Main Article Content

Abstract

Pluralitas bangsa Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku, ras, dan agama, sangat dimungkinkan dapat mempengaruhi pola konsumsi masyarakat Indonesia. Hawkins dkk. (1992) mengatakan bahwa keputusan pembelian oleh konsumen dipengaruhl banyak faktor, antara lain, budaya, nilai-nilai yang dianut konsumen, status sosial, persepsi, dan keadaan demografi.

Sejak terjadinya krisisekonomi tahun 1998, keadaan demografi konsumen, khususnya pendapatan masyarakat mengalami perubahan. Perubahan tersebut tentu akan mempengaruhl gaya hidup, Hermawan Kertajaya mengatakan, bahwa krisis ekonomi di Indonesia telah mengelompokkan konsumen Indonesia ke dalam tiga segmen. Pertama, segmen konsumen Dumb. Kelompok konsumen ini adalah konsumen yang dalam pengambilan keputusan pembelian hanya memperhatikan harga. Produk dengan harga murah menjadi incaran segmen ini. Kedua, segmen Snob. Segmen ini sangat mengutamakan kualitas produk, dan Ketiga, segmen Smart, yang dikatakannya sebagai segmen yang mengutamakan nilai (value). Value tersebut, oleh Hermawan diartkan sebagai perbandingan antara manfaat (benefit) dan biaya yang harus dikeiuarkan konsumen untuk menikmati manfaat tersebut. (Maulana, 1999).

Article Details