Main Article Content

Abstract

The presence of giant social media (Facebook, Twitter, YouTube, and Instagram) does not necessarily make the mass media afraid and relent without doing anything. The purpose of this study is to answer  how are Kompasiana and Indonesiana, media that accommodate content originating from citizens with social media format, in using giant social media? The data were obtained from interviews with the managers of Kompasiana and Indonesiana, observations, documents, and various literatures. The results of this study are, Kompasiana and Indonesiana use giant social media to disseminate content, including promotion or campaign activities; used to increase engagement with members (user account) and the public; used to overcome technological limitations (answering blog video trends); and social media used to discuss issues to determine content policy. The use of the social media giant by Kompasiana and Indonesiana aims at increasing traffic to attract sponsors to advertise. This is important for Kompasiana and Indonesiana to survive and get benefit (capital). This study also shows that in the midst of domination efforts, subordinate groups will always try to get opportunities to survive.

 

Keywords: Social Media, Kompasiana, Indonesiana, Capital, Traffic

Article Details

Author Biography

Aryo Subarkah Eddyono, Universitas Bakrie Jakarta

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie Jakarta
How to Cite
Eddyono, A. S. (2019). Siasat Kompasiana dan Indonesiana dalam Memanfaatkan Raksasa Media Sosial Demi Traffic. Jurnal Komunikasi, 14(1), 75–92. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol14.iss1.art5

