Main Article Content

Abstract

ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah Kekaburan visi dan melemahnya karakter bangsa menjadi beban nasional yang berat ketika berakumulasi dengan berbagai persoalan internal yang kompleks pada tubuh bangsa ini. Salah satu kekaburan visi di atas dapat dilihat dari perilaku intoleransi berbasis SARA di tengah masyarakat termasuk di sekolah yang akhir-akhir ini marak terjadi. Wajah umat beragama tidak terkecuali Islam tampak mengejutkan sekaligus memiriskan, dengan banyaknya kasus kekerasan dan ancaman bom dengan membawa-bawa nama agama (Islam). Penelitian ini bertujuan untuk Menjelaskan kontruksi filosofis nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan di salah satu Madrasah Aliyah Yaitu MAN 4 Sleman. Penelitian ini adalah penelitian lapangan field research yang bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Luaran yang di targetkan, Penelitian ini akan berkontribusi nyata di tengah menguatnya radikalisme, kekerasan berbasis SARA dan intoleransi di tengah kalangan muda Indonesia. Secara ringkas kontribusi penelitian itu dapat dijabarkan sebagai berikut, Adanya basis data sebagai pengayaan bagi pemerintah, sekolah ataupun pemangku kepentingan lainnya khususnya yang berkenaan dengan upaya merumuskan konten nilai-nilai pancasila dan visi kebangsaan kebutuhan bangsa saat ini dan masa depan: (menumbuhkan jiwa peserta didik yang shalih, toleran dan cinta terhadap bangsanya), Secara akademis riset ini berkontribusi bagi pengembangan teori dan konsep nilai-nilai Pancasila di Indonesia dan Jika merujuk pada fenomena fakta menguatnya radikalisme, kekerasan berbasis SARA, maka penelitian ini menjadi penting. Terutama untuk penting sebagai pengayaan data bagi perumusan dunia pendidikan yang mampu menjawab problem pada saat ini. Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa MAN 4 Sleman sudah sejalan dengan nilai-nilai wawasan kebangsaan Pancasila, MAN 4 Sleman menerapkan kontruksi filosofis nilai-nilai pancasila di dalam sekolah dengan menggunakan berbagai hal yang di lakukan oleh guru maupun kepala sekolah seperti religius, jujur, toleransi, dispilin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab sudah menjadi agenda program pendidikan karakter yang ada di MAN 4 Sleman. Pertama, adanya solat dzuhur berjamaah salah satu pendorong murid dalam menanamkan karakter nilai-nilai keislaman yang tumbuh pada karakter murid yang memiliki akhlakul karimah yang baik. Kedua, saling bergotong royong dalam melakukan aksi peduli sosial maupun memfasilitasi kegiatan yang bersifat sosial. Ketiga, cinta damai, perilaku sopan santun, bersahabat komunikatif dan peduli lingkungan. Hal ini yang tercermin di dalam suasana ketika berada di dalam MAN 4 Sleman yang membuat sejuk dalam pembicaran dialog bersama guru, murid dan staf karyawan MAN 4 Sleman. Keempat, adanya konstruksi nilai-nilai pancasila yang berdemokratis, jujur, semangat kebangsaan dan cinta tanah air di dalam MAN 4 Sleman. Demokratis yang sering di lakukan MAN 4 Sleman dalam mengimplementasikannya dengan melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan secara musyawarah mufakat dan menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan. Kelima, menghargai perbedaan dalam tolak ukur materi di dalam MAN 4 Sleman, sehingga tidak ada perbedaan kelas dalam ruang kelas, pergaulan, fasilitas madrasah dan perbedaan dalam mengayomi siswa oleh guru mata pelajaran. Hal ini di tekankan sekali di MAN 4 Sleman dengan pemerataan dalam tingkat materi atau background orang tua dari murid maupun label materi yang di miliki oleh masing-masing guru ataupun staf karayawan dan di MAN 4 Sleman berdiri koperasi dalam menumbuhkan tingkat perekonomian micro di madrasah. Kata Kunci : Intoleransi,Pendidikan Karakter, Wawasan Kebangsaan (Pancasila)

Article Details

How to Cite
Septoyadi, Z., & Lastriana Candrawati, V. (2020). IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER YANG BERWAWASAN PANCASILA DI MAN 4 SLEMAN YOGYAKARTA. Khazanah: Jurnal Mahasiswa, 12(1). https://doi.org/10.20885/khazanah.vol12.iss1.art3

