Main Article Content

Abstract

Sebagai agama yang memiliki karakter universal, sudah semestinya ajaran-ajaran Islam tetap eksis di dalam berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali pada hukum tata negara. Shahifah Madinah adalah bukti sejarah yang sangat otentik bahwa Islam tidak absen dalam aspek tata negara. Shahifah Madinah menjadi dasar hukum dalam hubungan dan interaksi sosial di tengah penduduk Madinah di masa Rasulullah SAW. Penelitian normatif dengan pendekatan analisis teoritis ini mencoba menilai Shafihaf Madinah dari perspektif teori-teori konstitusi modern. Tujuannya adalah untuk menganalisis apakah Shahifah Madinah layak untuk disebut sebagai sebuah konstitusi ataukah tidak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada dasarnya Shahifah Madinah dapat disebut sebagai sebuah konstitusi dalam bentuknya yang sederhana dan sesuai dengan kebutuhan pada konteks ketika itu. Substansi konstitusionalisme sudah terkandung sangat jelas di dalam Shahifah Madinah. Meskipun memang harus diakui, jika dibandingkan dengan konstitusi modern, Shahifah Madinah masih belum lengkap.

Kata Kunci: Konstitusionalitas, Shahifah Madinah, Kontekstualisasi, Hukum Tata Negara Islam

Article Details

How to Cite
Sadzali, A. (2020). Konstitusionalitas Shahifah Madinah. Millah: Journal of Religious Studies, 18(2), 235–264. https://doi.org/10.20885/millah.vol18.iss2.art3

References

  1. Al-'Awwa, Muhammad Salim. Fi al-Nidzam al-Siyasiy li al-Daulah al-Islamiyyah, (Kairo: Dar al-Syuruq).
  2. Al-Shalih, Shubhi. 'Ulum al-Hadis wa Mushthalahuhu, (Bairut: Dar al-'Ilm lil Malayin, 1977).
  3. Al-Syarif, Ahmad Ibrahim. Dawlah al-Rasul fi al-Madinah, (Kuwait: Dar al-Bayan, 1972).
  4. Al-Thabari, Ibnu Jarir. Tarikh al-Umam wa al-Muluk, (Bairut: Dar al-Fikr, 1987).
  5. Basah, Sjachran. Ilmu Negara: Pengantar, Metode dan Sejarah Perkembangan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994).
  6. Hosen, Nadirsyah. Shari'a and Constitutional Reform in Indonesia, (Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2007). https://doi.org/10.1355/9789812305701
  7. Manan, Bagir. Membedah UUD 1945, (Malang: UB Press, 2012).
  8. Mansur. Bahauddin Mahmud Muhammad, Fiqh al-Khilafah al-Rasyidah wa al-Tahawwul al-Dimuqrathiy fi Mashr, dalam Majalah Al-Azhar, (Kairo: al-Azhar, edisi Jamadi al-Akhir 1433/Mei 2012).
  9. Mahmuzar. Sistem Pemerintahan Indonesia; Menurut UUD 1945 Sebelum dan Sesudah Amandemen, (Bandung: Nusa Media, 2014).
  10. Soemantri M, Sri. Prosedur dan Sistem Perubahan Konstitusi, (Bandung: Penerbit PT. Alumni, 2006).
  11. Soetoprawiro, Koerniatmanto. Konstitusi: Pengertian dan Perkembangannya, (Pro Justitia, No. 2, tahun V, Mei 1987).
  12. Strong, C.F. Konstitusi-Konstitusi Politik Modern: Studi Perbandingan tentang Sejarah dan Bentuk, (Bandung: Penerbit Nusa Media, 2014).
  13. Sukardja, Ahmad. Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945: Kajian Perbandingan Tentang Dasar Hidup Bersama dalam Masyarakat yang Majemuk, (Jakarta: UI Press, 1995).
  14. Taj, Abdurrahman. al-Siyasah al-Syar'iyyah wa al-Fiqh al-Islamiy, (Kairo: Al-Azhar Magazine, 1434 H).
  15. Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  16. Thaib, Dahlan, dkk. Teori dan Hukum Konstitusi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004).
  17. Wheare, K.C. Konstitusi-Konstitusi Modern, (Surabaya: Pustaka Eureka, 2003).
  18. Zuhra, Muhammad Abu. Ushul al-Fiqh, (Kairo: Darul Fikr Arabi).