Main Article Content

Abstract

Dalam sejarah Indonesia, pesantren sebagai suatu institusi lembaga pendidikan tradisional Islam, tidak diragukan lagi, telah memainkan peranan yang signifikan dalam membentuk karakter budaya perlawanan terhadap kaum penjajah yang bercocok di negeri ini. Banyak kajian telah dilakukan untuk itu, dan paper ini merupakan salah satu yang berupaya menguji signifikansi peranan pesantren di Indonesia pada masa kolonial, khususnya pada inspirasi keagamaan, jaringan dan motivasi politis, yang digunakan oleh para pemimpin keagamaan (kyai) dalam menghadapi kebijakan politik pemerintahan Belanda. Berdasarkan berbagai deskripsi, penulis akhirnya menyepakati bahwa pesantren, dengan segenap struktur yang ada di dalamnya seperti kyai, santri, dan kitab kuning, telah memberikan inspirasi yang banyak dalam perlawanan terhadap kebijakan kultural dan politis penjajah Belanda.   

Article Details

Author Biography

Hilman Latief

The lecturer of Faculty of Islamic Studies, Muhammadiyah University of Yogyakarta
How to Cite
Latief, H. (2016). The Reinvigoration of Pesantren : The Social and Political Role of Kyai and Ulama in the Dutch Colonial Era. Millah: Journal of Religious Studies, 3(1), 66–75. https://doi.org/10.20885/millah.vol3.iss1.art4