Main Article Content

Abstract

Penelitian ini membahas peran yang penting dari Wahid Hasyim dalam merevitalisasi kemanusiaan dan kebangsaan dengan fondasi nilai-nilai ke-Islaman. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka, penelitian ini menganalisis pandangan Wahid Hasyim tentang sebuah hubungan erat antara ke-Islaman, kemanusiaan, dan kebangsaan. Hasil penelitian ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana penerapan nilai-nilai ke-Islaman dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai masyarakat yang adil, harmonis, dan berkeadilan sosial. Pendekatan kepustakaan digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber informasi yang relevan dengan kehidupan dan pemikiran Wahid Hasyim. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan arahan bagi upaya revitalisasi kemanusiaan dan kebangsaan di era yang penuh tantangan ini. Wahid Hasyim merupakan figur yang signifikan dalam usaha merevitalisasi kemanusiaan dan kebangsaan di Indonesia melalui pengembangan nilai-nilai ke-Islaman. Beliau hadir dengan keteladan dan gagasan. Pemikiran dan tindakan beliau memberikan inspirasi dan pedoman bagi masyarakat dalam membangun harmoni, keadilan, dan kesetaraan dalam konteks kebangsaan yang beragam. Dalam era yang kompleks ini, pemahaman dan implementasi nilai-nilai ke-Islaman dalam kehidupan sehari-hari memiliki peran sentral dalam mencapai masyarakat yang harmonis dan adil. Tokoh bangsa, teladan bangsa tidak hanya bagi santri tapi juga cendikiawan bahkan bagi insan dan generasi bangsa bagi sebuah peradaban yang lebih tinggi tentang diskurksus Ke-Islaman, kemanusiaan dan kebangsaan.


Kata kunci: Wahid Hasyim, revitalisasi kemanusiaan, kebangsaan, nilai-nilai ke-Islaman, keadilan sosial.

Keywords

Kebangsaan Keadilan Sosial Nilai-Nilai Ke-Islaman Revitalisasi Kemanusiaan Wahid Hasyim

Article Details

Author Biography

Albar - Rahman, Universitas Islam Indonesia

Never end to learn

References

  1. Aboebakar, H. (2011). Sejarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim. Bandung: Mizan Pustaka.
  2. Albar Rahman dan Junanah. (2022). Keteladanan dan Gagasan Wahid Hasyim: Analisis Pemikiran, Kepemimpinan Politik dan Pembaharu Pendidikan Islam. Multikultura, Vol. 1(No. 4), 572–583.
  3. Atjeh, A. (2015). Sejarah Hidup KH. A. Wahid Hasyim. Jombang: Pustaka Tebuireng.
  4. Dewanto, N. (2016). Seri Buku Tempo Wahid Hasyim. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
  5. Dhofier, Z. (2009). Tradisi & pesantren: Memadu modernitas untuk kemajuan bangsa. Yogyakarta, Indonesia: Pesantren Nawesea Press.
  6. Faisal Ismail. (2011). The Nahdlatul Ulama Its Early History and Contribution to the Establishment of Indonesian State. Journal Of Indonesian Islam, 5(2), 247–282.
  7. H. Aboebakar. (2011). Sejarah Hidup K.H.A. Wahid Hasjim. Bandung: Penerbit Mizan.
  8. Muhamad Basyrul Muvid. (2021). Modernisasi Madrasah di Era Milenial Perspektif KH Abdul Wahid Hasyim. Tribakti Jurnal Pemikiran Keislaman, 32(2), 223–246.
  9. Paisun. (2018). Analisis Terhadap Pemikiran Wahid Hasyim Tentang Pembaruan Pendidikan Pesantren,” Vol.1 No. 1, Maret 2018: 110-134. JPIK, 1(1), 110–1034.
  10. Shofiyullah Mz. (2011). Revitalisasi Humanisme Religius dan Kebangsaan KH. A. Wahid Hasyim Buku Dua. Yogyakarta: Pesantren Tebuireng.
  11. Suryanegara, A. M. (2016). Api Sejarah Mahakarya Perjuangan Ulama dan Santri Dalam Menegakan Kesatuan Republik Indnesia Jilid Kesatu. Bandung: Suryadinasti.
  12. Taufik Zaenal Mustofa dan Akhmad Rifai. (2023). Membangun Peradaban Moderasi Melalui Kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jamaah Karya Kh. Hasyim Asyari. JURNAL SINAU, 9(1), 25–49.
  13. Umi Musaropah. (2019). Pendidikan Kebangsaan Dalam Pesantren Perspektif Abdul Wahid Hasyim. Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 9(1), 1–22.
  14. Wahid, A., dan Wahid, S. (Ed.). (2015). K. H. A. Wahid Hasyim dalam pandangan dua puteranya: Dialog antara Gus Dur dan Gus Sholah mengenai pandangan politik keislaman sang ayah (Cetakan pertama). Jombang, Jawa Timur: Pustaka Tebuireng.
  15. Yahya, A. (2007). Sama tapi berbeda: Potret keluarga besar K.H.A. Wahid Hasyim (Cet. 1). Tebuireng, Jombang: Yayasan K.H.A. Whid Hasyim.