Main Article Content

Abstract

Kulit akan mengalami proses penuaan seiring dengan bertambahnya usia. Radikal bebas dan sinar matahari dapat menjadi pemicu terjadinya proses penuaan. Proses penuaan dapat dicegah dengan penggunaan antioksidan. Antioksidan alami dapat ditemukan pada tumbuhan, salah satunya pada minyak jintan hitam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui formulasi serum antioksidan berbasis minyak jintan hitam (Nigella sativa L.) dan uji antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Prosedur penelitian yang dilakukan adalah: (1) ekstraksi minyak jintan hitam secara destilasi air dan cold press; (2) karakterisasi fisika kimia minyak jintan hitam; (3) formulasi 16 serum antiaging dari minyak jintan hitam (cold press) dan 1 formulasi serum antiaging dari minyak jintan hitam (distilasi); (4) pengujian serum antiaging meliputi uji hedonik, uji iritasi, dan uji aktivitas antioksidan. Hasil karakterisasi minyak jintan hitam (cold press) adalah minyak jintan hitam berwarna coklat pekat; berat jenis 0,914 gram/mL; indeks bias 1,475; pH 5 dan bilangan asam 19,32. Kandungan senyawa kimia dalam minyak jintan hitam ditentukan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Hasil uji GC-MS menunjukan minyak jintan hitam hasil distilasi mengandung 15 senyawa dengan 5 senyawa utama yaitu p- Cymene (70,44%), Longifolene (8,49%), - Thujene (7,39%), 2- - Pinene (3,12%) dan - Terpinene (2,45%) sedangkan minyak jintan hitam hasil cold press mengandung 4 senyawa yaitu 9,12-Octadecadienoic acid (98,87%), Hexadecanoic acid (0,82%), Thymoquinone (0,18%), dan Linoleic acid (0,12%). Berdasarkan uji hedonik terpilih dua formula serum anti aging minyak jintan hitam (cold press) yaitu N2J3 dan N4J3. Hasil uji iritasi menunjukan serum aman digunakan. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan N2J3, N4J3 dan N4J3D memiliki aktivitas antioksidan yang lemah karena nilai IC50 diatas 1000 ppm. Formula serum antiaging minyak jintan hitam yang paling optimal adalah N4J3.

 

Article Details