Main Article Content
Abstract
Kepentingan untuk melihat konstruksi seksual dalam Islam didasarkan pada adanya capaian yang melapaui batas kekuasaan budaya manapun dalam memandang seksualitas. Yang menarik dalam tuldain ini adalah bagaimana Islam menempatkan seksualitas laki-laki dan perempuan pada sesuatu yang netral dan alamiyah dengan meminimalkan, kalau tidak menghilangkan sama sekali, menstrual taboo yang selama ini cenderung mendiskriditkan perempuan.
Keywords
Article Details
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.