Main Article Content

Abstract

This research focuses on the fundamental justification for the policy of inserting Islamic criminal law values into the National Criminal Code, especially regarding the policy of criminalizing the moral offense of adultery and the form of adoption of the said values and principles of Islamic criminal law in the National Criminal Code, particularly on the policy of criminalizing the moral offense of adultery. This is a normative legal research with statutory, philosophical and policy approaches. This research concludes that theoretically (socio-historically based) and juridically (based on the values of the Pancasila philosophy, mainly the first principle and the 1945 Constitution, specifically article 29), the absorption of Islamic criminal law values in the preparation of the Criminal Code is a historical and constitutional right. Values and the principles of Islamic criminal law regarding the moral offense of adultery have not been fully absorbed in the National Criminal Code. Some forms of adoption that have reflected the values and principles of Islamic criminal law are the expansion of the scope of acts criminalized as adultery, the philosophy of prohibiting adultery and the threat of criminal sanctions against adultery. Some Acts that are essentially moral offenses of adultery but are not criminalized as moral offenses of adultery, i.e. rape, prostitution and enjoying pornographic content for oneself.
Keyword: Adoption; Values and Principles of Islamic Criminal Law; Moral Offenses of Adultery and the Criminal Code


Abstrak
Penelitian ini berfokus pada dasar justifikasi kebijakan mengadopsi nilai-nilai hukum pidana Islam dalam KUHP Nasional khususnya mengenai kebijakan kriminalisasi delik kesusilaan zina dan bentuk adopsi terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip hukum pidana Islam dalam KUHP Nasional khususnya mengenai kebijakan kriminalisasi delik kesusilaan zina. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan, filsafat dan kebijakan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara teoritis (berbasis sosio-historis) dan secara yuridis (berbasis nilai falsafah Pancasila khususnya sila pertama dan UUD 1945 khususnya Pasal 29, penyerapan nilai-nilai hukum pidana Islam dalam penyusunan KUHP adalah suatu hak sejarah dan hak konstitusional. Nilai dan prinsip hukum pidana Islam tentang delik kesusilaan zina belum sepenuhnya terserap dalam KUHP Nasional. Beberapa bentuk adopsi yang sudah mencerminkan nilai dan prinsip hukum pidana Islam ialah mengenai adanya perluasan cakupan tentang perbuatan yang dikriminalkan sebagai zina, filosofi pelarangan zina dan ancaman sanksi pidana terhada zina. Beberapa perbuatan yang hakikatnya merupakan delik kesusilaan zina tetapi tidak dikriminalisasi sebagai delik kesusilaan zina yaitu perkosaan, pelacuran dan menikmati untuk diri sendiri terhadap konten pornografi.
Kata Kunci: Adopsi; Delik Kesusilaan Zina dan KUHP; Nilai dan Prinsip Hukum Pidana Islam.

Keywords

Adoption Values and Principles of Islamic Criminal Law Moral Offenses of Adultery and the Criminal Code

Article Details

How to Cite
Mahrus Ali, & Muhammad Abdul Kholiq. (2023). Adopsi Nilai dan Prinsip Hukum Pidana Islam tentang Delik Kesusilaan Zina dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Nasional. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 30(3), 622–649. https://doi.org/10.20885/iustum.vol30.iss3.art8

References

  1. Abdul Wahhab Khalaf, Ilmu Ushulu Al-Fiqh, Dar al-Qalam, Beirut, 1990, hlm 123

  2. Ahmad Faiz. Cita Keluarga Islam, Jakarta, Serambi, 2002, 

  3. Ahmad Warson Al-Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku-buku Ilmiah Keagamaan Pondok Krapyak, 1984. 

  4. Al Qur’an dan Terjemahannya, Penerbit Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta, Edisi Tahun 1993/1994

  5. Ali bin Muhammad al-Jurjani, Kitab Al-Ta’rifat, Dar al-Hikmah, Beirut, 2015, hlm. 79 

  6. Ali Rasyid Syarah fathul Qadir, Jilid IV, Al Maktabah at-Tijaariyah al Kubra, Mesir, 1969, 

  7. An-Naquib Al-Attas, “Islam dan Sekularisme”, Penerbit Pustaka Bandung, 1981, 

  8. As-Sayyid Ahmad Al-Hasyimiy, Muhtarul Ahadits, Hikamil Muhammadiyah, Terjemahan oleh Hadiyah Salim, (Bandung: Al-Ma'rif, 1994

