Main Article Content

Abstract

Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) adalah akad sewa menyewa yang diakhiri dengan pemindahan kepemilikan objek akad dari pemberi sewa (mu’ajir) kepada penyewa (musta’jir) melalui akad jual beli atau hibah setelah berakhirnya masa sewa. IMBT ini merupakan jenis akad baru yang dibentuk sebagai konstruksi perjanjian sewa beli melalui pendekatan maq>as}id asy-syari>’ah dengan metode mas}lah}ah mursalah  karena adanya kebutuhan dan kemaslahatan masyarakat.


Secara prinsip, regulasi maupun implementasi IMBT telah sejalan dengan prinsip-prinsip syariah, namun dalam beberapa subtansi hokum maupun praktiknya masih ada yang dipandang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip syariah, antara lain: (1) janji pemindahan hak milik objek akad dalam fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor 27/DSN-MUI/III/2002 yang sifatnya tidak mengikat bertentangan nas{ syar’i dan bertentangan dengan asas pacta sun servanda sekaligus bertentangan dengan Fatwa DSN Nomor 85/DSN-MUI/III/2012 tentang wad (janji) yang mewajibkan untuk memenuhi janji. (2) Penyelesaian pembayaran mustajir wanprestasi dengan cara membebankan seluruh sisa ujrah hingga akhir masa sewa dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) maupun dalam praktik perbankan syariah tidak sesuai dengan hukum ijarah dan tidak sejalan asas kemaslahatan. (3) Review ujrah oleh Bank yang hanya diterapkan terhadap kenaikan ujrah dan tidak diterapkan terhadap penurunan ujrah bertentangan dengan asas keseimbangan (tawa>zun) dan asas keadilan (adalah).


Solusi yang ditawarkan: (1) janji pemindahan kepemilikan objek akad IMBT dalam Fatwa DSN harus bersifat mutlak dan mengikat. (2) Cara penyelesaian musta'jir wanprestasi ditempuh dengan cara menjual objek akad; apabila sisa ujrah yang belum dibayar nilainya lebih besar dari sisa nilai pembiayaan, maka seluruh hasil penjualan objek akad diambil oleh mu’ajir dan musta'jir dikenakan ta’wid}, sedangkan apabila sisa ujrah yang belum dibayar nilainya lebih kecil dari sisa nilai pembiayaan, maka selisih lebihnya diberikan kepada musta’jir setelah dikurangi ta’wid}. (3) Review ujrah harus diterapkan secara seimbang dan konsisten, baik ketika ujrah naik maupun ujrah turun.


Kata Kunci: Ijarah Muntahiyah Bittamlik, Sewa beli,Implementasi, Perbankan Syariah, Kemaslahatan.

Article Details

How to Cite
Arwan, F. M. (2020). IJARAH MUNTAHIYAH BITTAMLIK SEBAGAI KONSTRUKSI PERJANJIAN SEWA BELI. Millah: Journal of Religious Studies, 19(1), 23–50. https://doi.org/10.20885/millah.vol19.iss1.art2

