Main Article Content
Abstract
Maiyahan memang bukan seperti pengajian pada umumnya di tengah acara bisa saja ada wokshop dan beragam simulasi. Secara teoritis, semakin orang terpenuhi kebutuhannya, semakin sejahtera dan bahagia kehidupannya, dalam arti kebahagiaan merupakan sebuah kebutuhan dan telah menjadi sebuah kewajiban moral bahwa biasanya orang akan menunjukkan tingkah laku yang baik jika mereka merasa bahagia. Perilaku yang baik berkaitan dengan kondisi psikis yang sehat yang kemudian juga akan berimplikasi kepada kehidupan yang berkualitas pada diri seseorang. Kebahagiaan yang ingin dicapai oleh seseorang bukanlah kebahagiaan yang bersifat sementara atau berupa kenikmatan saja. Struktur kepribadian manusia itu terdiri dari id, ego, dan superego. Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan (Pleasure Principle). Selain itu sistem syaraf, sebagai id bertugas menerjemahkan kebutuhan satu organism menjadi daya-daya motivasional yang disebut dengan nafsu. Ego (Tester Of Reality) adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-dorongan id agar tidak melanggar nilai nilai superego. Jamaah Maiyah tidak identik dengan sekumpulan orang Islam saja. Bahkan seringkali hadir dalam komunitas ini tokoh-tokoh lintas agama, aliran, suku bangsa, etnik, LSM, mahasiswa dalam dan luar negeri, dan lain-lain. Nuansanya sangat berbudaya dan tidak juga serta-merta menjadi sinkretisme deengan gaya bicara khasnya sehingga para jaamah sangat antusias hingga berlarut larut malam mendengarkan Cak Nun dalam menyampaikan materinya
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2021 at-thullab Jurnal Mahasiswa Studi Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
- Emha Ainun Nadjib. Orang Maiyah (Yogyakarta: PT Bentang Pustaka. 2007), 17.
- Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakaya, 2004), 103
- Mathew B. Milles dan A. Michael Hubermen, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI Press, 1992), 20.
- Ronny K. Pratama, Maiyah Sebagai Pendidikan Alternatif Sosial Kemasyarakatan, (Pustaka Ombak, Yogyakarta: 10 Desember, 2017), 289.
- Saratri Wilonoyudho, (2013) Maiyah dan Postmordenism, diunduh pada tanggal 20 April 2020, dari https://www.caknun.com/2013/maiyah-danpostmodernism/
- Seligman, M. E. P. Bahagia Sejati. Terj. Rekha Trimaryoan (Jakarta: Pustaka Raya. 2004), 34.
- Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D(Bandung: Alfabeta, 2008), 3.
- www.Bangbang Wetan.org diakses pada 20 Februari 2020, pukul 22.53 WIB.
References
Emha Ainun Nadjib. Orang Maiyah (Yogyakarta: PT Bentang Pustaka. 2007), 17.
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakaya, 2004), 103
Mathew B. Milles dan A. Michael Hubermen, Analisis Data Kualitatif, terj. Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI Press, 1992), 20.
Ronny K. Pratama, Maiyah Sebagai Pendidikan Alternatif Sosial Kemasyarakatan, (Pustaka Ombak, Yogyakarta: 10 Desember, 2017), 289.
Saratri Wilonoyudho, (2013) Maiyah dan Postmordenism, diunduh pada tanggal 20 April 2020, dari https://www.caknun.com/2013/maiyah-danpostmodernism/
Seligman, M. E. P. Bahagia Sejati. Terj. Rekha Trimaryoan (Jakarta: Pustaka Raya. 2004), 34.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D(Bandung: Alfabeta, 2008), 3.
www.Bangbang Wetan.org diakses pada 20 Februari 2020, pukul 22.53 WIB.