Main Article Content
Abstract
Tulisan ini bermaksud mendiskusikan tentang bagaimana dalam perubahan dunia yang terus menerus organisasi tetap adaptik dan pada saat yang sama terjaga budayanya. Menurut penulis, budaya dan belajar ini memang seringkali dianggap sebagai berada di dua ujung garis. Budaya di satu sisi merupakan stabilisasi, penyatu, kekuatan penjaga pembentuk identitas, serta merupakan tatanan yang membuat hal-hal di dalamnya menjadi terduga dengan baik (predictable). Disisi lain, tuntutan perubahan membuat anggota dari sebuah organisasi atau budaya itu harus terus menerus belajar (menjadi perpetual learner) yang seringkali memerlukan pelepasan diri dari apa yang sudah ada, melepaskan diri dari asumsi dasar atau paradigma lama yang telah dimiliki, mengambil jarak dari budaya yang telah dimiliki. Dari sini, ada semacam kekhawatiran bahwa menguatnya mental model atau budaya itu akan menghambat terjadinya pembelajaran itu. Penulis percaya bahwa adalah mungkin diciptakan sebuah kultur organisasi yang di dalam dirinya terdapat ciri-ciri pembelajaran, adaptif, inovatif dan seterusnya.
Â
Â
Kata Kunci   :   Budaya pembelajar, pemimpin pembelajar, organisasi.
Â
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).