References

  1. Abdul Mun’in DZ, 2011. “Piagam Perjuangan Kebangsaan”, (Jakarta: Setjen PBNU-NU
  2. Online).
  3. Abdurahman Wahid, 2006. “Islam Ku Islam Anda Islam Kita”, Jakarta :The
  4. Wahid Institute.
  5. Azwar Saifuddin, 2007. Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
  6. Dagun, Save M. 1990. Filsafat Eksistensialisme, Jakarta:Rineka Cipta.
  7. Damanhuri dkk, “Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Upaya
  8. Pembangunan Karakter Bangsa”, Untirta Civic Education Journal, UCEJ,
  9. Vol. 1, No. 2, Desember 2016.
  10. Hadiwijono, Harun. 1980. Sari Sejarah Filsafat Barat 2, Yogyakarta:Kanisius.
  11. Hasan, Fuad. 1974. Kita dan Kami, Jakarta:Bulan Bintang.
  12. Latif, Y. (2011). Negara Paripurna Historisitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila.
  13. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  14. Lingkar Studi.2011.Hasil Survei LaKip Tentang Kekerasan Bermerek Agama di Kalangan
  15. Pelajar.diakses pada tanggal 20 Oktober 2018. http://sc-collection.blogspot.com/2011/05/hasil-survei-lakip-tentang-kekerasan.html.
  16. Mujazirotus Syariah, “Implementasi Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Dan
  17. Semangat Kebangsaan Melalui Pembiasaan Menyanyikan Lagu Nasional
  18. Peserta Didik Kelas II SD Nurul Islam Purwoyoso Ngaliyan Semarang”,
  19. Skripsi, Semarang: UIN Walisongo, 2018.
  20. Mundiri, “Eksistensialisme Jean Paul Sartre”, Jurnal Walisongo, Pengembangan
  21. Kreasi Ilmiah, edisi 38, tahun 1992.
  22. Muzairi.2002.Eksistensialisme Jean Paul Sartre Sumur Tanpa dasar Kebebasan Manusia.
  23. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  24. Paulo Freire, 2002. “Pendidikan Kaum Tertindas”, Jakarta : Pt. Temprint
  25. (LP3ES).
  26. Pandji Setio, 2010. Pendidikan Pancasila (Perspektif Sejarah Perjuangan
  27. Bangsa).Jakarta: PT Grasindo.
  28. Peter Salim dan Yenny Salim, 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta :
  29. Modern English perss.
  30. Prastowo, Andi, 2010. Menguasai Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif, Diva
  31. Press, Yogyakarta.
  32. Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  33. Raharjo, G. d.2002. Bung Karno dan Pancasila Menuju Revolusi Nasional. Jakarta: Galang
  34. Exspress.
  35. Riduwan, 2011. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Cet. 8,
  36. Alfabeta,Bandung.
  37. Rosaria Irjanti dan Farida Agus Setiawati, “Pengaruh Nilai-Nilai Karakter Terhadap
  38. Prestasi Belajar Di Sdit Salman Al Farisi”, Jurnal Pendidikan
  39. Karakter, Tahun VIII, Nomor 1, April 2018.
  40. Salahudin A. dan Alkrienchie I.2013.Pendidikan Karakter.Bandung:CV Pustaka Ceria.
  41. Salahudin, A. d. 2013.Pendidikan Karakter Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya
  42. Bangsa. Bandung: CV.Pustaka Setia.
  43. Satori, Djam’an, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.
  44. Siti Syadiyah. Pendidikan Karakter di Sekolah, Vol. 1 No. 1. (Banda Aceh 27 September
  45. Sugiyono, 2013. Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.
  46. Sulistyo Basuki, 2001. Dasar-Dasar Dokumentasi, Universitas Terbuka, Jakarta.
  47. Tafsir, Ahmad. 1992. Filsafat Umum: Akal dan Hati Sejak Thales sampai James, Bandung:
  48. PT. Remaja Rosda Karya.
  49. Thoriq Dwi Alfian dan Dyah Kumalasari, “Penanaman Nilai Wawasan
  50. Kebangsaan Dan Patriotisme Melalui Pembelajaran Sejarah Di Sma
  51. Negeri 1 Wonosari Klaten”, Skripsi, Yogyakarta: UNY, 2014.
  52. Titus, Smith dan Nolan. 1984. Persoalan-persoalan Filsafat Terj. H.M. Rasjidi
  53. Jakarta:Bulan Bintang.
  54. Usman dan Alfian. 1991. “Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan
  55. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”. (Jakarta: BP-7 Pusat Jakarta).
  56. Yatdi, “Konsep Pendidikan Berwawasan Kebangsaan (Studi Komparasi
  57. Pemikiran Ki Hajar Dewantara Dan Muhammad ‘Athiyah Al-Abrasyi)”,
  58. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013.