Main Article Content

Abstract

Gender studies have always been used as a basic reference and have had a significant influence on the social sciences, both in general and specific terms. This basic reference is evident when examining the working relations between men and women, in various societal structures in different cultures. Therefore, the division of responsibilities between men and women is determined not only socially but also culturally, and, more importantly according to sociologists and anthropologists, not according to God's nature and will. This study uses a qualitative research method, the approach used is theology and anthropology. Misunderstanding of the position of men and women in culture must be explained by anthropologists and other social science activists. Where the label of independence in men and the indecision of women is only a label built by culture, especially patriarchal culture. Islam does not distinguish between men and women except for inherent natures such as giving birth and breastfeeding. In addition, Allah only differentiates his people based on their piety.


Kajian gender senantiasa menjadikan acuan dasar serta berpengaruh secara signifikan terhadap ilmu-ilmu sosial, baik dalam pengertian umum maupun spesifik. Rujukan dasar tersebut tampak jelas pada saat mengkaji relasi kerja antara laki-laki dan perempuan, dalam berbagai struktur masyarakat dalam kultur yang berbeda. Karenanya, pembagian tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan ditetapkan tidak saja secara sosial tetapi juga kultural, dan, lebih penting lagi menurut para sosiolog dan antropolog, bukan atas kodrat dan keinginan Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah teologi dan antropologi. Kesalahan pemahaman akan kedudukan laki-laki dan perempuan dalam budaya, harus diuraikakn oleh antropolog dan penggiat ilmu sosial lainya. Dimana label indepensi pada laki-laki serta kebimbangan para perempuan hanya label yang dibangun oleh budaya terutama budaya patriarki. Islam tidak membedakan laki-laki dan perempuan kecuali kodrat yang melekat seperti melahirkan dan menyusui. Selain itu Allah hanya membedakan umatnya berdasarkan ketakwaanya saja.

Keywords

gender antropology Islamic Studies

Article Details

How to Cite
Arfaizar, J., HAK, N., Yusdani, Y., & Chasanah, L. (2023). GENDER DALAM SUDUT PANDANG ANTROPOLOGI DAN ISLAM: Analisis Cerai Gugat Pada Tenaga Migran di Pengadilan Agama Trenggalek. Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH), 5(2), 115–134. https://doi.org/10.20885/mawarid.vol5.iss2.art1

References

Read More
No Related Submission Found