Main Article Content
Abstract
Tingginya minat masyarakat terhadap travelling dan semakin meningkatnya mobilitas masyarakat membuat sebagian besar masyarakat kesulitan untuk membersihkan alat makannya dengan baik. Akibatnya, kebanyakan masyarakat hanya membilas peralatan makan tersebut dengan air atau mengelapnya dengan tisu biasa atau kain. Padahal, kegiatan mengelap atau membilas saja tidak cukup untuk mengangkat kotoran pada alat makan. Dishue merupakan tisu basah yang dikhususkan untuk membersihkan alat makan khususnya bagi penggemar travelling dan masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi. Dishue hadir dengan dua varian aroma yang membantu menghilangkan bau sisa makanan pada alat makan. Varian aroma tersebut adalah green tea dan lemon. Dishue dipasarkan dengan tiga jenis kemasan yaitu, Dishue yang berisi dua lembar tisu seharga Rp3.000,00, enam lembar tisu seharga Rp6.000,00, hingga sepuluh lembar tisu seharga Rp10.000,00. Penjualan dilakukan secara langsung kepada konsumen, melalui media sosial, serta bekerja sama dengan instansi tertentu untuk menjadikan Dishue sebagai souvenir. Dari hasil penjualan tersebut, telah terjual sebanyak 544 pak Dishue dengan total pendapatan Rp3.128.000,00. Hasil analisis kelayakan usaha dengan menggunakan rasio R/C menghasilkan nilai sebesar 1,23. Konsumen tidak hanya dari kalangan traveller namun juga mahasiswa dan masyarakat umum yang memiliki kesibukan yang cukup padat. Jangkauan pasar Dishue sudah menjangkau Bogor, Jakarta, Depok, Bandung, dan Jember. Untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi penjualan, Dishue berupaya melakukan sertifikasi paten dan PKRT serta membuat konten hasil uji laboratorium mengenai penggunaan Dishue guna meningkatkan kepercayaan dan minat konsumen.
Keywords
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
PLAGIARISM CHECK
All manuscripts submitted to AJIE will be checked free of plagiarism elements. Manuscripts that do not meet the requirements will be returned to the author for further correction or will be rejected immediately.
The plagiarism check used by AJIE is Turnitin.
References
- D. Kurniawati dan N. Arifin, "Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial dan Minat Beli Mahasiswa," Jurnal Simbolika, vol. 1, no. 2, pp. 193-197, September 2015.
- M. Yunus, “Higiene Sanitasi Pangan”, Peringatan Hari Gizi Nasional, Februari 2015.
- R. Chang, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid, Edisi III, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003.
References
D. Kurniawati dan N. Arifin, "Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial dan Minat Beli Mahasiswa," Jurnal Simbolika, vol. 1, no. 2, pp. 193-197, September 2015.
M. Yunus, “Higiene Sanitasi Pangan”, Peringatan Hari Gizi Nasional, Februari 2015.
R. Chang, Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid, Edisi III, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2003.