Main Article Content

Abstract

General government affairs fall under the authority of the President as the head of Government, which in fact are carried out by Heads of the Region, one of which is the sub-affairs of developing the value Pancasila and the nationalism insight. This authority is in fact exercised by the Regional Government by establishing Regional Regulations (Perda). In fact, regional regulations are enacted in order to carry out government affairs which fall under regional authority, carry out regional autonomy and assistance tasks, and accommodate special regional conditions. This research examines two features, first, can the authority for general government affairs be divided between provinces and districts/cities? Second, how is the development of the implementation of authority for general government affairs in the regions? The research method used is normative juridical with a statutory and a conceptual approach. The results of this research are first, that although general government affairs are the authority of the President, their implementation is divided among the regions. The matter of fostering Pancasila and nationalism insight reaches all regions in Indonesia and is certainly not effective if it is only carried out by the President. Second, general government affairs which were originally carried out on the principle of deconcentration have developed towards decentralization. Strengthening the independence of Regional Governments in carrying out general government affairs is reason enough. Such as the formation of the Regional Regulation on Pancasila Education and National Insight which accommodates locality aspects and financing from the APBD. Regions in the implementation of general government affairs are ultimately not only administrative regions, but have become autonomous regions.
Keywords: Fostering Pancasila; General Government Affairs; Nationalism Insight; Regional Affairs.


Abstrak
Urusan pemerintahan umum merupakan kewenangan Presiden sebagai kepala Pemerintahan yang faktanya dilaksanakan Kepala Daerah, salah satunya yaitu sub urusan pembinaan Pancasila dan wawasan kebangsaan. Kewenangan tersebut faktanya dilaksanakan oleh Pemerintahan Daerah dengan membentuk Peraturan Daerah (Perda). Padahal Perda dibentuk dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, menyelenggarakan otonomi daerah dan tugas pembantuan, serta menampung kondisi khusus daerah. Penelitian ini mengkaji dua hal, pertama, apakah kewenangan urusan pemerintahan umum dapat dibagi ke daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota? Kedua, bagaimana perkembangan pelaksanaan kewenangan urusan pemerintahan umum di daerah? Metode penelitian yang digunakan yaitu yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Hasil penelitian ini yaitu pertama, urusan pemerintahan umum meskipun merupakan kewenangan Presiden, namun pelaksanaannya dibagi kepada Daerah. Urusan pembinaan Pancasila dan wawasan kebangsaan menjangkau seluruh wilayah di Indonesia dan tentu tidak efektif apabila hanya dilaksanakan oleh Presiden. Kedua, urusan pemerintahan umum yang semula dilaksanakan dengan asas dekonsentrasi telah berkembang mengarah ke desentralisasi. Menguatnya kemandirian Pemerintahan Daerah dalam melaksanakan urusan pemerintahan umum cukup menjadi alasan. Sebagaimana dibentuknya Perda tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang mengakomodasi aspek lokalitas dan pembiayaan dari APBD. Daerah dalam pelaksanaan urusan pemerintahan umum pada akhirnya juga tidak hanya sebagai wilayah administratif, akan tetapi telah menjadi daerah otonom.
Kata Kunci: Daerah; Pembinaan Pancasila; Urusan Pemerintahan Umum; Wawasan Kebangsaan.

Keywords

Fostering Pancasila General Government Affairs Nationalism Insight Regional Affairs

Article Details

How to Cite
Gani Wardhana, A. F., Yuniar Riza Hakiki, & Diva Febrina Nurcahyani Rahman. (2024). Perkembangan Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum di Daerah: Studi terhadap Pelaksanaan Urusan Pembinaan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 31(1), 76–98. https://doi.org/10.20885/iustum.vol31.iss1.art4

References

  1. Abdul Rauf Alauddin Said. “Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat-Pemerintah Daerah dalam Otonomi Seluas-Luasnya Menurut UUD 1945.” Jurnal Ilmu Hukum 9, no. 4 (Desember 2015).

  2. Andi Azikin. “Konsep dan Implementasi Ideologi Pancasila dalam Perumusan Kebijakan Pemerintahan.” Jurnal Kebijakan Pemerintahan 1, no. 2 (November 2018).

  3. Fauzi, Achmad. “Otonomi Daerah dalam Kerangka Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Yang Baik.” Jurnal Spektrum Hukum 16, no. 1 (2019).

  4. Fikri Wahyudin, Riva Aryani Purwana, dan Syifa Masrihah. “Efektivitas Sistem Pemerintah Efektivitas Sistem Pemerintahan Presidensial di Indonesia.” Jurnal Rechten: Riset Hukum Dan Hak Asasi Manusia 1, no. 2 (2019).

  5. G. Shabbir Cheema & Dennis A. Rondinelli. Decentralizing Governance: Emerging Concepts and Practices. Washington, D.C.: Brookings Institution Press, 2007.

  6. H. Djoko Sudantoko. Dilema Otonomi Daerah. Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2003.

  7. Heywood, Andrew. Politics. 4th ed. Palgrave Foundations. Houndmills, Basingstoke, Hampshire ; New York: Palgrave Macmillan, 2013.

  8. Hoesein, Zaenal Arifin, Arifudin Arifudin, dan Susi Dian Rahayu. “The Effectiveness of Decentralization Policy in Local Government Administration.” Jurnal Akta 9, no. 2 (30 Juni 2022): 242. https://doi.org/10.30659/akta.v9i2.23544.

  9. Humas Setkab. “Ihwal Urusan Pemerintahan Umum,” 24 Desember 2021. https://setkab.go.id/ihwal-urusan-pemerintahan-umum/.

  10. I Wayan Arthanaya. “Otonomi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.” Jurnal Kertha Wicaksana 17, no. 2 (Juli 2011).

  11. Jimly Asshiddiqie. Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2014.

  12. Johansyah, Johansyah. “Pemerintahan Daerah dalam Sistem Otonomi.” Solusi 16, no. 3 (1 September 2018): 283–92. https://doi.org/10.36546/solusi.v16i3.137.

  13. Josef Riwu Kaho. Prospek Otonomi Daerah di Negara RI. Jakarta: Rajawali Pers, 1991.

  14. Litvack, Jennie I, et.al. Rethinking Decentralization in Developing Countries (Sector Studies Series). Washington D.C.: World Bank Publications, 1998.

  15. Muhammad Akbal. “Harmonisasi Kewenangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.” Jurnal Supremasi XI, no. 2 (Oktober 2016).

  16. Ni’matul Huda. Hukum Pemerintahan Daerah. Bandung: Nusa Media, 2009.

  17. Paryanto, Marno Wance, Ayatullah Hadi, dan Bakri La Suhu. “Kebijakan, Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Daerah Istimewa Yogyakarta.” Journal of Governance and Local Politics (JGLP) 4, no. 2 (November 2022).

  18. Prasetyo, Ngesti, Moh Fadli, Tunggul Sn, dan Muchamad Safaat. “The Politics of Indonesia Decentralization Law Based on Regional Competency.” Brawijaya Law Journal 8, no. 2 (31 Oktober 2021): 159–84. https://doi.org/10.21776/ub.blj.2021.008.02.01.

  19. Sung, Ming-Hsi, dan Hary Abdul Hakim. “Unitary, Federalized, or Decentralized?: The Case Study of Daerah Istimewa Yogyakarta as the Special Autonomous Regions in Indonesia.” Indonesian Comparative Law Review 1, no. 2 (2019). https://doi.org/10.18196/iclr.1210.

  20. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  21. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82.

  22. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244.

  23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pedoman Pendidikan Wawasan Kebangsaan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1060.

  24. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Tambahan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2022 Nomor 12.

  25. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan.

  26. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2022 Nomor 8.

  27. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 18 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2022 Nomor 8.

  28. Humas Setkab, “Ihwal Urusan Pemerintahan Umum,” 24 Desember 2021, https://setkab.go.id/ihwal-urusan-pemerintahan-umum/.