Main Article Content

Abstract

Angka stunting Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah setiap tahun mengalami penurunan. Angka kasus stunting di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2020 sebesar 7,33%, pada tahun 2021 menurun menjadi sebesar 7,11% (Pemprov. Jateng, 2022), dan pada tahun 2023 menurun menjadi 7,05% (W.I. Ibadi, 2024). Kabupaten Sukoharjo telah berhasil menurunkan angka stunting setiap tahunnya, keseriusan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui aksi konvergensi program pencegahan stunting maka urgensi penelitian mengenai implementasi program pencegahan stunting di Kabupaten Sukoharjo sangat penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji implementasi  pencegahan stunting oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo melalui upaya pengembangan ekonomi melalui kewirausahaan dan kesadaran akan kesehatan bagi masyarakat melalui capacity building serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dalam menurunkan angka stunting. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif observatoris yaitu memerlukan peninjauan ke desa atau kecamatan di Sukoharjo untuk mengetahui implementasi upaya pengembangan ekonomi melalui kewirausahaan dan kesadaran akan kesehatan bagi masyarakat melalui capacity building di Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya pencegahan stunting dilakukan mulai dari level bawah yaitu keluarga, Rukun Tetangga, Rukun Warga, desa, kecamatan dan sampai level kabupaten. Implementasi pencegahan stunting dengan upaya pengembangan ekonomi melalui kewirausahaan berupa pengembangan budidaya tanaman Algae Spirullina di Kecamatan Tawangsari yang dapat menaikkan ekonomi masyarakat sekaligus manfaat Algae Spirullina yang sebagai suplemen bayi bawah dua tahun.  Implementasi pencegahan stunting dengan upaya peningkatan wawasan dan kesadaran masyarakat melalui program capacity building dengan metode focus group discussion di beberapa kelompok masyarakat di level desa, kecamatan, hingga kabupaten. Faktor pertama yang mempengaruhi keberhasilan penurunan angka stunting di Kabupaten Sukoharjo adalah pemberian suplemen Algae Spirullina kepada bayi bawah dua-lima tahun di Desa Mranggen. Faktor kedua adalah masyarakat semakin melek terhadap pentingnya pencegahan stunting. Faktor ketiga adalah industri Algae Spirullina turut menaikkan ekonomi masyarakat Kecamatan Tawangsari. Faktor keempat adalah, kolaborasi lintas instansi pemerintahan di Kabupaten Sukoharjo.

Keywords

Algae Spirullina Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat UMKM

Article Details