Main Article Content

Abstract

“Kelekatan pekerjaan” (job embeddedness) sebagai sebuah model kontemporer perputaran karyawan menarik perhatian para ilmuwan dan peneliti. Model ini telah dipandang lebih unggul dibanding model tradisional dalam menjelaskan perputaran sukarela karyawan. Berdasarkan pada taksonomi konstruk multidimensional, kelekatan pekerjaan harus diperlakukan sebagai model agregat. Model agregat mensyaratkan bahwa sebuah konstruk dibentuk atau disebabkan (bukan menyebabkan) oleh indikator-indikator. Sebagai konsekuensinya, konstruk kelekatan pekerjaan harus diklasifikasikan ke dalam model alat ukur formatif. Namun demikian, sejauh ini evaluasi atas alat ukur kelekatan pekerjaan masih menggunakan prosedur model reflektif. Karena kelekatan pekerjaan merupakan konstruk formatif, penggunaan prosedur model reflektif untuk mengevaluasi alat ukurnya berpotensi menghasilkan kesalahan construct misspesification. Riset ini menawarkan metoda alternatif yang lebih sesuai untuk mengevaluasi kualitas alat ukur kelekatan pekerjaan, khususnya dimensi-dimensinya. Hasil riset menunjukkan bahwa penggunaan model reflektif tidak cocok. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan hasil antara penggunaan model reflektif dan model formatif.

Kata kunci: kelekatan pekerjaan, perputaran sukarela karyawan, model formatif, model reflektif, misspecification.

Article Details

How to Cite
Kismono, G. (2016). The Application of Formative Model Procedures to Assess The Quality of Measurements: The Case of Job Embeddedness’ Dimensions. Jurnal Siasat Bisnis, 16(1). Retrieved from https://journal.uii.ac.id/JSB/article/view/3920