Main Article Content

Abstract

Sebagai salah satu potensi bangsa yang sangat diperhitungkan, maka sewajarnya Karang Taruna mampu menunjukkan jatidirinya sebagai organisasi yang mampu membawa perubahan bagi peningkatan kesejahteraan warganya dan masyarakat sekitarnya. Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam konteks pembangunan nasional yaitu masalah kompetensi pemuda yang rendah dan cenderung menjadi pengangguran di desa. Kondisi riil menunjukkan bahwa banyak pemuda yang tidak memiliki pekerjaan serta tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

Metode pengembangan dan pemberdayaan generasi muda dalam wadah organisasi Karang Taruna di Desa Cerme Lor dan Desa Cagakagung Kecamatan Cerme dilakukan dalam bentuk penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan, tentunya, diorientasikan pada pemenuhan dimensi kognitif, afektif dan psikomotor. Meteri penyuluhan dan pelatihan di antaranya adalah Peran generasi muda dalam menghadapi MEA, Internet Positif dan Pemanfaatannya, Kewirausahaan dan Success Story, Kepemimpinan dna Keorganisasian, Pelatihan usaha diantaranya; pengelasan (kanopi, pagar, dll), reparasi pendingin udara (AC dan kulkas), Budidaya dan Pengolahan Jamur Tiram, serta pendampingan melalui magang kerja dan pengembangan kelompok usaha bersama.

Hasil yang dicapai antara lain pada tahap pra pelaksanaan adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebelum kegiatan utama dalam IbM ini, meliputi kegiatan koordinasi dan silaturrahmi dengan Kepala Desa Cerme Lor, Kepala Desa Cagakagung, dan pengurus kedua Karang Taruna dari 2 desa tersebut untuk menyusun ulang rencana kegiatan disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia. Pada tahap pelaksanaan meliputi kegiatan-kegiatan utama, yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan (ceramah dan tanya jawab) dan pelatihan untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi dan pada tahap evaluasi dan monitoring adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memonitoring dampak dari penyuluhan dan pelatihan yang telah diberikan dan juga untuk memonitoring peserta pelatihan yang dimagangkan. Dampak dari pelaksanaan IbM Pemberdayaan Karang Taruna ini antara lain; Kedua Mitra sudah membentuk Kelompok Usaha Mesin Perkakas dan Kanopi yang bertempat di Desa Cerme Lor Kab. Gresik; Peserta pelatihan AC sebagian sudah direkrut oleh Pengusaha reparasi AC dan Pendingin Udara; Beberapa anggota Karang Taruna putri sudah memulai usaha membuat dan menjual aneka makanan olahan Jamur Tiram; Aktivitas keorganisasian di kedua Mitra semakin meningkat ditandai dengan beberapa kegiatan yang oleh Kepala Desa pelaksanaannya diserahkan kepada Karang Taruna (Pembayaran Listrik, Air, PHBN, dll)

Article Details

References

  1. BPS Kabupaten Gresik, 2013, Gresik dalam Angka 2013, http://gresikkab.bps.go.id/, diakses tanggal 2 April 2014
  2. BPS Kabuten Gresik, Stattistik Kecamatan Cerme 2013, diakses tanggal 2 April 2014
  3. Pemerintah Kabupaten Gresik, Kecamatan Cerme dalam Angka 2013, http://gresikkab.go.id/data/KDA/05.%20Kec.%20Cermee.pdf, diakses tanggal 2 April 2014
  4. Peraturan Menteri Sosial RI No. 77/HUK/2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna
  5. Puluhulawa, Mukhtar Junus, 2012, Peran Karang Taruna dalam Menciptakan Pemuda Produktif Di Desa Barakati Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo.