Main Article Content
Abstract
Kepentingan untuk melihat konstruksi seksual dalam Islam didasarkan pada adanya capaian yang melapaui batas kekuasaan budaya manapun dalam memandang seksualitas. Yang menarik dalam tuldain ini adalah bagaimana Islam menempatkan seksualitas laki-laki dan perempuan pada sesuatu yang netral dan alamiyah dengan meminimalkan, kalau tidak menghilangkan sama sekali, menstrual taboo yang selama ini cenderung mendiskriditkan perempuan.
Keywords
kontruksi Seksualitas
fiqih Islam
kekuasaan budaya
Article Details
How to Cite
Dzuhayatin, S. R. (2016). Konstruksi Seksualitas dalam Fiqih Islam. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 5(8), 50–60. Retrieved from https://journal.uii.ac.id/IUSTUM/article/view/6920