ilm Ushul Fiqh, Kuwait: Dar al-Qalam, 1978).
  37. Bagir Manan, Menegakkan Hukum Suatu Pencarian, (Jakarta: Asosiasi Advokat Indonesia, 2009).
  38. Mashood A Baderin, Hukum Internasional, Hak Asasi Manusia&Hukum Islam, (England: Oxford University Press, 2003).
  39. Abd.Ala’, Melampaui Dialog Agama, Qamaruddin SF (ed) (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2002).
  40. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq As-Sheikh, Tafsir Ibnu Katsir, alih bahasa M. Abdul Ghoffar, Cet. 1, (Bogor: Pustaka Imam asy-Syafi’I, 2001).
  41. Almahdi Akbar, “Rekonstruksi Isi Kode Etik Advokat Indonesia Dalam Perspektif Hukum Islam”, Disertasi Doktor, Semarang: Universitas Islam Sultan Agung, 2019.
  42. Jefry Tarantang, Advokat Mulia Paradigma Hukum Profetik dalam Penyelesaian Sengketa Hukum Keluarga Islam, (Yogyakarta : K-Media, 2018).
  43. Muhammad Salda, “Hak Bantuan Hukum Prodeo Dalam Hukum Islam Dan Hukum Nasional”, Jurnal Ilmu Hukum 22, no. 1 (2020): 189, https://doi.org/10.24815/kanun.v22i1.11395
  44. R. Tanzil Fawaiq Sayyaf, “Hakam Sebagai Bagian dari Alternatif Penyelesaian Sengketa Keluarga: Studi Terhadap Pemikiran Quraish Shihab Dalam Tafsir Al-Misbah” Jurnal of Islamic Legal Studies 12, no. 2 (2019): 28, http://ejournal.umm.ac.id/index.php/ulum/article/download/14032/8494/39907
  45. Wahbah Az-Zuhaili, Fiqih Islam Wa Adillātuhu, Jilid 8, (Jakarta: Gema Insani 2011), 105.
  46. Parlindungan Pasaribu, “Hakekat Profesi Advokat Sebagai Penegak Hukum”, Jurnal Ilmiah Hukum 4, no.1 (2012): 30, https://doi.org/10.24903/yrs.v4i1.161
  47. A. Basiq Djalil, Peradilan Agama Di Indonesia, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2017).
  48. M. Mukharom Ridho, “Alternatif Penyelesaian Sengketa Dalam Islam (Kajian Terhadap Konsep Islah Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Perdat Dalam Islam)”, Tesis, Universitas Muhammadiyyah Surakarta, 2017.