Main Article Content
Abstract
Intisari
Latar belakang: SNEDDS dipilih karena dapat meningkatkan absorbsi obat yang memiliki kelarutan rendah didalam air seperti zat aktif yang berasal dari ekstrak tanaman.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu inovasi sediaan obat dengan memanfaatkan sistem penghantaran obat baru yang berupa Self Nanoemulsifiying Drug Delivery System (SNEDDS)menggunakan zat aktif ekstrak daun papaya (Carica Papaya L.) yang berkhasiat sebagai analgesik.
Metode: SNEDDS ekstrak daun pepaya Carica Papaya L.) dibuat dengan metode high energy. ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi daun yang telah dikeringkan menggunakan etanol 96% kemudian ekstrak diuapkan dengan rotary evaporator hingga menjadi ekstrak pekat dan ditambahkan kedalam formulasi. Sediaan SNEDDS dibuat 4 formula dengan fase minyak isopropil miristat, surfaktan PEG 400, dan kosurfaktan tween 80 menggunakan teknik high energy. Evaluasi terhadap sediaan berupa ukuran partikel, persen transmitan, dan freeze thawing. Formulasi SNEDDS yang memiliki kesesuaian parameter evaluasi akan dilakukan pengujian terhadap aktivitas analgesiknya secara in vivo menggunakan mencit galur balb-c yang diinduksi asam asetat 1% kemudian hasil uji dibandingkan dengan aktivitas analgesik asam mefenamat
Hasil: Hasil uji memperlihatkan bahwa semua formula memiliki ukuran partikel <200nm dan persen transmitan >90%. Hasil uji aktivitas analgesik SNEDDS secara in-vivo menunjukan bahwa persen inhibisi nyeri rata-rata SNEDDS ekstrak daun pepaya adalah 94,55%.
Kesimpulan: Formula SNEDDS ekstrak daun pepaya dari F4 memenuhi parameter stabilitas yang baik dengan ukuran partikel yang paling kecil yaitu 77,1 nm. Persen inhibisi nyeri dari SNEDDS ekstrak daun papaya pada mencit galur balb-c yang diinduksi asam asetat adalah 94,55%.
Kata kunci : SNEDDS, Carica Papaya L., analgesik
Keywords
Article Details
Authors who publish in the Jurnal Ilmiah Farmasi agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant Jurnal Ilmiah Farmasi right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution Licence that allows others to adapt (remix, transform, and build) upon the work non-commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.
- Authors are permitted to share (copy and redistribute) the journal's published version of the work non-commercially (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in Jurnal Ilmiah Farmasi.