  9. Barda Nawawi Arief, “Sumber-sumber Nilai Hukum Pidana di Indonesia dan Pengembangannya dalam Konteks Negara-Kebangsaan”, Naskah pidato sambutan mewakili Menteri Kehakiman RI dalam seminar nasional bertema “Potret Hukum Pidana Islam: Deskripsi, Analisis Perbandingan dan Kritik Kosntruktif”, diselenggarakan oleh Fakultas Syariah IAIN Syahid Jakarta tanggal 23-24 Juni 1999.

  10. Barda Nawawi Arief, Pembaharuan Hukum Pidana dan Masalah Kebijakan Delik Aduan, Makalah dalam Lokakarya “Pembaharuan Hukum Pidana”, diselenggarakan oleh DPR-RI, Jakarta,  tanggal 29 Juni 1993.

  11. Barda Nawawi Arief, Pembangunan Hukum dalam Rangka Tujuan Pembangunan Nasional, Makalah dalam Seminar Nasional tentang “Islam dan Perubahan Sosial (Kajian Hukum Islam di Indonesia)”, diselenggarakan oleh Himpunan Peminat Ilmu Syari’ah (HPIS)  Jawa Tengah, di Semarang, tanggal 16 - 18 Oktober 1990

  12. Bustanul Arifin “Pelembagaan Hukum Islam di Indonesia”, Penerbit Gema Insani Press, Jakarta, 1996, 

  13. Dirk Merckx, Sanctioning Economic Crime, 2006, VUB Brussells University Press, p. 371-397 sebagaimana dikutip oleh Mardjono Reksodiputro dalam   Kriteria Penentuan Berat-Ringannya Perumusan Ancaman Pidana (Suatu Catatan Sementara untuk FGD di BPHN), Kementrian Hukum dan HAM RI, tanggal 21 Oktober  2010

  14. Ester Herlin-Karnell, “What Principles Drive (or Should Drive) European Criminal Law?”, German Law Journal, 2010, hlm 1126

  15. Hadar Dancig-Rosenberg & Netanel Dagan, “Retributarianism: A New Individualization of Punishment” Criminal Law and Philosophy, 13, 2019, hlm. 132. 

  16. Hartono Mardjono,”Menegakkan Syariat Islam dalam Konteks Keindonesiaan”, Penerbit Mizan, Bandung, 1997

  17. Hassan, Terjemah Bulughul Maram, Bangil: Pustaka Tamam, 1991, 

  18. Hazairin, “Demokrasi Pancasila”, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1990, 

  19. Hazairin, “Tujuah Serangkai tentang Hukum”, Bab II tentang “Sekelumit Persangkut-pautan Hukum Adat”, Penerbit Bina Aksara, Jakarta, 1985.

  20. Hazairin, “Tujuh Serangkai tentang Hukum” Bab I tentang “Negara Tanpa Penjara”, Penerbit Bina Aksara, Jakarta, 1986.

  21. Ibnu Rusyd Al-Hafid, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid, Jilid II, Beirut:Darul Fikri, tt., 

  22. Ibrahim Husain, Jenis-jenis Hukuman dalam Hukum Pidana Islam (Reinterpretasi terhadap Pelaksanaan Aturan), Artikel sumbangan dalam buku Wacana Baru Fiqih Sosial, memperingati 70 tahun KH. Ali Yafie, Mizan, Bandung, 1997, 

  23. Ichtijanto, S.A dalam tulisannya berjudul “Pengembangan Teori Berlakunya Hukum di Indonesia”, Makalah dalam editing buku “Hukum Islam di Indonesia: Perkembangan dan Pembentukan”, Penerbit PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 1991, 

  24. Ishaq, Analisis Hukum Islam tentang Perbuatan Zina dalam Pasal 284 KUHP, dalam Jurnal Ilmu Hukum No. 56, Th. XIV (April, 2012,        Jurusan Syariáh Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci.

