Main Article Content

Abstract

This research examines the existence of a clause in the Murabahah bil Wakalah contract at a bank which states that if based on the bank's assessment the collateral is no longer sufficient to guarantee debt payment, Musytari is obliged to add other items as collateral. Therefore, two problems arise: first about the legality of the clause; and second, the role of the notary in enforcing the implementation of the taswiyah principle in the Murabahah bil Wakalah contract. This type of research is normative and empirical, with literature and document studies, along with interviewing sources, and analyzed through a statutory approach, with qualitative methods. The results of the study conclude, first, the clause of adding collateral by the bank to Musytari is not in accordance with one of the pillars of the contract, namely Taswiyah, but is still legal as it is made in the presence of a notary; second, the role of a notary in the Murabahah bil Wakalah contract is to provide legal counseling to Musytari if the bank requires additional collateral to be fulfilled.

Keywords

Legal protection of musytari murabahah bil wakalah standard clause

Article Details

Author Biography

Valeria Zahara Zulkarnaen, Universitas Islam Indonesia

Pascasarjana Hukum
How to Cite
Zulkarnaen, V. Z. (2020). Perlindungan Musytari Terhadap Klausula Baku Dalam Pembiayaan Murabahah Bil Wakalah PT. Bank BRI Syariah, Tbk. Lex Renaissance, 5(1), 140–160. https://doi.org/10.20885/JLR.vol5.iss1.art9

References

  1. Buku
  2. Anshori, Abdul Ghofar, Pokok-pokok Hukum Perjanjian Islam di Indonesia, Citra Media, Yogyakarta, 2006.
  3. Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.
  4. Asiyah, Binti Nur, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Teras, Yogyakarta, 2014.
  5. Badrulzaman, Mariam Darus, Kompilasi Hukum Perikatan, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2001.
  6. Budiono, Herlin, Asas Keseimbangan Bagi Hukum Perjanjian Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006.
  7. Ghazaly, Abdul Rahman, Fiqh Muamalat, Kencana, Jakarta, 2010.
  8. Idris, Figh Menurut Madzhab Syafi’i, Widjaya, Jakarta, 1969.
  9. Miru, Ahmadi, Hukum Kontrak dnn Perancangan Kontrak, Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
  10. Muhammad, Abdulkadir, Hukum Perdata Indonesia, Cetakan Ke-III., Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000.
  11. Muljadi, Kartini dan Gunawan Widjaja, Perikatan yang Lahir dari Perjanjian, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2004.
  12. Perwataatmadja, Karnaen dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam, Yogyakarta, Dana Bhakti Wakaf, 1992
  13. Panggabean, H.P., Praktik Standard Contract (Perjanjian Baku) dalam Perjanjian Kredit Perbankan, P.T. Alumni, Bandung, 2012
  14. Sesung, Rusdianto, Hukum dan Politik Hukum Jabatan Notaris, R.A. De Rozarie, Surabaya, 2017.
  15. Sjahdeini, Sultan Remi, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit di Bank di Indonesia, Institut Bankir Indonesia, Jakarta, 1993.
  16. Subekti, R., Hukum Perjanjian, Intermasa, Bandung, 1987.
  17. Subekti, R. dan R. Tjitrosudibio. Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 2006.
  18. Syaifudin, Muhammad, Hukum Kontrak, CV Mandar Maju, Bandung, 2012.
  19. Usman, Rachmadi, Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
  20. Windari, Ratna Artha, Hukum Perjanjian, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2014.
  21. Wirdyaningsih, Bank dan Asuransz Islam Di Indonesia, Pranata Media, Jakarta, 2005.
  22. Jurnal
  23. Destri Budi Nugraheni, “Asas Kesetaraan Dalam Akad Pembiayaan Musyarakah pada Bank Syariah di Yogyakarta”, Jurnal Mimbar Hukum, Vol. 22, No. 1, 2010.
  24. Iskandar, Guntur, “Pembuktian Akta di Bawah Tangan yang Disahkan dan Dibukukan oleh Notaris”, Jurnal Yustisia Universitas Andalas, Vol. 22, No. 2013.
  25. Simanjuntak, Ricardo, “Akibat dan Tindakan-tindakan Hukum terhadap Pencantuman Klausula Baku Dalam Polis Asuransi yang Bertentangan dengan Pasal 18 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen”, Jurnal Hukum Bisnis, Vol.22, No. 2 2003.
  26. Sudijito, “Critical Legal Stidies (CLS) dan Hukum Progresif sebagai Alternatif dalam Reformasi Hukum Nasional dan Perubahan Kurikulum Pendidikan Hukum”, Jurnal Ultimatum Sekolah Tinggi Hukum Islam, Vol. 2, 2018.
  27. Zulheriyanto, “Pembaharuan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (SKMHT) Dalam Pemasangan Hak Tanggungan: Studi Kasus di Kota Bukittinggi”, Jurnal Yustisia Universitas Andalas, Vol. 01, No. 1, 2013.
  28. Makalah
  29. Khairandy, Ridwan, “Keabsahan Perjanjian Standar Pasca Berlakunya Undang-Undang Perlindungan Konsumen”, Makalah, Yogyakarta, 2007.
  30. Internet
  31. Alamsyah, “Klausula Eksemsi Dalam Kontrak Baku Syariah”, http://www.pa-palembang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=161:klausula-eksemsi-dalam-kontrak-baku-syariah-oleh--alamsyah-303-&catid=135:artikel&Itemid=182, diakses tanggal 26 Februari 2020.
  32. Nurul Huda, “Penyuluhan Hukum dan Hak Asasi Manusia Sebuah Ilmu: Kajian Filsafat Ilmu”, http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/04212/nurul_ huda.htm, diakses tanggal 02 Maret 2020
  33. Peraturan Perundang-Undangan
  34. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
  35. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah