Main Article Content

Abstract

Berdasarkan data dari Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Indonesia, faktor utama yang menyebabkan terjadinya kasus bunuh diri adalah keluarga. Mereka terdorong untuk bunuh diri karena masalah yang dihadapi dengan keluarga mereka sendiri. Dalam banyak kasus di Indonesia, keluarga korban yang bunuh diri sering kali menjadi bahan cemoohan. Korban dianggap sebagai manusia yang gila, kurang iman, bahkan disebut sebagai orang kafir. Adapun keluarga korban bunuh diri sering kali menganggap bunuh diri sebagai hal tabu yang menjadi suatu aib. Sedangkan dalam realitanya, percobaan bunuh diri adalah fenomena umum di banyak belahan dunia. Upaya bunuh diri erat kaitannya dengan aspek psikologis dan pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menganalisa perbandingan perspektif antara Sivitas AkademikaPsikologi dan Hukum Islam di Yogyakarta terhadap kasus bunuh diri. Desain penelitian adalah kualitatif melalui pengisian formulir dan wawancara secara mendalam menggunakan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beragam pandangan dari Para Sivitas AkademikaUniversitas di Yogyakarta. Gangguan mental yang terjadi pada setiap orang memiliki tingkatan yang berbeda- beda. Gangguan mental dengan dorongon untuk bunuh diri bukanlah suatu aib yang harus ditutupi, tetapi hendaknya dicari penyelesaian terbaik. Faktor keluarga yang mendominasi pengaruh seseorang untuk bunuh diri, disisi lain keluarga juga menjadi support system yang dapat mencegah seseorang untuk melakukan bunuh diri. Peran agama dalam pencegahan gangguan mental dan kecenderungan untuk bunuh diri menjadi faktor penting lainnya. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya agama dilihat dari segi hukum melaikan juga dengan penekanan pada keberagamaan (religiositas). Penanaman ini juga dapat menggunakan beragam metode yang sesuai dengan penyandang gangguan kesehatan mental, tidak melalui ceramah ancaman, tetapi lebih kepada dorongan dan motivasi akan kebaikan dan kebahagiaan yang diajarkan oleh agama.

Keywords

Bunuh Diri Keluarga Gangguan Mental

Article Details

How to Cite
Hasanudin, F., Yuke Yolanda, & Muhammad Zahrie Nurhadiansyah. (2023). KASUS BUNUH DIRI DAN PERAN KELUARGA: STUDI PANDANGAN AKADEMISI HUKUM KELUARGA DAN PSIKOLOGI. Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH), 5(2), 173–192. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/JSYH/article/view/31241