References

  1. Abũ 'l-Husain Muslim ibn al Hajjãj al-Qushairī, A. 700/2:1 : Lathief Razak Rais, dan Inter Documentation Company. Shahih Muslim. Djakarta: Widjaya, 1957.
  2. admin. "Pengalaman Minta Penurunan Bunga KPR Ke Bank Dan Dikabulkan." Duwitmu.Com (blog), 11 Februari 2017. https://duwitmu.com/kpr/pengalaman-minta-penurunan-bunga-kpr-ke-bank/.
  3. Akbar, Muhammad Ali, dan Moh Idil Ghufron. "Sinkronisasi Ekonomi Pancasila Dan Ekonomi Islam." Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah 4, no. 1 (2019). http://dx.doi.org/10.30651/jms.v4i1.2868.
  4. Anshori, Abdul Ghofur. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah: Analisis Konsep Dan UU No. 21 Tahun 2008. Gadjah Mada University Press, 2010.
  5. Anwar, Syamsul. Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad Dalam Fikih Muamalat. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007.
  6. Dabla;, Zainun Kamal; imam khomeini; Ali Al-Usiy; Muhsin S. Mahdi; Muhammad Baqir Shadr; Bashir A. Al-Hikmah: Jurnal Studi-Studi Islam. Yayasan mutahhari, 1991. //slims.radenfatah.ac.id/index.php?p=show_detail&id=19428&keywords=.
  7. Efendi, Jonaedi, dan Johnny Ibrahim. Metode Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris. Prenada Media, 2018.
  8. "Fatwa DSN 27/DSN-MUI/III/2002: al-Ijarah al-Muntahiyah bi al-Tamlik." Diakses 18 Agustus 2019. http://sharialearn.wikidot.com/fdsn027.
  9. Tafsir AlQuran Online. "Fatwa DSN MUI Tentang Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu Membayar." Diakses 18 Agustus 2019. https://tafsirq.com/konten/dsn/penyelesaian-piutang-murabahah-bagi-nasabah-tidak-mampu-membayar.
  10. Hadjon, Philipus, dan Tatiek Sri Djatmiati. Argumentasi Hukum. Yogyakarta: UGM Press, 2005.
  11. Khadduri, Majid. The Islamic Conception of Justice. JHU Press, 1984.
  12. Khan, Muhammad Akram. Economic Teachings of Prophet Muhammad (S.A.): A Select Anthology of Hadith Literature on Economics. New Delhi: Adam, 2009.
  13. Liputan6.com. "Jeritan Nasabah KPR: Teganya BI Naikkan BI Rate." liputan6.com, 14 November 2013. https://www.liputan6.com/bisnis/read/746124/jeritan-nasabah-kpr-teganya-bi-naikkan-bi-rate.
  14. Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana, 2005.
  15. Mas'adi, Ghufron A. Fiqh Muamalah Kontekstual. PT RajaGrafindo Persada, 2002.
  16. Mertokusumo, Sudikno. Penemuan Hukum: Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Liberty, 2004.
  17. Mufid, Moh. Ushul Fiqh Ekonomi dan Keuangan Kontemporer: Dari Teori ke Aplikasi. Kencana, 2018.
  18. Muhmmad, Abdulkadir. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2004.
  19. Naqvi, Syed Nawab Haider. Islam, Economics, and Society. Kegan Paul International, 1994.
  20. detikfinance. "Nasabah Shock! Cicilan KPR Tiba-tiba Naik Rp 1 Juta." Diakses 18 Agustus 2019. https://finance.detik.com/properti/d-2261310/nasabah-shock-cicilan-kpr-tiba-tiba-naik-rp-1-juta.
  21. Nasution, Bahdar Johan. Metode Penelitian Ilmu Hukum. Bandung: Maju Mundur, 2008.
  22. "Peraturan Menteri Keuangan." Diakses 18 Agustus 2019. https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2011/136~PMK.03~2011Per.HTM.
  23. Prayuda, Wing Redy. "Keadilan Ekonomi Dalam Prespektif Hukum Islam." Al-Mustashfa: Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah 2, no. 1 (2017): 42-50. https://doi.org/10.24235/jm.v2i1.1603.
  24. Rahmiyanti, Desi. "Implementasi Keadilan Dalam Pembangunan Ekonomi Islam." Al-Buhuts 14, no. 02 (2018): 53-68. https://doi.org/10.30603/ab.v14i02.892
  25. Sholihin, Ahmad Ifham. Buku Pintar Ekonomi Syariah. PT Gramedia Pustaka Utama, 2010.
  26. Siregar, Saparuddin. Akuntansi Perbankan Syariah Sesuai PAPSI Tahun 2013. Medan: FEBI UIN-SU, 2015.
  27. Soejono, dan H Abdurrahman. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineke Cipta, 2003.
  28. Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2006.
  29. Suryani -. "Keadilan Ekonomi Dalam Perspektif Ekonomi Syariah: Sebuah Tinjauan Teori." MAKSIMUM 2, no. 1 (2011). https://doi.org/10.26714/mki.v2i1.1094.
  30. Sutrisno. "Bank Syariah: Cuma Mau Nisbah, Tidak Mau Susah!" Diakses 18 Agustus 2019. https://www.kompasiana.com/masgantengheu/54fed86ba33311ad6a50f882/bank-syariah-cuma-mau-nisbah-tidak-mau-susah.
  31. Tim Penyusun Mahkamah Agung R.I. Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta: Ditjen Badilag, 2013.
  32. Veithzal. Islamic Economics and Finance. Gramedia Pustaka Utama, 2013.
  33. Widodo. "Kenaikan Angsuran KPR tak Sesuai Penjelasan Awal." detiknews. Diakses 18 Agustus 2019. https://news.detik.com/suara-pembaca/d-3386802/kenaikan-angsuran-kpr-tak-sesuai-penjelasan-awal.
  34. Zuhaili, Wahbah. Nazhariyyat al-Dhaman fi al-Fiqh al-Islami. Damsyiq: Dar al-Fikr, 1998.
  35. ابن قيّم الجوزية ، محمد بن ابي بكر, dan Muhammad 'Abd al-Salam Ibrahim. I'lam al-muwaqqi'in 'an Rabb al-'Alamin. Bayrut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, 1996.