Main Article Content
Abstract
Latar Belakang: Setelah mengalahkan kapitalisme di era Chiang Kai-Shek, Mao Zedong mengambil Tiongkok daratan dengan menerapkan ideologi komunis. Ideologi tersebut sangat kuat dan terikat dengan masyarakat yang ada di Tiongkok. Revolusi budaya Mao pada tahun 1960an, menjadi fakta nyata adanya mulainya proses doktrin komunis melalui buku merah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji peran model althusserian sebagai bentuk proses doktrin ideologi komunis kepada masyarakat Tiongkok di era Xi Jinping
Metode: Adapun untuk mendukung penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan mengedepankan data sekunder seperti dari buku, jurnal, artikel, hingga laporan yang sudah kredibilitas.
Hasil: Kebijakan Mao dilanjutkan hingga generasi kelima yaitu Xi Jinping. Berbeda dengan Mao Zedong, Xi mencoba untuk memanfaatkan era digital untuk menyebarkan ide komunis. Maka daripada itu, konsep yang sudah berada di era Mao sudah diperbarui oleh Xi untuk mengatur masyarakat sehingga tidak terpengaruhi oleh pihak Barat. Melalui media, Xi mencoba untuk menerapkan beberapa kebijakan dengan mengontrol langsung media untuk pro terhadap PKC. Misalnya, Xinhua.net dan CGTN. Dari aspek agama, Xi menggunakan prinsip sinisasi agama. Terakhir, Xi juga menggunakan aspek pendidikan sebagai bentuk proses doktrin. Menurutnya, komunisme seharusnya sudah ada di dalam sektor pendidikan untuk nantinya dapat berkembang ke masyarakat. Pada intinya, sebagai titik kulminasi, Xi menginginkan adanya sikap patriotisme dan nasionalisme dari masyarakatnya kepada negara dan PKC.
Kesimpulan: Model althusserian sudah selaras dengan kebijakan pemerintah Tiongkok dalam mengontrol masyarakatnya. Di era Xi, perkembangan dalam indoktrinasi masyarakat berkembang melalui media, agama, dan pendidikan.
Keywords
Article Details
1. Proposed Policy for Journals That Offer Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
2. Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).