Main Article Content
Abstract
Gizi buruk pada anak balita (balita) mempengaruhi kualitas manusia di kemudian hari. Hal tersebut dapat dinilai dari indeks berat badan menurut umur (BW / A) kurang dari -3 standar deviasi (SD) atau disebut sangat kurus. Malnutrisi juga ditandai dengan satu atau lebih tanda; penampilan sangat kurus, edema, Lingkar Lengan Atas Tengah (LILA) <11,5 cm (usia 6-59 bulan), dan satu atau lebih tanda komplikasi; anoreksia, pneumonia berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam sangat tinggi, dan penurunan kesadaran. Prevalensi kurang energi protein (KEP) Provinsi DIY sebesar 10,28% pada tahun 2011, menurun menjadi 8,95% pada tahun 2012. Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul prevalensi pada tahun 2011 sebesar 11,13% dan menurun pada tahun 2012 menjadi 9,96%, dan menurun lagi menjadi 8,58% pada tahun 2013. Kedua data tersebut diatas angka nasional, sehingga penelitian ini bermanfaat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, data variabel diperoleh dari rekam medis pasien rawat inap dan rawat jalan balita sejak Januari-Desember 2016. Variabel tersebut adalah indeks antropometri, gejala klinis, pemeriksaan laboratorium, dan penyakit penyerta. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 8 kasus gizi buruk. Angka kejadian tertinggi pada rentang usia 12-24 bulan. Semua pasien memiliki penyakit penyerta. Kasus terbanyak adalah infeksi tuberkulosis (TB), kemudian suspek TB, bronkitis, bronkopneumonia, anemia, rinitis, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan keterlambatan perkembangan global.
Keywords
gizi buruk
balita
manajemen
RSUD.
Article Details
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
PLAGIARISM CHECK
All manuscripts submitted to AJIE will be checked free of plagiarism elements. Manuscripts that do not meet the requirements will be returned to the author for further correction or will be rejected immediately.
The plagiarism check used by AJIE is Turnitin.