Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang telah dimulai sejak diberlakukannya undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Secara khusus, penelitian ini ingin menilai kesejahteraan masyarakat di daerah pemekaran, baik di daerah baru dan daerah asal. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua daerah yang mengalami pemekaran. Selama periode 2004-2017, ada sekitar 150 daerah yang telah diperluas dan menjadi sampel penelitian. Penelitian ini berhasil menemukan bukti empiris bahwa sebagian besar pembentukan daerah baru di Indonesia belum didasarkan pada aspek kesejahteraan; implementasi pemekaran daerah di Indonesia selama hampir 20 tahun belum dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, belum dapat memberikan dampak positif bagi daerah asal serta tidak semua keputusan pemerintah untuk melakukan pemekaran daerah di Indonesia merupakan keputusan yang tepat. Hal ini dikarenakan 94% tingkat kesejahteraan daerah pemekaran di Indonesia tergolong “sedang dan rendah”. Rekomendasi dari hasil temuan ini adalah agar semua pihak (pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta para stakeholder) lebih mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat dibandingkan dengan kepentingan kelompok ataupun perorangan.
Keywords
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
PLAGIARISM CHECK
All manuscripts submitted to AJIE will be checked free of plagiarism elements. Manuscripts that do not meet the requirements will be returned to the author for further correction or will be rejected immediately.
The plagiarism check used by AJIE is Turnitin.