References

  1. Annur, Cindy Mutia. (2019). Berkat Iklan, Pendapatan Facebook dan Twitter Naik di Kwartal I-2019. Katadata. Dilihat pada 28 Mei 2019 darihttps://katadata.co.id/berita/2019/04/29/berkat-iklan-pendapatan-Twitter-dan-Facebook-naik-di-kuartal-i-2019
  2. Blackburn, Simon. (2013). Kamus Filsafat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  3. Bradley, Anthony J. (2010). A New Definition of Social Media. Gartner. Dilihat pada 17 Oktober 2019 dari https://blogs.gartner. com/anthony_bradley/2010/01/07/a-new-definition-of-social-media/
  4. Brewer, Anthony. (1999). Kajian Kritis Das Kapital Karl Marx. Yogyakarta: Teplok Press
  5. Dayana, Anggit Setiani. (2019, 30 April). Google Alami Perlambatan Pertumbuhan Pendapatan di Bisnis Iklan. Tirto. Dilihat pada 28 Mei 2019 dari https://tirto.id/google-alami-perlambatan-pertumbuhan-pendapatan-di-bisnis-iklan-dnnE
  6. Eddyono, Aryo Subarkah., Faruk., dan Irawanto, Budi. (2019a). Jurnalisme Warga: Liyan, Timpang, dan Diskriminatif. Jurnal Profetik 12 (1), hal. 61-73. DOI: https://doi.org/ 10.14421/pjk.v12i1.1498
  7. Eddyono, Aryo Subarkah., Faruk., dan Irawanto, Budi. (2019b). Menyoroti Jurnalisme Warga: Lintasan Sejarah, Konflik Kepentingan, dan Keterkaitannya dengan Jurnalisme Profesional. Jurnal Kajian Jurnalisme, 3 (1), hal. 1-17. Dilihat dari http:// jurnal.unpad.ac.id/kajian-jurnalisme/article/view/21762
  8. Eddyono, Aryo Subarkah. (2013). Twitter: Kawan sekaligus Lawan bagi Redaksi Berita. Journal Communication Spectrum. 3 (1), hal. 47 – 65. Dilihat pada 26 Februari 2019 dari http://journal.bakrie.ac.id/index.php/Journal_Communication_spectrum/article/viewFile/766/617
  9. Fakih, Mansour. (1996). Masyarakat Sipil untuk Transformasi Sosial: Pergolakan Ideologi di Dunia LSM Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  10. Giddens, Anthony. (2009). Kapitalisme dan Teori Sosial Modern. Jakarta: UI Press
  11. Johnson, Doyle Paul. (1994). Teori Sosiologi Klasik dan Modern Jilid I. Jakarta: Gramedia
  12. Katadata. (2018). Ini Media Sosial Paling Populer di Indonesia. Dilihat pada 26 Februari 2018 dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/02/01/media-sosial-apa-yang-paling-sering-digunakan-masyarakat-indonesia
  13. Kristo, Fino Yurio. (2015). Mengintip Kecanggihan “Otak” Raksasa Google. Detik.com. Dilihat pada 26 Februari 2019 dari https://inet.detik.com/cyberlife/d-2999547/mengintip-kecanggihan-otak-raksasa-google
  14. Kunio, Yoshihara. (1990). Kapitalisme Semu Asia Tenggara. Jakarta: LP3ES
  15. Margianto, JH. dan Syaefullah, A. (2012) Media Online: Antara Pembaca, Laba, dan Etika. Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia – Ford Foundation
  16. McChesney, Robert W. (2013). Digital Disconnet: How Capitalism is Turning The Internet Against Democracy. New York – London: The New Press
  17. Meehan, Eileen. (1984). Ratings and the Institutional Approach: A Third Answer to the Commodity Question. Journal Critical Studies in Mass Communication, 1 (2), hal. 216-225
  18. Mosco, Vincent. (2008). The Political Economy of Communication. Sage Publishing
  19. Newman, Nic. (2009). The Rise of Media Social and Impact on Mainstream Journalist. Reuters Institute for the Study of Journalism – University of Oxford
  20. Nurlatifah, Mufti., dan Irwansyah. (2019). Fact-Checking Journalism sebagai Platform Kolaborasi Human and Machine pada Jurnalisme Digital. Jurnal Komunikasi, 13(2), hal. 121-134. Dilihat dari https:// journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/13044
  21. Paramastri, Nadia Araditya., dan Gumilar, Gumgum. (2019). Penggunaan Twitter sebagai Distribusi Berita dan News Gathering Oleh Tirto.id. Jurnal Kajian Jurnalisme, 3(1), hal. 18-38. Dilihat dari http://jurnal.unpad. ac.id/kajian-jurnalisme/article/ view/22450
  22. Ritzer, George. Ketika Kapitalisme Berjingkrak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  23. Schumpeter, Joseph A. (2013). Capitalism, Socialism, Democracy. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  24. Scruton, Simon. (2007). Kamus Politik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  25. Smith, Noah. (2018). Social Media Looks Like the New Opiate of the Masses. Bloomberg. Dilihat pada 1 Juli 2019 dari https:// www.bloomberg.com/opinion/ articles/2018-04-04/social-media-use-bears-similarities-to-drug-addiction
  26. Simon, Roger. (2004). Gagaasan-gagasan Politik Gramsci. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  27. Smythe, Dallas W. (1977). Communications: Blindspot of Western Marxism. Canadian Journal of Political and Social Theory. 1 (3), hal. 1-2
  28. Sociabuzz. (n.d.). Instagram Engagement Rate Calculator. Dilihat pada 29 Mei 2019 dari https://sociabuzz.com/Instagram-engagement-rate-calculator
  29. Storey, John. (2003). Teori Budaya dan Budaya Pop. Yogyakarta: Qalam
  30. Tentang Kompasiana. (n.d.). Kompasiana. Dilihat pada 5 Desember 2016 dari: http://www.Kompasiana.com/tentang-Kompasiana
  31. We Are Social – Hootsuite. (2018). The Digital in 2018: Internet Users Pass The 4 Billion Mark. Diakses pada 27 November 2018 dari https://wearesocial.com/blog/2018/01/global-digital-report-2018
  32. We Are Social – Hootsuite. (2019). Digital in 2019. Diakses pada 26 Februari 2019 dari https://wearesocial.com/uk/digital-2019