  25. Jimly As-Shiddiqie dalam tulisannya berjudul “Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia”, Penerbit Angkasa, Bandung, 1995, .

  26. Joel Goh, “Proportionality-An Attainable Ideal in the Criminal Justice System”, Manchester Student Law Review, Vol 2, 41, 2013, hlm. 41

  27. Kahar Muzakkir, “Zina dalam Perspektif Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana”, Formosa Journal of Science and Technology, 1, 1, 2022, hlm. 37

  28. KH.MA. Sahal Mahfudl, Nuansa Fikih Sosial, Yogyakarta: LKIS, 1994, 

  29. Lidya Suryani Widayati, Revisi Pasal Perzinaan dalam Rancangan KUHP: Studi Masalah Perzinaan di Kota Jakarta dan Padang dalam Jurnal Hukum Ius Quia Iustum Fakultas Hulum, UII Yogyakarta, No.3 Vol.16 Juli 2009

  30. M. Idris Ramulyo, “Asas-asas Hukum Islam: Sejarah Timbul dan Berkembangnya Kedudukan Hukum Islam dalam Sistem Hukum di Indonesia”, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 1995, 

  31. Mirko Bagaric &Sandeep Gopalan, “Saving the United States from Lurching to Another Sentencing Crisis: Taking Proportionality Seriously and Implementing Fair Fixed Penalties”, Saint Louis University Law Journal, 2016, hlm. 198

  32. Mohammad Daud Ali juga dalam “Hukum Islam (Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia)”, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.

  33. Mohammad Daud Ali, “Teori Resepsi dalam Pemikiran Hukum Indonesia”, Makalah pada Penataran Dosen Pendidikan Agama Islam Se-Indonesia di Jakarta, tanggal 8 Januari 1982

  34. Mohd. Yusuf Daeng M, Mangaratua Samosir, Asmen Ridhol, Annisa Berliani dan Geofani Milthree Saragih, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efetivitas Penegakan Hukum dalam Pergaulan Masyarakat”, Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5, 2, 2023, hlm. 1933-1937

  35. Muhammad Abu Zahra, Ushulu Al-Fiqh, Dar al- Fikr, Beirut, 2014, 220.

  36. Muhammad Fuad Abdul Baki, Al-Mu’jam al-Mufahras Li Alfadz al-Quran al-Karim. Jakarta, Angkasa. 

  37. Murtadha Muthahhari, Fitrah, Terjemahan oleh H. Afif Muhammad, Jakarta, Lentera Basritama, 1998, 

  38. Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RUU KUHP) Naskah / Draft Bulan September 2019.

  39. Roeslan Saleh, Pikiran-Pikiran tentang Pertanggungan Jawab Pidana, Penerbit Ghalia-Indonesia, Jakarta, Cetakan I, 1992.

  40. Saidus Syahar, Asas-Asas Hukum Islam, Penerbit Alumni Bandung, 1996.

  41. Sayuti Thalib, “Receptio a Contrario (Hubungan Hukum Adat dengan Hukum Islam)”, Penerbit Bina Aksara, Jakarta, 1985.

  42. Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, Penerbit Rajawali, Jakarta, 1983, .

  43. Sudikno Mertokusumo, “Mengenal Hukum”, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1996, 

  44. Syaifuddin Zuhri, “Sejarah Kebangkitan Islam dan Perkembangan di Indonesia”, Penerbit Al-Maarif, Bandung, 1979,

  45. Taufiq Idris, “Aliran-aliran Populer dalam Theologi Islam”, Bina Ilmu, Surabaya, 1980.

  46. Terry Skolnik, “Rethinking Homeless People’s Punishments”, New Criminal Law Review, 2019, hlm. 85. 

  47. Vladislava S. Batyrgareieva and Sandra Kaija, “Criminal Recidivism Prevention as One of the Determinative Directions of the Agenda of the United Nations Congress on the Prevention of Crime and the Treatment of Offenders”, Electronic Scientific Journal of Law, 3, 15, 2019, 24-36

  48. Waheeduddin Khan (terjemahan), Islam Menjawab Tantangan Zaman, Penerbit Pustaka, Bandung, 1983.