Main Article Content
Abstract
Ketegangan perspektif dan ideologis tidak dapat ditampik berkaitan dengan semakin meruncingnya fenomena fundamentalisme Islam yang secara umum dimaknai sebagai representasi gerakan radikal dalam Islam. Radikalisme sesungguhnya ada dalam agama mana pun, tetapi ISIS belakangan telah mengentalkan tuduhan Barat bahwa Islam identik dengan terorisme. Gerakan Islam radikal dengan skripturalisme literalnya memasifkan wacana anti kebebasan dalam ruang masyarakat baru yang melekat dalam kesehariannya yakni media sosial. Sharing pemikiran yang demikian deras tampaknya menyemarakkan ideologisasi kaum skripturalis tersebut, padahal sesungguhnya tanpa independensi individual dan otonomi berpikir dapat menumpulkan akal sehat. Kebebasan berpendapat dan mengemukakan pendapat dipasung sedemikian rupa dan tradisi sharing berita (baca: copy paste) tersebut tidak dapat mendewasakan umat Islam sebagaimana spirit rahmatan lil ‘alamin. Islam moderat dapat mengatasi kejumudan berpikir dan meneguhkan diskursus pemikiran Islam kontemporer dimana pemikiran bebas, teologi pembebasan dan keadilan mendapatkan momentumnya.
Keywords
Article Details
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.