References

  1. Alia Ainunnida, K., & Hartini, N. (2022). Hubungan Antara Kesepian Dengan Ide Bunuh Diri Yang Dimoderasi Oleh Depresi Pada Remaja Dengan Orang Tua Bercerai Relationship Between Loneliness and Suicide Ideation Moderated By Depression in Adolescents With Parental Divorce. Pembelajaran dan Pengembangan Dirii, 2(3), 647–660. Opgehaal van https://doi.org/10.47353/bj.v2i3.142
  2. Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Indonesia (INASP). (2020). Statistik Bunuh Diri | Indonesian Association For Suicide Prevention. Opgehaal van https://www.inasp.id/suicide-statistics
  3. Bazrafshan, M. R., Jahangir, F., & Shokrpour, N. (2017). What protects adolescents from suicidal attempt: A qualitative study. Shiraz E Medical Journal, 18(9). https://doi.org/10.5812/semj.57574
  4. Handayani, T., Ayubi, D., & Anshari, D. (2020). Literasi Kesehatan Mental Orang Dewasa dan Penggunaan Pelayanan Kesehatan Mental. Perilaku Dan Promosi Kesehatan: Indonesian Journal of Health Promotion and Behavior, 2(1), 9. https://doi.org/10.47034/ppk.v2i1.3905
  5. Islam, P. B. A. (2023). Kumpulan Hadits l Ilmu Islam. Opgehaal van diakses 19 Juni 2023 pukul 18.55 WIB website: https://ilmuislam.id/hadits/cari?s=4496
  6. Jakarta: Republika.
  7. Javed, A., Lee, C., Zakaria, H., Buenaventura, R. D., Cetkovich-Bakmas, M., Duailibi, K., Ng, B., Ramy, H., Saha, G., Arifeen, S., Elorza, P. M., Ratnasingham, P., & Azeem, M. W. (2021). Reducing the stigma of mental health disorders with a focus on low- and middle-income countries. In Asian Journal of Psychiatry (Vol. 58). Elsevier B.V. https://doi.org/10.1016/j.ajp.2021.102601
  8. Krisnandita, G. O., & Christanti, D. (2022). Hubungan Antara Religiusitas dengan Kecenderungan Bunuh Diri pada Individu Dewasa Awal. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(5), 3362–3371.
  9. Makarim, F. R. (2022). Depresi - Gejala, Penyebab, dan Pengobatan | Halodoc. Halodoc.
  10. Maya, N. (2021). Kontribusi Literasi Kesehatan Mental dan Persepsi Stigma Publik terhadap Sikap Mencari Bantuan Profesional Psikologi. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP), 7(1), 22. https://doi.org/10.22146/gamajop.58470
  11. Mukarromah, L., & Nuqul, F. L. (2014). Dinamika Psikologis pada Pelaku Percobaan Bunuh Diri. Psikoislamika : Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 11(2). https://doi.org/10.18860/psi.v11i2.6387
  12. Muzni, N., & Aji Budiman, D. (2021). STUDI SOCIAL JUDGMENT PERILAKU GEN-Z DI BENGKULU SELAMA MASA PANDEMI STUDY OF SOCIAL JUDGMENT OF GEN-Z BEHAVIOR IN BENGKULU DURING PANDEMIC. Jurnal Komunikasi Dan Budaya, 02. http://journal.unbara.ac.id/index.php/JKB
  13. Nikmah, B., & Sa’adah, N. (2022). Taujihat : Jurnal Bimbingan Konseling Islam Literature Review: Membangun Keluarga Harmonis Melalui Pola Asuh Orang Tua. https://journal.iain-samarinda.ac.id/index.php/TAUJIHAT/index
  14. Opgehaal van https://www.halodoc.com/kesehatan/depresi
  15. Oxianus Sabarua, J., & Mornene, I. (2020). LOGO Jurnal Komunikasi Keluarga dalam Membentuk Karakter Anak. International Journal of Elementary Education, 4(1), 82–89. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJEE
  16. Pajarsari, S. U., Kedokteran, F., Udayana, U., Pb, J., Made, S. N., & Wilani, A. (2020). Dukungan Sosial terhadap Kemunculan Ide Bunuh Diri pada Remaja. In Widya Cakra: Journal of Psychology and Humanities (Vol. 34).
  17. Panjaitan, R. U., Wardani, I. Y., Nasution, R. A., Primananda, M., & Arum, D. O. R. S. (2023). Keeratan Keluarga dan Kemampuan Pemecahanan Masalah Berhubungan dengan Ide Bunuh Diri pada Mahasiswa. 15(September), 1045– 1052.
  18. Risa, F. (2022). Pemolisian Kolaboratif pada Penanganan Kasus Bunuh Diri di Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Impresi Indonesia, 1(10), 1032–1043. https://doi.org/10.36418/jii.v1i10.465
  19. Riziana, K. F. (2022). Hubungan Tingkat Gejala Depresi Dengan Ide Bunuh Diri Pada Remaja Sekolah Menengah Atas.
  20. Sandora Sri, S. N. (2021). Hubungan Antara Kepercayaan Kepada Tuhan Dan Risiko Bunuh Diri Pada Mahasiswa Muslim Di Aceh. Jurnal Ilmu Keperawatan, (Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume IX No.1 Januari-Juni 2021), 79–90. Opgehaal van http://jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/view/22000/14302
  21. Santoso, D. Y., & Kartika Amelia Arbi, D. (2023). Hubungan antara Kecemasan dan Ide Bunuh Diri pada Dewasa Awal dengan Adverse Childhood Experiences. X.
  22. Shihab, Q. (2004). Kumpulan Tanya Jawab Quraish Shihab Mistik, Seks, dan Ibadah.
  23. Thornicroft, G., Rose, D., Kassam, A., & Sartorius, N. (2007). Stigma: Ignorance, prejudice or discrimination? In British Journal of Psychiatry (Vol. 190, Issue MAR., pp. 192–193). https://doi.org/10.1192/bjp.bp.106.025791
  24. Wulida Litaqia & Iman Permana. (2019). Peran Spiritualitas Dalam Mempengaruhi Resiko Perilaku Bunuh Diri: A Literature Review Wulida Litaqia & Iman Permana. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(2), 615–624. http://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/index